"Sekarang kamu pergi Andre! Suami macam apa kamu ini? Jangan pernah kembali lagi!""Pas! Saya juga akan angkat kaki dari sini! Tidak sudi Saya mendiami rumah bersama orang sepertimu!"
Begitulah keseharian orang tua Algan, bertengkar. Mungkin keadaan Algan yang sangat bandel seperti saat ini disebabkan oleh faktor kedua orang tuanya yang sudah tidak harmonis dan tidak pernah memberikan kasih sayang kepadanya lagi.
"Pa! Ma! Cukup! Algan cape kalo harus ngeliat orang tua Algan selalu berantem tiap hari! Kalo Mama Papa pisah, Algan harus tinggal sama siapa! Kalian itu orang tua egois! Yang ga pernah tau apa yang anak kalian inginkan!"
Kedua orang tuanya terpatung melihat perlakuan anaknya. Mereka berfikir, jika mereka pisah bagaimana dengan Algan? Dia anak tunggal. Ya anak tunggal yang selalu menjadi korban pertengkaran kedua orang tuanya.
Algan mulai berjalan meninggalkan kedua orang tuanya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Sekarang kita cerai! Faham?"
Seketika perkataan Mamanya mampu membuat sebulir air menetes dari sepasang mata indah milik Algan. Dia mempercepat langkahnya menuju kamar. Dia bersikeras menahan air matanya yang ingin mengalir sederas-derasnya.Algan segera mengambil jaket dan menuruni tangga berjalan keluar rumah mengambil motor dan langsung tancap gas pergi. Dia pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang sedang bertengkar.
Apa gue terlalu banci kalo gue nangis? batinnya dalam hati. Algan meminggirkan motornya didepan toko buku. Dia duduk diatas motornya dan melamunkan kejadian yang dialami kedua orang tuanya tadi.
Paling juga gue udah ga berguna buat mereka! Sialan! rutuknya dalam hati.Saat itu juga, ada seorang gadis yang baru saja keluar dari toko buku. Keysha. Ya Keysha yang baru saja keluar dari toko buku tersebut. Dia terkejut saat melihat Algan yang sedang duduk diatas motor. Jantungnya mulai berpacu sangat cepat, Keysha merasa gugup saat ingin menyapa Algan.
"A-Algan?" sapa Keysha membuat Algan terkejut. Sontak Algan langsung mengusap matanya yang hampir saja mengeluarkan bulir air mata.
"Keysha? Lo kenapa disini?"
Lagi-lagi bibirnya terasa sangat sulit untuk menjawab pertanyaan yang Algan lontarkan kepadanya."Key? Lo kenapa? Biasa aja kali, kok gugup gitu sih? Lucu tau nggak sih?" Algan terkekeh pelan melihat wajah Keysha yang mulai memerah.
"E-eh g-gue gapapa kok."
"
Yakin gapapa?" tanya Algan memastikan.
"Iya. Terus lo kenapa disini?" Keysha mulai bertanya.
"Oh gue? Ya cari angin aja," jawab Algan sambil menengadahkan muka ke langit. Seketika keadaan sangat hening antara Algan yang menunggu Keysha berbicara dengan Keysha yang terlalu takut untuk angkat bicara.
"Lo mau pulang? Mau Gue anterin?" tawar Algan yang mampu membuat jantung Keshya kembali berpacu tambah cepat.
"Gausah gapapa, g-gue naik taksi aja."
"Gue anterin aja, kan ga perlu biaya." seketika senyum manis tercetak dibibir Algan. Algan segera menaiki motor dan menyalakan mesinnya. Saat ia menengok ke belakang, ia melihat Keysha masih terpatung di tempat.
"Loh kok bengong sih? Ayo naik."
"E-eh iya maaf."
Saat perjalanan pulang sesekali Algan terkekeh geli ketika mengingat kelakuan Keysha jika berbicara dengannya. Setelah cukup lama melakukan perjalanan, akhirnya sampai juga didepan gerbang rumah Keysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA (Completed)
Ficção AdolescenteKonon, sungai dan gunung turut mengubah bentuknya dalam kurun waktu tertentu. Lantas apa kabar dengan puing puing perasaanmu? Hidup ini hanya berisi tentang perubahan. Semuanya berusaha, dan diusahakan untuk berubah ataupun mengubah. Keysha Stefani...