Gue is Bad Boy

Prolog

Cinta memang bisa membuat siapapun menjadi bodoh. Karna saat seseorang sedang jatuh cinta logikanya tidak terpakai, dan hanya mengikuti perasaannya.

Cinta juga bisa membawa perubahan. Contohnya, orang yang tadinya jarang update snap WA, jadi sering update biar di-view sama do'i.

Snap WA-nya juga kebanyakan kata-kata alay dan gak penting misalnya,

"Kamu kapan pekanya?"

"Aku disini menunggumu."

"Ku cinta dia, ku sayang dia, tapi dianya enggak."

Mereka (budak cinta) snap nya pun gak tanggung-tanggung, banyak banget. Bahkan sampe ada yang titik-titik, berasa jadi seleb WA udah kayak Awkampret.

Jujur gue juga agak mual sama para budak-budak cinta yang modelnya begini.

Lalu, bagaimana dengan gue?

Gue juga sama seperti mereka. Maksudnya, sama-sama berjuang untuk orang yang gue sayang. Tapi, tak seperti mereka.

Gue lebih suka berjuang dengan hasil yang nyata daripada cuma kode-kodean di snap.

Dan, bagaimana perubahan gue? Gue merasa seperti lelaki sejati setelah merasakan cinta.

Cinta yang sesungguhnya bukan menjadikan salah satu pihak menjadi budak, tetapi dimana terdapat dua hati yang saling membutuhkan dan melengkapi.

Percaya atau tidak ketika seorang lelaki sudah mencintai seorang gadis, ia akan cenderung memprioritaskan sang gadis.

Bahkan, seorang lelaki akan lupa segalanya, hanya demi sang gadis.

Cinta juga yang mampu menyadarkan gue bagaimana arti dari sebuah persahabatan.

Mario dan Furqon, sahabat yang gak pernah gue pengen yang malah selalu ada disaat gue terpuruk.

Lalu, apakah mencintai seorang Vanessha Angela adalah sebuah kebodohan?

Tidak!

Bagi gue mencintai seorang Vanessha adalah hal terhebat yang pernah ada.

Karna gue gak pernah mencintai seseorang sampai sehebat ini.

Menjadi seorang bad boy untuk Vanessha Angela adalah suatu bentuk perjuangan cinta Doni Irawan terhadap apresiasi asmara.

Dan

Inilah kisah gue, Doni Irawan yang mencintai Vanessha Angela.

********

Derenoat
03-02-2018