14. Terjun Bebas

80 7 0
                                    

Jangan lupa votenya sebelum membaca 😊

----O0O----

Kerah seragam yang udah di seterika dengan rapih, ditarik paksa oleh tangan kekar itu. Dibantingnya keras-keras tubuh cungkring ini ke tembok. Ngilu bercampur sakit menyambut punggung gue. Hanya ringisan kecil yang keluar dari bibir ini.

Sembilan orang bertampang sangar mengerubungi manusia imut tak berdaya ini. Ditambah lagi dua orang sok jagoan dengan muka sangar yang dibuat-buat, yang malah lebih mirip boneka dakocan, daripada tukang pukul.

“KEMAREN KEMANA LU, BANGSAT!” Hembusan napas dicampur percikan-percikan air liur dari Obet menggeliat di wajah tamvan gue. Ditariknya kerah seragam gue erat-erat, mendekatkan wajah gue ke wajahnya.

Antara takut dan ngeri gue dipandang seperti itu. Bukan tonjokan yang gue takutkan. Bisa jadi gue diciumnya tiba-tiba. Masalahnya muka kita ini deket banget , vroh. Takutnya tuh bocah khilaf dan nyium gue, gitu.

“JAWAB ANJING!” Bentaknya lagi di depan muka gue yang pucat pasi. Lidah ini kelu ketika ingin berucap, mungkin karna saking gemetarannya gue. Secara, gue ini masih tergolong loser yang bertranformasi menjadi bad boy. Bisa dibilang gue ini masih Newbie .

Walaupun, gue udah mulai akrab sama Obet. Tetap saja Obet ini bad boy senior! Yang kalau marah serem banget kek minta dikawinin.

Eh, mit-amit, deh. Gue kawin sama Obet!

Buaghhhhh!

Sebuah bogem mentah meluncur dipipi tak berdosa ini. Menimbulkan lebam kebiru-biruan yang taakan hilang walau sudah di bilas sabun.

“LO TAU?! KITA SEMUA KEMAREN DISURUH JALAN JONGKOK KELILING KAYANGAN SAMA SI DORA! JOGET-JOGET DI TENGAH-TENGAH GOR! ANAK-ANAK PADA NGETAWAIN KITA! HANCUR REPUTASI KITA JADI BAD BOY! KECUALI LO! DENGAN SEENAKNYA LO MALAH BOLOS! GAK MIKIRIN KITA-KITA YANG KENA HUKUM! LO MAU MAKAN TEMEN, HAH?! MANA SOLIDARITAS LO SEBAGAI BAD BOY ?!”

Gue kaget bukan main mendengar celoteh panjang dari Obet. Bagaimana bisa mereka dihukum? Bukannya gak ada yang tau siapa yang kunciin pak Dora? Selain gue, Mario, Furqon dan Obet and the genk? Diem-diem gue jadi merasa bersalah sama mereka semua. Baru saja gue merasakan pertemanan yang bersolidaritas. Tapi, disaat mereka susah gue malah kabur seenaknya.

“Tapi, siapa yang ngasih tau kalau kita yang kunciin pak Dora. Bukannya Cuma kita-kita aja yang tau?”

“MANA GUE TAU ANJING!” tangan kekarnya menonjok tembok disamping gue. Gue Cuma merem ngeri ngedengerin dentumannya di telinga gue.

“Santai , bet, santai.” Putra menengahi, khawatir si Obet kalap karna matanya yang menyala-nyala itu seperti ingin membunuh gue.

Didudukannya Obet dibangku, ditenanginya pelan-pelan, tak lupa dikasih minum. Tapi Obet malah nagih nasi padang, si Irfan bilang gak ada yang jual , kaki Irfan langsung ditendang oleh Obet.

"Yang terakhir lari, kan elu, Don." Kata Kiday "Emangnya lo gak sempet liat ada orang selain kita apa enggak?"

Gue menggeleng sebagai jawabannya.

"Kurang ajar banget, tuh orang. Berani-beraninya nantangin kita!" Seru Timor.

"Belum pernah ngerasain kopel gue, kek-nya!"

"Bakal gue potong burungnya ampe abis!"

"Belum pernah ngerasain pantat gue tuh, orang! Emang belum, sih. Kan pantat gue belum ada cap halalnya jadi masih haram buat dimakan."

Suasana jadi kacau penuh dengan seru-seruan preman-preman sekolah yang merasa terusik oleh satu kampret ini. Ternyata kampret ini memang menjadi blunder besar masa depan para bad boy dari Kayangan.

Gue is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang