-OooO-
"Nak, cepetan udah ditungguin temen kamu diluar." Suara Mamanya Keysha sangat memekakan telinga, memberitahu bahwa Keysha ditunggu oleh seorang temannya. Kali ini bukan Dinda. Tapi, di hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, yang menjemput Keysha untuk berangkat sekolah adalah Randy! Ya Randy Malva, cowok yang tidak pernah suka akan kehadiran Algan. Dirinya selalu berusaha untuk menjauhkan Algan dengan Keysha. Entah motif apa yang dia miliki sampai-sampai dirinya sangat membenci Algan.
"Ran-dy?" Keysha terbelalak saat mendapati seorang cowok yang sedang sibuk dengan ponsel di genggaman tangannya. Randy menoleh ke wajah Keysha yang terkejut dengan senyuman yang menampakkan lesung pipi kanannya.
"Berangkat bareng kuy?"
"Ta-pi," ucap Keysha terbata-bata.
"Apaan? Udah deh ayo naik. Keburu telat." Randy menarik tangan Keysha yang masih membeku di tempat. Dengan pikiran buyar, Keysha mengikuti derap langkah Randy. Tapi, anehnya Keysha tidak pernah merasa ganjal jika sedang bersama Randy. Berbeda jika dirinya sedang bersama dengan Algan, perasaan gugup, gemetar, marathon jantung, mandi keringat dingin di kepala, itu semua sudah menjadi rangkaian hal wajib jika bertemu dengan Algan.
"Nih, pake" ucap Randy sambil mengulurkan tangannya yang sedang memegang helm.
"Oke." Keysha segera menaiki motor ninja berwarna hitam milik Randy yang tampak gagah. Randy menyalakan motornya dan segera melajukannya dengan kecepatan rata-rata diiringi dengan suara derum knalpot yang semakin mengeras.
Selama perjalan menuju sekolah, tidak ada satupun yang membuka pembicaraan. Keduanya hanya diam membisu. Hanya suara derum knalpot yang sanggup memecah lamunan.
Akhirnya Randy angkat bicara untuk mencairkan suasana. "Key? Lo tau ga?" Randy mengucapkan kalimat dengan sedikit berteriak supaya Keysha mendengarnya sembari sesekali menatap spion motor yang langsung menampakkan wajah kalem nan cantik milik Keysha.
"Apa?"
"Andai mencintai itu ada pajaknya. Mungkin saat ini gue udah bangkrut." Randy mencoba melontarkan gombalan yang tersirat kepada Keysha.
"Emang lo cinta sama siapa?" tanya Keysha sangat polos dan juga santai.
"Sama cewe yang lagi gue boncengin," ucap Randy sambil menatap spion dengan diiringi senyuman lebarnya.
Mungkin saat itu juga wajah Keysha sudah merah padam. Menanggung malu yang menyelimutinya. Namun, tak pernah ada desiran aneh dari dalam tubuhnya jika dirinya sedang bersama Randy. Desiran aneh itu hanya ia rasakan saat berada di dekat Algan. Algan Putra Wijaya.
-OooO-
"Bi Aku berangkat dulu." Algan berjalan menuruni tangga rumahnya dengan tergesa-gesa dan tampak cekatan saat meraih kunci motornya yang tergantung ditembok.
Keburu ga ya kalo gue jemput Keysha, batin Algan sambil menaiki dan segera menghidupkan mesin motornya lalu melaju dengan kecepatan bak pembalap tingkat dunia. Suara knalpot Algan mulai menggema kuat dan diselingi dengan pemandangan gedung-gedung tinggi yang saling bersahutan seperti sedang kejar-kejaran.
Setelah menembus waktu kurang lebih 10 menit, Algan mulai membelokkan motornya lalu berhenti disebuah rumah yang sering ia kunjungi. Rumah Keysha. Dipanggilnya satpam penjaga rumah Keysha dengan setengah teriak. Memang Algan sudah mulai akrab dengan satpam penjaga rumah Keysha dikarenakan Algan sering mengantar Keysha pulang sekolah. "Pak, Assalamualaikum. Pak Salim, Pak?"
"Eh, den Algan? Ada apa den kok belum berangkat?" Wajah Pak Salim terlihat bingung saat mendapati Algan yang berdiri tepat didepan pagar rumah Keysha.
"Keysha-nya ada ga?"
"Hah? Non Keysha? Ya udah berangkat dong den, tadi sama temennya cowok," ucap Pak Salim dengan santainya.
Algan tersentak kaget saat mendengar kalimat yang baru saja Pak Salim omongkan. "Siapa Pak?"
"Kalo ndak salah itu namanya Ranggi apa Randy gitu. Ndak jelas soalnya ditelinga saya den, hehe." Pak Salim menjawab pertanyaan Algan dengan logat Jawa-nya yang khas dengan cengiran kuda.
"Randy?! Anjir! Gue kalah lagi dong Pak? Elah, cape nih hati abang," ucap Algan sambil mengusap-usap pelipisnya dengan berekspresi miris.
"Wehe, den Algan bisa aja to."
"Ya udah, kalo Vino udah berangkat?"
"Udah dong den, sekarang kan udah jam tujuh lewat sepuluh menit."
"Eh iya, lupa!" Algan tertawa singkat lalu menepuk jidatnya dan segera pamit untuk berangkat sekolah.
Dari kejauhan, seorang cowok yang mengendarai motor tampak mengernyit ketika melihat Algan. Cowok tersebut mengambil sein kiri lalu menyimpangkan motornya tepat di depan Algan. Ternyata dia Raka.
"Loh? Lo juga belum berangkat ternyata? Azek punya partner dihukum!" ucap Raka kegirangan.
"Gila lo, gue udah mau insaf juga. Masih aja ada setan kek elo yang ngegoda gue buat berbuat nyimpang gitu. Eh btw tapi asik juga kali ya kalo dihukum bareng-bareng gitu? Seru ye kan?" Raka mulai tertawa terbahak-bahak saat mendengar kalimat yang baru saja Algan ucapkan. Memang kedua anak tersebut sangat konyol.
"Udah deh ah yang. Berangkat kuy?" Raka mulai menghidupkan mesin motornya dan melaju mendahului Algan.
"Yee, tungguin kali kunyuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA (Completed)
Teen FictionKonon, sungai dan gunung turut mengubah bentuknya dalam kurun waktu tertentu. Lantas apa kabar dengan puing puing perasaanmu? Hidup ini hanya berisi tentang perubahan. Semuanya berusaha, dan diusahakan untuk berubah ataupun mengubah. Keysha Stefani...