Flashback
'Awal Mula Kedekatan'"Pelajaran saya akhiri. Minggu depan kita ulangan. Jika nilai kalian kali ini jelek, kalian harus ikut kelas tambahan. Ingat ! Ini tahun terakhir kalian. Usahakan yang terbaik !" Guru matematika kelas Jihae keluar setelah memberikan informasi mengerikan.
Setelah guru itu keluar. Semua anak saling berbicara dengan risau dan takut. Tidak ada yang lebih mengerikan dari ulangan matematika dan kelas tambahannya.
Di kursi dekat jendela, Jihae melihat anak - anak kelas saling bertukar keluh kesal. Matanya tidak tertinggal 1 anak pun, terutama anak yang duduk di barisan depan dekat pintu. Jeon Wonwoo.
Orang - orang banyak yang menyukainya karena ketampanan, kepintaran dan ketenangannya. Namun tidak ada yang berani mendekatinya karena dia dingin dan cuek ke orang lain. Itu terbukti selama Jihae sekelas dengannya tahun ini. Wonwoo tidak pernah terlihat bicara dengan seorangpun. Bibirnya seolah terkunci. Saat ada tugas kelompok pun, Wonwoo hanya mengeluarkan sepatah kata.
"Jihae-ya." Segerombolan teman sekelas Jihae menghampirinya. Ada 6 orang. 4 yeoja dan 2 namja.
Jihae memberikan senyum tanda membalas sahutan tadi.
"Jihae-ya, apa kau bisa mengejari kami matematika ? Kami sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan Song saem." Salah satu yeoja dari mereka angkat bicara.
"Mianhae. Aku juga tidak terlalu mengerti matematika." Jawab Jihae.
"Tapi kau terlihat tenang - tenang saja saat mendengar kata ulangan." Kali ini namja yang bicara.
"Memangnya aku harus mengeluh ?" Tanya Jihae membuat namja itu bingung menjawab apa.
"Tidak juga. Tapi kau terlalu tenang." Jawab si namja.
"Ya sudah jika kau tidak bisa. Kami akan minta bantuan yang lain." Jihae tersenyum kembali sebagai jawaban.
Setelah kepergian mereka, senyum Jihae menghilang. Dia menghadap ke jendela dan memperhatikan anak - anak yang sekarang sedang pelajaran olahraga.
Jihae memang dikenal baik. Dengan nilai ekstrakulikuler memasak yang juga terbaik di sekolahnya. Tapi dia tidak pernah merasa memiliki teman dekat. Orang - orang mendekatinya hanya untuk meminta bantuan. Seperti yang tadi.
Saat mereka butuh, mereka akan meminta bantuan. Namun jika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan, mereka akan pergi. Apa itu pantas disebut teman ?
Sebuah bola melayang tepat menuju wajah Jihae. Saat bola itu mengenai pagar jendela kelasnya, otomatis Jihae juga memundurkan kepalanya karena terkejut. Padahal kelasnya ada di lantai 3, tapi bola itu bisa membentur jendela tepat di depan wajahnya.
Seorang laki - laki bertubuh tinggi dan berkulit agak coklat mengambil bola tadi. Dia melihat ke arah atas dan melihat Jihae yang sedang melihat ke bawah tepat ke arahnya.
Sambil memegang bola, pria itu menundukan kepala dengan wajah yang mengatakan bersalah. Jihae hanya tersenyum untuk mengatakan tidak apa.
Pria yang Jihae kenal dengan nama Kim Mingyu itu pun kembali menuju teman - teman. Tidak ada yang tidak mengenal Mingyu. Ketua club olahraga dan OSIS. Ditambah wajah tampan, tinggi dan sikap ramahnya. Banyak perempuan - perempuan yang menyukainya, tidak terkecuali guru perempuan di sini.
Jihae mengalihkan pandangannya menuju mejanya kembali. Matanya langsung memandang buku catatan matematika yang belum dia tutup. Tiba - tiba dia jadi memikirkan ulangan matematika nanti.
Hanya 1 orang yang Jihae yakin bisa pelajaran itu. Tapi dia sendiri tidak yakin orang itu mau mengajarinya. Apa aku coba meminta bantuannya saja ya ?
![](https://img.wattpad.com/cover/129629992-288-k645515.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [Mingyu & Wonwoo Fanfiction]
FanfictionApa kau tau ?? Kau itu benar - benar gila. Semua yang kau lakukan terlihat gila di mataku. Tapi apa kau juga tau ?? Jika kegilaanmu membawa perubahan dalam hidupku. Kamu memperlihatkan bahwa hidup tidak hanya sebagian kecil dari kesedihan ataupun ke...