2. Bertemu

43 4 0
                                    

Matanya berkilau tertimpa lampu layaknya berlian. Rambutnya berwarna coklat tua dan keorenan. Mereka terpana melihat orang yang tak biasa di depan mereka itu dari dekat. Makhluk Mars?

"Bicara? sepertinya serius," ujar Joni waswas.

"Jangan disini, kita cari tempat lain."

San menatapnya curiga, "kami tak bisa meninggalkan mobil, jika kau ingin mengatakan sesuatu disini saja."

"Tutup saja mobilmu. Cepatlah, aku tak punya waktu banyak."

"Maaf, tak bisa. Kuncinya dibawa omku, dia belum kembali," ujarnya merogoh saku celana yang sebenarnya menyembunyikan sang kunci.

"Kau mencurigaiku? Sial, dia bilang aku tak boleh memaksa kalian."

"Apa maumu?"

"Aku ingin meminta bantuan kalian."

"Bantuan?"

"Ini!" ia melempar dua cincin ke San, "di laut selatan ada dua buah pulau, di bawah salah satu pulau itu ada gua kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini!" ia melempar dua cincin ke San, "di laut selatan ada dua buah pulau, di bawah salah satu pulau itu ada gua kecil. Aku ingin kalian masuk kesana bersamaku. Disana ada seseorang yang menunggu kalian," ujarnya dengan suara pelan.

"Di dalam laut? Orang?" Joni memasang wajah tak percaya.

Mata orang itu mengamati sekitar. Ia melihat dua orang berjalan mengarah ke mereka, menyisiri area.

"Aku harus pergi sekarang. Besok siang di pantai selatan, kutunggu," ia menepuk bahu Joni dan melompati tanaman di belakangnya.

Berjalan membaur dan menyelinap diantara mereka yang berlalu lalang, berusaha menyamarkan keberadaannya.

Joni mengernyitkan alisnya, "orang yang aneh, baru pertama kali ketemu malah menyuruh orang lain menemaninya masuk gua bawah laut?"

"Kau tak berpikiran sama denganku?" San meneliti dua cincin di tangannya.

"Apa? ia yang seorang duyung?"

San menatapnya serius.

"Ha! Dia beneran duyung?!"

Suara keras Joni menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya.

"Pelankan suaramu, Jon!"

"Duyung?" Heri datang dari belakang San.

"Om?"

"Kalian membicarakan duyung?"

"Ah, bukan."

"Aku pernah lihat satu."

"Beneran?" Joni membuka matanya lebar, antusias.

"Ya. Ia bermain dengan lumba-lumba."

"Dimana?"

"Di pertunjukan kota, ahahaha..."

"Om...." San berdesis.

JERUJI BAWAH LAUT (masa rehat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang