"Dek, cepetan! Lama banget si dandannya," ucap Vino berteriak keras dari meja makan. Namun tidak juga ada sahutan dari adiknya.
"Tungguin adik kamu dulu Vin, nggak usah keburu. Baru jam enam pagi, ntar bareng Papah aja." Wanita paruh baya tersebut berbicara sembari menuangkan susu kedalam gelas berkaki milik masing-masing anggota keluarganya.
"Iya ga usah keburu. Papah juga belom mau berangkat."
"Oke deh Mah, Pah. Tapi tuh anak emang lama bener dah, coba Vino cek dulu." Vino berjalan sedikit tergesa menaiki satu demi satu anak tangga yang akan membawanya menuju kamar Keysha.
Saat membuka kamar Keysha, Vino mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan adiknya. Nihil!. Keysha tidak ada di dalam kamarnya. Vino menuruni tangga tergesa dan segera melapor kepada kedua orangtuanya perihal keberadaan Keysha.
"Mah, Pah. Keysha ga ada dikamar," ucap Vino panik.
"Hah?"
"Woii kak! Gue disini kali," ucap Keysha dari sudut ruangan. Ternyata dirinya sedang mengambil sepatu di rak sepatu.
"Ya elah! Kunyuk lo dek, udah panik gini kirain diculik kucing lo. Ternyata lagi ambil sepatu. Ish gemesin lo!"
"Wlee. Emang dari dulu kali gue gemesin. Ya nggak Ma?" ucap Keysha sambil menampakkan sebagian lidahnya.
"Eh, udah-udah. Kalian ini udah gede masih aja berantem," lerai Deno.
"Yodah berangkat kuy Pah," ucap Vino.
"Bentaran dong kak. Keysha abisin susu dulu bentaran Pah," ucap Keysha dan segera meraih segelas susu di meja makan. Melihat perilaku anaknya, Mamanya menggelengkan kepala sambil terkekeh pelan. "Nggak usah buru-buru nak. Itu susunya diminum sampe abis. Biar cepet gede kaya Kakak kamu."
"Dengerin tuh dek. Kegiatan lo hari-hari cuman liatin hape, main sama temen, buat tugas malah jadinya ngerumpi, begadang abis tuh nangis, nyanyi-nyanyi ga jelas lah apalah. Gimana mau tumbuh sempurna?"
"Udah-udah. Sana berangkat, Papa kamu udah kesel tuh liatnya."
"Oh iya, lupa pah. Maap pah maap."
-OooO-
"Key? Lo kenapa si dari tadi ngelamun mulu? Algan ye?" Dinda tampak bingung dengan satu sahabatnya ini. Dari awal masuk tadi pagi hingga menjelang bel masuk Keysha masih saja melamun.
"Ha-hah? Apa? Engga kok," ucap Keysha terbata-bata saat mengetahui dirinya tertangkap basah sedang melamun.
"Udah lo jujur aja."
"Gue bingung Din," ucap Keysha sambil menghembuskan nafas dengan berat. Mengetahui Keysha yang mulai membuka mulut, Dinda langsung memutarkan tubuhnya hingga membuatnya berhadapan dengan Keysha.
"Bingung gimana? Apanya?"
"Gue bingung gimana cara nyatuin Algan sama Randy Din," ucap Keysha sambil memutar pandangan yang semula tertuju lurus sekarang menatap penuh kebingungan ke arah Dinda.
"Hah? Apa lo bilang? Algan sama Randy mau lo satuin? Buat apa Key, lupain aja lah si Randy. Sampah gitu masih aja dipungut."
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA (Completed)
Fiksi RemajaKonon, sungai dan gunung turut mengubah bentuknya dalam kurun waktu tertentu. Lantas apa kabar dengan puing puing perasaanmu? Hidup ini hanya berisi tentang perubahan. Semuanya berusaha, dan diusahakan untuk berubah ataupun mengubah. Keysha Stefani...