Part 10

1.5K 144 7
                                    

Mian typo bertebaran


Kini ketiga lelaki buronan ini sudah berada ditempat persembunyian mereka atau biasa disebut Markas.

Sebelumnya mereka telah berdiskusi tentang Pegawai yang sudah membuat kesalahan besar pada mereka.

Pembicaraan ini membicarakan jika mereka sudah diketahui oleh para Detektif tentang keberadaannya, mereka akan membuat rencana untuk men-neror para Detektif itu satu per satu.

Semua bisa mereka lakukan.

Selama ini juga, mereka sama sekali belum pernah gagal dalam melakukan pekerjaannya.

Meskipun kecerobohan itu tetap berlaku untuk seorang Kim Taehyung, tetapi rencana mereka selalu berjalan dengan lancar.

"Baiklah rencana itu akan kita lakukan. Aku harap rencana kita berhasil. Dan juga Taetae! Hilangkan kecerobohan mu itu, mengerti?!"

Jimin mengangkat jari telunjuknya dan Taehyung hanya memutarkan bola matanya.

Dua insan yang berada di depan Taehyung ini tertawa melihatnya yang tampak tak peduli dengan perkataan Jimin.

Ia seperti berpikiran "Masa bodoh dengan itu. Aku ceroboh memang sudah dari lahir"

Yah... Semacam itu lah.

Namun semenit kemudian, Jungkook mengatakan sebuah kalimat yang membuat kedua Hyung nya menoleh padanya.

"Hyung, aku akan pergi keluar sebentar"

Sebelum Jimin dan Taehyung menjawab, Jungkook sudah beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar dari Markasnya.

"Dia mau kemana?"

Jimin menoleh pada suara yang menanyakan dirinya.

"Aku juga tidak tau" dengan indikan bahunya sekilas.









#####









Jungkook POV

"Eomma... Aku merindukanmu. Ingin sekali rasanya bertemu denganmu lagi. Meski itu hanya didalam mimpi, setidaknya sekali saja aku bisa melihatmu..."

Aku berjalan tanpa arah sembari diiringi dengan gumaman ku disepanjang jalan.

Aku tak tau mau kemana. Aku berjalan sesuai dengan langkah kakiku yang membawanya.

Cuaca mendung sangat pas dengan pikiran ku saat ini. Angin bertiup cukup kencang membuat suasana ini sangat mirip dengan kematian Ibuku.



*Flashback ON*

"Eomma! Apa kau tau hari ini hari apa? Hari ini adalah ulang tahun ku!! Eomma kau harus memberikanku hadiah, karna kau sudah berjanji padaku.."

Seorang anak berumur 10 tahun yang berada dibangku sekolah dasar, meminta sebuah hadiah dengan Ibunya.

Ia sangat senang karna ia akan mendapatkan hadiah yang sudah dinanti-nantikannya.

Walaupun hadiah itu tak sesuai dengan keinginannya, tetapi ia tetap menunggu hadiah itu di hari ulang tahunnya.

"Wahh.. Ternyata anak Eomma mengingatnya. Mengerti! Eomma akan memberikan mu hadiah dan hadiah ini akan membuat sebuah kenangan untukmu. Kenangan kalau hadiah itu adalah hadiah dari Eomma.."

Wanita yang sudah cukup tua itu, mengusap kepala anaknya dengan lembut yang penuh dengan kasih sayang.

Wanita itu telah berjanji pada dirinya sendiri jika ia akan membesarkan anaknya seorang diri tanpa seorang Ayah disampingnya.

A Detective And A Murderer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang