Part 24

976 116 4
                                    

Mian typo bertebaran


Hanbin POV

Inikah akhir dari cerita kami semua?

Setelah beberapa bulan kami menunggu dan akhirnya semua itu terjawab dengan sangat jelas.

Namun dari cerita-cerita yang kami kumpulkan selama ini, akankah benar-benar berakhir seperti ini??








Sinb... Dia koma...








Dokter mengatakan, jika ia akan mengalami Amnesia pada saat ia tersadar nanti.

Dokter juga mengatakan, kalau Amnesia yang diderita Sinb tidaklah parah.

Dia akan mengingat orang-orang yang ia pikirkan terakhir kali sebelum ia menjadi seperti sekarang.

Tapi yang aku takutkan, apakah dia akan mengingatku? Apakah disaat terakhir itu dia memikirkanku?

Ahh.. Aku sungguh menyesal.

Bagaimana bisa aku tak menyelamatkan-nya dan membiarkan Taehyung yang datang menolong dirinya?

Aku sungguh bodoh! Ini semua adalah kesalahan ku...

Aku terus merutuki diriku sendiri. Dan merasa, kalau aku tak pantas menjadi sahabatnya selama ini.

Disaat dia terluka dan membutuhkan pertolongan, aku justru tidak ada disana untuk membantunya.

Bahkan untuk merangkulnya saja tidak. Apakah itu masih bisa dikatakan sahabat? Menurutku, itu tidak.

Saat ini aku berada diruang inap Sinb. Atau bisa dikatakan kamarnya dirumah sakit ini.

Aku melihatnya dengan tatapan senduku. Sudah cukup seharian ini aku menangis menunggu kabar dari Dokter tentang keadaan Sinb.

Aku merasa seperti orang yang jahat disatu sisi. Haruskah aku menyalahkan diriku sendiri?

Hatiku sungguh sakit melihatnya terbaring diatas ranjang dengan selang-selang oksigen dan selang infus yang terpasang rapi ditangannya.

Mataku tak bisa beralih dari wajahnya yang begitu terlihat tenang dalam tidur panjangnya.

"Sinb... Apa kau sedang bermimpi indah? Yah, wajah tenang mu sudah mengatakan semuanya" ucapku padanya sembari mengelus-elus tangan putihnya.

Aku tersenyum kecil walau dengan hati yang sakit.

"Hanbin-ah"

Seseorang memanggilku dengan suara paraunya. Aku mengira kalau yang memanggil itu adalah Yunhyeong. Tapi ternyata dia adalah si Ketua. 

"Hyung... Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku melihat dirinya yang sepertinya sudah sangat lelah karna menangis.

Penampilannya sungguh buruk. Seperti orang yang Depresi.

"Ya, aku baik-baik saja. Hanbin-ah, pulanglah, aku akan menjaga Sinb disini. Kau harus istirahat"

Dia menghampiriku dan duduk tepat disebelahku.

"Tidak, Hyung. Sebaiknya kau saja yang pulang. Aku akan menjaga Sinb disini hingga besok"

Aku menolak tawarannya dengan halus. Tapi sepertinya sama sekali tak berguna.

Kalian juga pasti taukan bagaimana dengan sikap Ketua kami yang keras kepala? Begitulah dia, tidak bisa dibantah.

"Pulanglah.. Besok kalian harus melakukan Introgasi pada seluruh penjahat itu. Cari semua informasi yang dikatakan oleh mereka tanpa ada yang terlewat"

A Detective And A Murderer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang