Kubeli Istrimu

Cinta Laras Hati

Laras menatap jam dinding di rumahnya yang menunjukan angka 2 pagi, sampai jam segini suaminya masih belum pulang. Laras tak bisa tidur, ia mengkhawatirkan keadaan suaminya.

Andai ia memiliki ponsel tentu ia dapat menghubungi suaminya, sekedar menayakan kenapa sampai saat ini suaminya belum pulang dari bekerja. Sayangnya ponsel Laras rusak, dan ia tidak memiliki uang untuk membeli ponsel baru.

Hujan yang mengguyur langit kota Jakarta masih belum juga berhenti, itu membuat hati Laras semakin cemas. Ia takut terjadi apa-apa dengan pria yang sudah menjadi suaminya selama lima tahun ini. Laras tidak memiliki siapa-siapa lagi selain suaminya.

Laras anak yatim piatu, sebab itu dulu Laras menerima lamaran Alan. Meski saat itu ia baru berusia tujuh belas tahun. Laras rela hidup susah dengan Alan yang hanya bekerja sebagai Sales.

Alan pria yang baik dan lembut, bersama Alan Laras merasa dirinya diharapkan dan dicintai. Namun sudah selama hampir satu tahun ini suaminya berubah. Alan sudah mulai bersikap kasar dan acuh padanya.

Hal itu membuat Laras menjadi sedih dengan perubahan suaminya itu, terlebih Alan suaminya sering jarang pulang.

"Ya tuhan tolong lindungilah suamiku." Laras bergumam lirih.

*****

Seorang pria baru saja menyelesaikan pergulatan panasnya bersama wanita cantik yang sangat seksi. Wanita bernama Jasmine yang sudah empat bulan ini menjadi teman tidurnya. Setelah ia putus dengan teman wanita sebelumnya.

Alan Wijaya pria berusia dua puluh enam tahun, ia tampan dan terbilang cukup mapan dengan jabatannya sebagai Manajer di perusahaan tempatnya bekerja. Tentu saja ia banyak menjadi incaran wanita di tempatnya bekerja, meski mereka tahu Alan sudah menikah.

Namun di depan istrinya, Alan mengaku hanya bekerja sebagai Sales dengan gaji yang pas-pasan. Untuk mendukung sandiwara yang dibuatnya Alan memilih menyewa rumah kontrakan kecil sebagai tempat tinggal ia dan istrinya. Padahal Alan sendiri sudah memiliki rumah yang cukup mewah serta apartemen yang tak kalah mewah.

Awalnya Alan hanya mencoba menguji seberapa tulus Laras terhadapnya. Alan dan Laras pertamakali bertemu di panti asuhan. Waktu itu Alan langsung terpesona dengan keanggunan Laras serta kelembutan hati yang ia miliki. Laras gadis pemalu sehingga dulu ia susah untuk mendekati gadis itu.

Akhirnya Alan memilih untuk langsung melamar Laras, cintanya bersambut Laras menerimanya. Mereka menikah mengarungi bahtera rumah tangga yang indah. Alan sudah terlanjur nyaman dengan pengakuannya yang bekerja sebagai Sales dan Laras tidak pernah mempermasalahkan pekerjaannya.

Mereka hidup damai dan penuh cinta, sampai akhirnya Alan mulai bosan dengan Laras. Dulu ia amat menyukai senyum manis dan wajah keibuan yang dimiliki Laras ketika menyambutnya pulang bekerja. Namun itu dulu, Sekarang dengan harta yang semakin banyak ia miliki, Alan merasa ia tak membutuhkan wanita seperti Laras.

Laras wanita yang berpenampilan sangat kampungan diusianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun. Awalnya Alan menyukai dengan tampilan Laras yang apa adanya. Namun kini entahlah, Alan merasa ia membutuhkan wanita modis dan berpengetahun luas untuk mengimbangi dirinya.

Bukan Laras istrinya, Alan kini merasa ia sudah salah pilih istri. Mungkin nanti ia akan menceraikan Laras, berhubung mereka juga masih belum memiliki anak.

*****

Justin Christopher seorang Miliuner dengan puluhan perusahaan yang ia miliki, hidup bergelimang harta dan kemewahan tak lantas membuat Justin bahagia. Hidup Justin selama ini hampa, tanpa teman, keluarga atau pun kekasih.

Orang tuanya membuang Justin sewaktu pria itu baru berumur sepuluh tahun. Justin dari kecil dibesarkan di panti asuhan. Dulu Justin sempat memiliki kekasih dan sahabat. Kedua orang itu teramat berarti untuknya hingga pengkhiatan keduanya membuat Justin hancur.

Kekasih dan sahabatnya berselingkuh, mulai saat itu Justin berubah menjadi pria dingin tak berhati. Di dunia ini Justin tak memiliki siapa pun yang ia percayai semenjak pengkhianatan itu.

Yang dilakukan Justin terus bekerja dan bekerja, menumpuk kekayaannya yang kini semakin menggunung. Sesekali Justin juga bermain dengan beberapa wanita untuk memenuhi hasratnya sebagai seorang pria.

Tidak ada cinta di hatinya, semua itu telah mati terkubur bersama keegoisan orang tua serta pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.