1. Liburan

63 5 5
                                    


Di sepanjang jalan banyak orang melakukan berbagai aktivitasnya. Dari sekian banyak aktivitas pagi beberapa orang lebih memilih menghabiskan pagi mereka di pantai. Bukan hanya menikmati sunrise, tapi juga menikmati deburan ombak yang membawa peselancar berakrobat. Berseluncur diatasnya menjadi kegiatan mereka di pagi hari. Orang-orang yang lewat berhenti, sekedar mampir ingin melihat aksi mereka.

"Yuhuuu... yey..." seorang lelaki berdiri di papan dengan wajah yang basah.

Ombak memang tak terlalu besar tapi bisa membuat orang terhempas. Laki-laki yang selonjoran di pasir itu melihati kebahagiaan kawannya di sana.

"Dia terlihat bahagia sekali," celwtuk seorang perempuan berdiri di sampingnya.

Ia menoleh. "Sel?"

"Hai."

Ia melirik kantong plastik di tangan Seila. "Beli makanan kucingmu?"

"Begitulah," ia menarik tangan ke depan. "Kau tak berseluncur San?"

"Udah, lagi istirahat."

Seila melihat ke arah laut. "Joni punya banyak tenaga ya."

"Dia mah seharian juga kuat. Tau apa yang dikatakannya?"

"Apa?"

"Laut adalah kekasihku, bagaimana mungkin aku bosan untuk berduet dengannya," ujarnya dengan nada puisi.

Seila tersenyum simpul. "Kalian liburan ini cuma mau berselancar aja?"

"Mungkin, tapi kita pernah bicara soal menyelam. Katanya perairan di dekat rumah Braian bagus. Banyak ikan hiasnya. Rencananya kami bertiga mau camping di pulau dekat sana."

"Dasar anak laut. Tak ada rencana lain apa selain berbau laut?"

San menyandarkan kedua tangannya ke belakang. "Tak ada yang menarik di daratan, kau mau ikut kami?"

"Gak," jawabnya cepat.

Wajah San terlihat kecewa, "kenapa?"

"Kalau kau mengajakku ke taman hiburan aku mau."

"Mmm."

"Ya sudah, aku pulang dulu," Seila berbalik.

"Gak titip salam ke Joni?"

Seila melambaikan tangannya. "Nanti juga ketemu di kelas."

~~

Seorang Dosen keluar dari kelas membawa lembar jawaban UAS dari para mahasiswanya. Kesenangan tiada tara karena masa ujian berakhir dan masa liburan menanti. Siapa yang tak suka dengan liburan? Waktu menyegarkan otak dari penatnya kegiatan rutin sehari-hari dan menghempaskan semua masalah untuk sementara waktu. Tak ada yang menampakkan wajah tak senang di kelas itu. Semua antusias saling membicarakan acara liburan mereka dengan teman-teman yang lain. Hanya dua orang saja yang tak terlihat senang, wajah mereka tertutup bayangan gelap yang hampir menenggelamkan wajah mereka jika Seila tak mengajak bicara.

"Braian sialaaaan!" Joni mengacak-acak rambutnya yang sudah kusut semenjak mengisi jawaban soal. "Bisa-bisanya dia membatalkan janji malah enakan pergi ke waterpark."

San menoleh ke Joni. "Dia tak janji, kita yang terlalu semangat menanggapi omongannya waktu itu."

Wajah Joni kembali merosot. "Ah, iya..."

"Ngaca sana, kalian  mirip ikan teri yang di jemur tau, jelek banget."

"Sel, kau beneran gak mau ikut kami menyelam? Kemah juga lo.."

"Gak tertarik."

"Masak cuma kami berdua yang pergi? Dua cowok di pulau terpencil... krik-krikkan jadinya."

JERUJI BAWAH LAUT (masa rehat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang