Sesal-2

723 66 4
                                    

"Perbaiki semua yang telah rusak sebelum semuanya terlambat."

-Vino

~~~~~

Hari ini tidak seperti hari-hari biasanya saat hubungan keysha dan Algan baik-baik saja. Ini sungguh tampak asing. Jam istirahat seperti tadi biasanya Algan akan menjemput Keysha lalu mengajaknya ke kantin. Untuk makan bersama bahkan hanya untuk sekadar mengobrol dengan Algan dan kawan-kawannya di kantin. Tetapi, Keysha harus sadar. Ini semua sudah berbeda. Sudah terhitung sepuluh hari yang lalu lamanya Algan menyatakan bahwa hubungan mereka berakhir. Tak lagi seperti dulu. Nampaknya dia harus mulai beradaptasi.

"Ke perpus yuk Din. Kayanya Pak Hendra enggak masuk deh. Gue males di kelas. Mendingan baca buku nih gue di perpus," ujar Keysha menyadarkan Dinda yang sedari tadi tertawa ringan bersama teman-temannya karena ulah Danu dan fahri pastinya.

Danu dan Fahri sedari tadi menjadi penghibur dadakan di kelas. Dengan cara membuat permainan tebak-tebakan yang sangat konyol. Dengan melibatkan peralatan seadanya, seperti ; white board, spidol, dan layar LCD yang tergantung rapi di atas white board. Bukan Danu namanya jika dia tidak konyol. Permainan yang dibuat oleh Profesor dadakan satu ini sangat menarik perhatian anak satu kelas. Sesekali gelak tawa mereka pecah begitu saja. Peraturan pemainnya pun cukup mudah. Yaitu dengan ketentuan anak satu kelas bersedia untuk menjadi pemain, sedangkan Danu, Fahri dan dua teman lainnya menjadi juri. Permainan diawali dengan Danu yang menuliskan sesuatu di white board di balik layar LCD yang telah diulur. Setelah itu Fahri mengintip tulisan tersebut yang nantinya akan menjadi jawaban. Setelah mengintip, Fahri akan memberikan kisi-kisi seputar kalimat rahasia yang ditulis oleh Danu. Sangat susah ditebak. Seperti saat ini.

"Woi Fahri cepet napa dah kisi-kisinya!" ujar Kinar dari deretan bangku terdepan.

"Elah sabar dikit. Sebentar rakyat-rakyat jelata ku yang aku cintai dan aku banggakan. Saya harap kalian semua diam sejenak, lupakan beban pikiran yang mendesak, dan mulai fokus. Yak! Kisi-kisinya adalah... Tet teret tet tettttt..." celoteh Fahri.

"Cepet kunyillll!!!  Gue udah kepo dari tadi woy!" Ujar salah satu cowok dari kubu paling pojok.

"Oke oke oke. Semuanya dimohon bersabar ya. Mohon bersabar, ini ujian," ujar Danu menenangkan.

"Lo kira mau dangdutan? Ah cepet deh lama lo!" ucap Dinda yang sudah nampak tak sabar.

"OKE!  KISI-KISINYA ADALAHHH... DEPANNYA 'S' BELAKANGNYA 'A' ADA HUBUNGANNYA SAMA LAKI-LAKI. APA HAYOOO TEBAKK? "
Seketika hening mencekam hanya tersisa bisik-bisik yang berkeliaran dari telinga ke telinga. Nampaknya mereka sedang berunding dengan kubunya masing-masing.

"YAK BENER! POKONYA LO PADA PASTI TAU DAH! APALAGI OTAK-OTAK YANG NGERES YANG ENGGA PERNAH DICUCI NOH PASTI TAU!" timpal Danu.

"Gue tauu!!!" ucap Ade dari pojokan kelas.

"Ya elo! Apa jawabannya?" tanya Fahri sambil menunjuk daerah pojokan kelas yang sangat identik dengan anak berandal kelas.

"SP**MA!!" Ucap Ade dengan wajah sumringah. Gelak tawa anak satu kelas seketika pecah saat mendengar jawaban Ade.

"BUKAN!! SIAPA LAGI YANG MAU JAWAB? KALO ENGGA ADA NI BAKAL GUE BUKA."

"Gue!!"

"Apa? Jawab aja coba."

"SUTRA!"

METAMORFOSA (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang