Hari ini adalah hari berolahraga untuk kelas Jungkook, lelaki itu sangat bersemangat karena itu merupakan mata pelajaran yang ia sukai. Hari ini ia bermain sepak bola dengan teman-teman kelasnya. Di pinggir lapangan sudah banyak gadis-gadis yang menyemangatinya, namun lagi-lagi tidak ada yang Jungkook hiraukan sampai matanya bertemu dengan sosok Roséanne yang duduk sendirian di pinggir lapangan. Terlihat ia kelelahan, mukanya sudah pucat. Lalu Jungkook minta ijin untuk beristirahat sebentar, lelaki itu pergi ke kelasnya untuk mengambil minum. Lelaki itu sadar bahwa Rosé tidak membawa minum, setelah itu ia berlari kembali menuju lapangan. Saat di jalan ia di belakang Rosé ia menyimpan minumnya untuk Rosé dengan tulisan
"Untukmu, lain kali kau harus membawa minum"
Saat Rosé menyadari ada botol minum tersebut ia tidak tau siapa yang telah memberikan minum itu, namun ia bersyukur karena sejujur ia sangat amat kehausan namun tidak ingin merepotkan yang lain karena tubuhnya sudah sangat kelelahan.
Dilapangan, Jungkook sudah bermain bola kembali dengan teman-temannya, lalu tiba-tiba Taehyung menghampirinya.
"Hei, kau memberikan anak baru minum?"
"Hah? Tidak"
"Kau kira aku bodoh, kau tadi kembali ke kelas untuk mengambil itu kan? Aku juga tau itu tempat minummu, walaupun semua orang tidak tau tapi aku ini sahabatmu."
"Baiklah, aku ketauan"
"Mengapa tidak memberikannya langsung?"
"Entahlah, aku takut dia tidak akan menerimanya, dan juga bagaimana tanggapan gadis lain"
"Sejak kapan kau peduli pada perempuan lain selain adikmu dan ibumu?"
"Kau ingat cinta pertamaku?"
"Yang menyelamatkanmu di sungai itu?"
"Iya, dia orangnya"
"APA?" ucap Taehyung terkejut, membuat semua orang melihat ke arahnya. Jungkook langsung menutup mulut sahabatnya itu.
"Apa kau tidak bisa mengecilkan suaramu! Lihat semua orang jadi memperhatikan kita"
"Hehehe, maaf. Aku sangat terkejut soalnya"
"Darimana kau tau itu dia? Bukankah kau bilang namanya Chaeyoung?"
"Aku hanya yakin, tapi sudahlah. Aku menikmati cara seperti ini"
"Kau harus mendekatinya"
"Nanti, bila ada saatnya" lalu mereka kembali melanjutkan permainannya.
Kelas telah selesai hari itu, Jungkook berencana untuk pulang karena tidak ada kegiatan apapun lagi. Dilihatnya Chaeyoung yang sedang merapihkan buku-bukunya, lalu Chaeyoung tiba-tiba melihat ke arahnya membuat Jungkook mati kutu karena katahuan sedang memperhatikan gadis itu, tapi gadis itu tidak memperdulikannya, ia kembali merapihkan buku-bukunya dan segera pulang. Karena penasaran, Jungkook mengikuti gadis itu dari belakang. Karena jadwal pulang sekolah maka keadaan lobby sekolah sangatlah ramai membuat kegiatan Jungkook mengikuti gadis itu tidak kentara, orang-orang mungkin berpikir bahwa lelaki itu hanya sedang pulang seperti biasanya. Selain itu Jungkook bersyukur karena tidak ada fans-fansnya yang mengejarnya atau menyapanya. Rupanya hoodie yang ia pakai hari ini cukup menutupinya. Chaeyoung dan Jungkook kini berada di halte sekolah, gadis itu sedang duduk menunggu bus sementara lelaki itu berdiri menutupi wajahnya menggunakan penutup kepala hoodienya. Tidak lama dari itu bis gadis itu datang, Jungkook segera mengikutinya dan duduk di belakangnya. Bodohnya lelaki itu meninggalkan motornya di sekolah, ia segera menghubungi pegawai di rumahnya untuk mengambil motornya di sekolah dengan alasan ia sedang malas membawa motor. Jungkook memang berasal dari keluarga kaya raya, walaupun motornya tertinggal di sekolah dan hilangpun ia akan dengan mudah membeli yang baru kembali. Tapi Jungkook bukan orang yang seperti itu. Selama di bis, Chaeyoung memakai earphonenya dan bersenandung kecil yang masih bisa di dengar Jungkook, gadis itu mempunyai suara yang menenangkan hatinya. 15 menit kemudian mereka turun, lagi-lagi Jungkook harus mengakali kegiatannya agar tidak terlihat kentara. Sampailah gadis itu di suatu rumah yang sederhana dengan halaman yang asri, mengingatkan Jungkook akan rumah neneknya di desa, setelah itu Jungkook menyimpan sepotong coklat di kotak pos depan rumah tersebut bersama selembar post it berisi:
"Ku harap kau menyukai coklat, jika tidak juga tidak apa-apa karena kau sudah manis. Sampai bertemu di sekolah nanti!"
Setelah itu Jungkook menekan bel rumah tersebut, dan segera kabur. Di lihatnya dari jauh Chaeyoung sedang mengambil coklat tesebut, setelah itu ia segera pulang ke rumahnya.
Sementara itu Chaeyoung bingung siapa yang memberikannya coklat, coklat yang di berikannya juga bukan coklat murah yang bisa ia beli di warung-warung pinggir jalan.
"Kau dapat coklat dari siapa?" Tanya Nara yang merupakan sepupu Chaeyoung.
"Entahlah, dia tidak menyebutkan namanya"
"Waw ini merk mahal! Bahkan aku perlu menabung 1 minggu tanpa jajan untuk membeli coklat ini. Kau mau memakannya?"
"Kau mau? Kita bisa berbagi"
"Bagaimana hari pertamamu sekolah?"
"Baik-baik saja Unnie"
"Ku harap kau akan baik-baik terus, jangan sedih lagi ya. Aku tau ini masih menyakitimu, tapi orang tuamu pasti tidak ingin anaknya juga sedih"
"Semoga saja"
Orang tua Chaeyoung mengalami kecelakaan pesawat yang membuat keduanya meninggal, hal tersebut terjadi 2 bulan yang lalu yang membuat Chaeyoung harus kembali ke korea tinggal bersama sepupu satu-satunya, selama 2 bulan itu pula Chaeyoung terus menangis. Oleh karena itu ia baru bisa bersekolah kemarin. Walaupun sudah 2 bulan tapi gadis itu masih bersedih, gadis itu belum bisa tersenyum dengan tulus ataupun berbicara banyak, ia merindukan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love // ROSEKOOK
Fanfiction(PRIVATE) Ketika Jungkook mencintai Rosé dalam diam dan jauh, apakah ia punya kesempatan untuk dekat dan mengungkapkan?