3. Haruskah dilakukan?

24 3 3
                                    


"Manusia?"

Mereka berdua saling pandang heran. Kenapa seorang manusia bisa ada disana? Hal aneh kedua setelah mereka dibawa ke dasar laut oleh seorang duyung yang baru mereka temui. Sekarang orang yang ingin menemui mereka ternyata manusia dan berada di dalam jeruji. Apa ia orang yang berbahaya sampai di kurung di tempat seperti itu? Tak pernah terpikirkan liburan mereka menjadi hal yang aneh dan sedikit tak bisa dipahami.

'Bangunkan aku dari mimpi ini,' itu pikir mereka. Tapi sayangnya itu bukan mimpi.

"Aw!" teriak San karena mendapat cubitan Joni yang di lengannya.

"Sakit?"

"Sakitlah!"

"Hahaha, kau kira ini mimpi?" seru orang itu melihat tingkah keduanya dari dalam, "aku nyata, tenang saja."

"Kalian terlihat penasaran kenapa aku bisa disini. Ceritanya panjang jika kalian ingin tau."

San masih mengelus bekas cubitan Joni di lengannya, "mm... begini... kami tak mengerti kenapa kau meminta kami kemari. Tapi kami harus segera kembali, kami punya kerjaan yang harus dilakukan."

"Ah.. jadi kalian sibuk ya? hmm Fay, kenapa kau kau bawa mereka kemari saat sibuk? antar mereka pulang."

"Ha? Yang benar saja, gak mau! Baru juga duduk. Kau bahkan belum bicara apa-apa dengan mereka malah disuruh balik?!"

"Fay... kau dengar sendirikan mereka sibuk?"

"Gak mau! Terus buat apa aku bawa mereka kesini? Bikin capek saja."

San dan Joni gugup melirik Fay. Amarahnya cepat meledak seperti ranjau, sekali terinjak, bum!

"O.. Fay, tenang, tenang, kau membuat mereka takut. Dia memang seperti itu, jangan anggap serius. Maaf ya, aku tak bisa melepaskan kalian dulu kalau begitu."

Mereka diam dengan wajah yang tak karuan bingung dan tegang. Jadi seperti ini rasanya berada di tempat yang tak mereka kenal dengan orang asing dan makhluk asing yang menakutkan. Tak bisa melakukan apa-apa, bahkan kaburpun malah membuat mereka dalam bahaya. Mereka hanya bisa menelan ludah.

'Manusia dan duyung, apa hubungan mereka? Kenapa duyung itu membawa kami untuk menemui manusia? Dan dipenjara?' San ragu ingin menenyakannya langsung.

Ia hanya menerawang jeruji yang gelap dan hanya samar-samar berwarna kelabu itu. Jantung mereka berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Mereka merasa terintimidasi dengan suasana dan tempat berdiri yang diapit oleh mereka.

"Wajah kalian membuatku ingin terus tertawa," celetuknya dari dalam jeruji, "kalian pasti bingung dan sulit menerima ini. Aku memakluminya... pasti orang lain yang ditemui Fay juga akan kaget dan bingung tiba-tiba ada duyung yang mengajak kalian kemari. Atau mungkin mereka akan takut dan berusaha menghindar, mengangap dia orang aneh."

'Tak tau ya kami juga beranggapan begitu?' ujar Joni di hatinya.

"Tapi tak kusangka kalian mau mengikutinya."

Fay membuang matanya ke arah lain mendengar penuturan orang itu, tak ingin ketahuan kalau ia memaksa mereka.

'Gimana kami gak ikut? Leherku teramcam begitu,' Joni menggaruk lehernya pelan.

"Kita belum kenalan ya? sampai lupa, kalian bisa panggil aku Bondan meskipun aku jauh lebih tua dari kalian."

Mereka diam sejenak, "lalu.. dia..?" tunjuk San dengan wajahnya ke Fay.

"Dia? Kalian belum berkenalan? Fay..."

"Buat apa? gak penting."

Orang itu menggaruk kepalanya yang tak terlihat, "untung mereka mau mengikutimu."

JERUJI BAWAH LAUT (masa rehat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang