Part 25

1K 103 14
                                    

Mian typo bertebaran


Tidak terasa satu setengah tahun telah berlalu. Waktu berjalan begitu cepat layaknya kendaraan yang berlalu lalang setiap hari.

Memang sebagian orang melihat waktu ini berputar dengan lajunya. Tapi ada juga sebagian orang yang menganggap waktu ini begitu lama.

Contohnya seperti para Detektif-detektif ini.

Mereka semua masih setia menunggu Sinb yang tak kunjung bangun dari tidur panjangnya.

Entah sampai kapan ia akan membuka matanya dan melihat orang-orang disekitarnya kembali.

Satu tahun yang lalu, Dokter mengatakan kalau Sinb akan bangun dalam waktu dekat.

Kira-kira dalam satu minggu lagi.

Tentu saja semua rekan Sinb termasuk Yoongi begitu senang dan lega mendengarnya.

Apalagi pada saat itu mereka telah berhasil menyelesaikan Kasus Pembunuhan Berantai.

Yang pelakunya sudah pasti kalian ketahui.

Tapi ternyata, semua perkataan dan prediksi Dokter itu, hanyalah omongan belaka.

Hingga saat ini Sinb sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda tersebut.

Yoongi sangat tersiksa melihat Adiknya yang masih terbaring ditempat tidur dengan semua selang-selang oksigen.

Sudah begitu lamanya ia menunggu kehadiran Adiknya yang tak kunjung bangun.

Ia selalu mengajak Sinb bercerita disaat ia sangat-sangat merindukan suara Adiknya.

Walaupun hasilnya tetap nihil, tapi ia selalu melakukan hal itu. Meski terkadang buliran air mata tak pernah absen dipipinya.

"Ahjumma, Ahjussi dan kau anak muda... Maafkan aku yang pernah mengatakan kalau pasien Sinb akan terbangun dalam satu minggu lagi. Namun hingga sekarang, ia tak kunjung menunjukkan reaksinya"

Yoongi dan kedua orang tuanya menatap Dokter tersebut dengan tatapan penuh kesedihan.

Mereka semua sudah memaafkan Dokter yang mengurus Sinb selama satu setengah tahun ini.

Mereka tau, kalau Dokter hanya memprediksinya bukan mengatakan kepastian.

Jadi, jika Sinb terbangun sesuai dengan perkataan Dokter maka itu adalah sebuah keajaiban.

Tapi kalau tidak, mereka akan memakluminya.

"Tapi, baru-baru ini aku mendapat sebuah keyakinan besar. Kalau pasienku ini akan terbangun cepat atau lambat. Aku tak akan mengatakan kapan ia terbangun. Karna aku tak ingin menyakiti kalian lagi dengan hasil prediksiku"

"Jadi, kalian banyaklah berdoa untuk kesembuhannya. Semoga saja dalam waktu singkat ini, ia akan terbangun dan dapat melihat kalian kembali.." Lanjutnya menjelaskan.

Ibu Sinb menangis terharu saat mendengarnya.

Ia sangat beharap Putri kesayangannya dapat kembali bergabung dengan keluarganya dan dapat melihat kembali keceriaan yang dimiliki Putrinya.

Sama halnya dengan Ayah Sinb dan Yoongi. Mereka juga menangis bahagia mendengar penjelasan dari Dokter tersebut.

Berharap apa yang dikatakan Dokter itu akan terwujud begitu cepat. Kalau bisa saat ini juga, pikir Yoongi.

"Terima kasih Dokter... Kami tak pernah lupa berdoa untuk kesembuhannya juga dengan tidur panjangnya yang harus diselesaikan" ujar Ayah Sinb yang sedang menahan tumpukan air matanya yang akan segera jatuh.

A Detective And A Murderer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang