Part 22

1.1K 110 22
                                    

Mian typo bertebaran


Suara langkah kaki yang menggebu-gebu sangat terdengar didalam hutan ini.

Jungkook dan Yoongi masih terus berusaha mengejar dua lelaki yang kabur dari tangkapan mereka.

Sedikit lagi, sebuah tangan akan sampai ke kerah belakang baju Seokjin.

Namun sepertinya tangan itu tak dapat menggapainya dengan cepat. Karna teman dari SeokJin ini berhasil menggagalkan usaha Jungkook untuk menariknya.

Tapi itu tak membuat Jungkook menyerah, justru ia semakin meningkatkan kecepatan berlarinya agar dapat meraih SeokJin.

Lagi-lagi usaha yang dilakukannya gagal karna Ken. Ia mengeluarkan kembali Bom Asapnya seperti beberapa menit yang lalu.

Mereka berdua terjatuh dan terbatuk secara bersamaan sekaligus kehilangan buronan yang sangat amat licik itu.

"Dasar brengsek! Dia hanya pandai menggunakan senjata saja. Hyung, aku ingin kau mengejar temannya Seokjin. Tadi aku melihat dia berlari ke arah kiri dan SeokJin berlari ke arah sebaliknya"

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengejar Ken..." Jungkook mengangguk kemudian mereka berpisah untuk mengejar buronan mereka masing-masing.

Yoongi terus berlari tanpa henti, ia yakin Ken melewati jalan ini. Feeling  seorang Detektif sudah sangat kental pada dirinya.

Ia tau betul dimana posisi Ken sekarang walau hanya dengan Feeling  yang ia rasakan.

Sepasang kaki yang digunakannya untuk berlari, terhenti di sebuah rumah yang menurutnya cukup aneh.

Bagaimana bisa ada sebuah rumah dengan ukuran yang bisa dikatakan besar, berada di tengah-tengah hutan seperti ini? pikirnya.

Ia merasa ada kejanggalan dari rumah itu. Sebelum masuk, ia mendengar sebuah suara tembakan dirumah tersebut sebanyak dua kali.

Segera ia berlari masuk ke rumah tersebut dan tanpa disangka ia melihat sesuatu yang membuatnya tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN BRENGSEK!!!"

Yoongi menendang kasar Pelaku yang telah melukai sahabatnya Jimin. Ia memukul lelaki itu dengan membabi buta.

Ia terus memukul dan menendang dengan tangisan pilunya.

Ia terus terjatuh dan bangkit lagi dan terjatuh dan bangkit lagi hingga akhirnya Ken menarik Sinb dan menahan Sinb sebagai umpannya.

Bagaimana dengan Daehyun??

Daehyun pergi dari rumah itu dan berhasil kabur. Itu semua sudah direncana kan oleh Sinb.

Ketika Yoongi berkelahi dengan Ken, Sinb membisikkan sesuatu pada Daehyun yaitu Daehyun harus keluar dari rumah itu dan pergi meminta pertolongan pada Detektif lain.

Saat ini keberuntungan ada pada Daehyun. Untung saja Daehyun mengingat arah jalan di hutan ini saat ia dan Sinb dibawa ke markasnya Mr. Jung.

Jadi ia tak perlu tersesat untuk mencari jalan menuju rumah bak Istana itu.

Sementara keadaan dirumah Mr. Jung atau lebih tepatnya markasnya, Ken terus menahan Sinb dengan menjepitkan leher Sinb ditangannya. Tanpa ada rasa kasihan.

Wajah merah sudah sangat terlihat diwajahnya yang kesakitan.
Ia terus meronta untuk melepaskan tangan kekar itu dari lehernya.

Yoongi yang melihat itu semakin emosi. Apalagi melihat sebelah tangan Ken menodongkan pisau ke lehernya Sinb, membuat Yoongi mengepal kuat tangannya.

A Detective And A Murderer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang