Lapangan

1.1K 82 0
                                    

Ternyata cowok Bad Boy juga bisa baik ya

-

Keysha Stefanie Tamara



-ooOoo-


"Keysha, buruan nih. Papa keburu telat nak," teriak Deno, Papa Keysha dari ruang makan.
Keysha menuruni tangga dengan sangat terburu-buru. Ya! Sekarang jika Keysha tidak bergegas dia juga akan telat, karena sekarang sudah pukul 06.45 WiB. Keysha hari ini bangun kesiangan dikarenakan dia sibuk mengutak-atik buku diarynya tadi malam.

Flashback on

Keysha berlari kecil menuju kamar tidurnya. Lalu dia mengambil sebuah buku agak tebal yang berada diatas meja belajarnya. Keysha membuka buku tersebut dan mulai menggoreskan tinta dari penanya diatas kertas buku diarynya.

Dear Diary,

02-02-2018

Algan. Mengapa harus dia yang datang mewarnai hidupku?
Tak apa sebenarnya. Namun, mengapa aku selalu merasa gugup jika berada bersamanya?
Aku sudah merasakan hal ini untuk kedua kalinya. Iya kedua kalinya semenjak aku jatuh Cinta kepada Agrian. Rasanya sama persis dengan perasaanku saat ini. Atau jangan-jangan aku jatuh Cinta?
Tidak-tidak. Aku menerimanya hanya untuk pelarianku setelah putus dari Agrian.
Oke Keysha, kamu nggak boleh suka sama Algan Putra Wijaya.
Tapi, mengapa dia yang selalu membuat hatiku melambung tinggi?
Dia selalu berbuat lain dari yang lain.
Dia selalu membuatku bahagia, entah itu nyaman, tersenyum, atau tertawa.
Dia yang selalu menghiburku sebagai pelipur lara.
Terimakasih Algan.
Sekarang, waktunya menatap kedepan. Lupakan yang ada dibelakang. Jalani yang harus dan patut dijalani dihidup ini.

KEYSHA STEFANIE TAMARA.

Keysha mulai menutup buku diarynya dan menyimpannya di antara tumpukan buku di lemari buku Keysha.

Flashback end

"Ayo Pah, Keysha juga keburu telat nih Pah," ucap Keysha tidak terlalu jelas dikarenakan mulutnya masih dipenuhi dengan roti isi selai sebagai sarapannya.

"Iya, ayo," ucap Deno sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Eeh bentar Pah, Vino ikut juga. Motor Vino lagi dibengkel Pah," ucap Vino hampir saja tersedak susu yang baru saja ia minum.

"Iya, ayo ah. Ribet banget," ucap Keysha sewot.

"Udah cepet masuk, berantem mulu kalian. Liat jam tangan udah jam berapa? Papa udah keburu telat ini nak," ucap Deno sedikit kesal.

"Eh iya lupa!" ucap Vino dan Keysha bersamaan.



-ooOoo-


"Daa Pah, Assalamualaikum." Vino dan Keysha lari terpogoh-pogoh menghampiri pintu gerbang sekolah yang hampir saja tertutup.

"Udah sana cepet lari. Lemot amat si lo dek," ucap Vino kepada adiknya yang tidak jago dalam hal lari. Setelah mendengar perkataan Kakaknya, Keysha mulai lari terbirit-birit menghampiri ruang kelasnya.

Sampai di depan kelas, Keysha menghembuskan nafasnya lega. Keysha merasa belum ada guru mapel yang masuk kedalam ruang kelasnya. Namun, tiba-tiba suara cempreng khas dari salah satu guru tergalak di sekolah terdengar nyaring ditelinga Keysha. Sepertinya suara itu berasal dari arah belakangnya.

"KEYSHA! Kenapa kamu baru datang?  Pasti kamu terlambat! Saya hukum kamu lari putar lapangan 10 kali!" ucap Bu Seva dangan pelotoran matanya yang mengerikan.

"Ta-tapi Bu--"

"Ga usah pake tapi-tapian!" Kemarahan Bu Seva sudah mulai memuncak hingga tangannya mendarat ke telinga Keysha.

"Aduhh Bu... Sakit" lirih Keysha.

"Ya udah cepet sana lari ke lapangan!"

"Iya Bu," ucap Keysha kesal.

Bu Seva menampilkan wajahnya ke dalam kelas Keysha. "Dinda! Sini kamu" ucap Bu Seva.

DEG!

Kenapa lagi nih? Perasaan gue ga punya masalah deh ama tuh orang, batin Dinda sambil melangkahkan kaki keluar dari ruang kelasnya.

"I-iya Bu? A-ada apa?" ucap Keysha terbata-bata dengan raut muka ketakutan.

"Ini! Kamu awasin Keysha. Dia saya beri hukuman lari putar lapangan 10 kali. Cepat sana!" ucap Bu Seva lalu masuk kedalam ruang kelas meninggalkan mereka berdua.

"Setdah gila kali tuh guru. Baru telat belom ada 10 menit aja hukumannya lari putar lapangan 10 kali?" ucap Dinda kesal.

"Ah bodo deh Din, ga papa lagian ini juga gue yang teledor."

"Iya udah ayo cepet, ntar ngomel lagi tuh mak lampir," ucap Dinda sambil menarik lengan Keysha. Keduanya berjalan menuju lapangan meninggalkan ruang kelasnya yang sangat hening saat ini.

"Eh bentar deh, bukannya itu Algan ya?" ucap Dinda sambil menunjuk seorang cowok yang sedang berdiri di bawah tiang bendera.

"Hah? Iya deh kayanya" ucap Keysha dengan sipitan mata.

"Ya udah gih cepet lari! Kena marah lagi gue ga tanggung," ucap Dinda menyuruh Keysha untuk segera lari memutari lapangan. Keysha mulai berlari memutari lapangan sekolahnya yang bisa dibilangan sangat sangat sangat dan sangat lebar. Wajah Keysha sudah mulai memerah, keringatnya sudah mulai bercucuran melumuri tubuhnya.

"Keysha?" teriak seorang cowok yang sedang berdiri di bawah tiang bendera.

"Iya?" jawab Keysha tanpa berhenti dari kegiatannya.

"Kamu kenapa lari-larian gitu?" teriak Algan mulai menurunkan tangannya dan memutar tubuhnya melihat Keysha yang sedang berlari.

"Kena hukum" jawab Keysha singkat.

"Hah? Berapa kali emang Din muternya?" ucap Algan yang mulai berjalan mendekati Dinda dibawah pohon.

"Sepuluh kali, mataharinya udah mulai naik lagi nih," ucap Dinda.

"Terus Keysha udah lari berapa putaran?" Algan terus bertanya.

"Dua, emang kenapa? Kepo banget si lo jadi orang," ucap Dinda.

"Em, ya udah gini deh. Tolong lo beliin air mineral ya? Kembaliannya buat lo deh. Biar gue yang gantiin lo sementara," ucap Algan sambil mengeluarkan selembar uang berwarna biru dari saku seragam sekolahnya.

"Beneran? Ya udah," ucap Dinda sambil berlalu meninggalkan Algan.

"E-eh Dinda lo mau pergi kemana? Kan gue baru 2 putaran," ucap Keysha sambil berhenti dari kegiatannya dan mulai mengatur nafasnya.

"Udah tenang aja. Kan ada Algan," ucap Algan kegenitan.

"Apaan sih," jawab Keysha melemparkan pandangannya.

"Mau dibantuin ga cantik?" Algan mulai menggoda Keysha yang masih saja terfokus pada lintasannya.

"Bantuin? Lari dibantuin, gimana coba? Aneh emang," ucap Keysha.

"Ya Aku ikut lari biar ngeringanin beban Kamu. Ea," alis Algan terangkat menggoda Keysha.

"Ya udah cepet. Lo lima gue lima," ucap Keysha memerintahkan Algan.

"Iya udah tenang aja. Gini-gini Algan mantan Atlit tau ga sih," ucap Algan. Algan mulai berlari memutari lapangan. Sesekali dia melontarkan kata-kata yang sukses membuat Keysha mengeluarkan gelak tawanya.
Cepet juga sih tu anak kalo lari, batin Keysha.
Keduanya berlari hingga terbasahi keringat yang mengucur deras.

METAMORFOSA (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang