Krekk..
Mingyu membuka pintu kamar apartemennya dengan terburu - buru. Bahkan nafasnya dapat menjelaskan jika dia berlari untuk sampai ke tempat ini.
"Belum pulang rupanya." Melempar tasnya sembarangan dan duduk asal di lantai sambil meluruskan kaki panjangnya.
"Kenapa aku harus lari - lari karena mengkhawatirkan gadis gila itu ?!" Sadar dengan tingkahnya, Mingyu pun baru memikirkan kelakuannya itu.
Krekk..
Saat Mingyu baru saja ingin tiduran di lantai. Dia membatalkannya karena mendengar suara pintu terbuka.
Yerin membuka sepatu hak pendeknya dan merapihkannya di sisi pintu. Wajahnya sungguh menyuramkan dibanding biasanya. Mingyu bahkan yakin jika Yerin tidak menyadari keberadaannya.
Mingyu berinisiatif berdiri mendekati Yerin. "Ya !!" Yerin terkejut karena Mingyu berdiri di depannya.
"Aigoo.. Kapan kau pulang ?" Kaget Yerin.
"Masa kau tidak melihatku duduk di.." Mingyu menghentikan ucapannya karena Yerin tiba - tiba memeluknya.
"Mian jika aku lancang. Mian jika aku melanggar aturanmu. Mian karena aku memelukmu. Mian. Mian." Yerin meneteskan air matanya. Dia tidak kuat karena seharian ini terus melihat Jungkook.
Dengan kaku Mingyu menaruh tangannya di pinggang Yerin dan 1 tangan lagi digunakan untuk mengusap rambut gadis itu.
"Gwaenchana. Kau boleh memelukku saat ini sampai perasaanmu membaik."
"Mingyu-ya.. Kenapa aku selemah ini ? Padahal biasanya aku melupakan kesedihanku dalam semalam. Tapi kenapa ini sangat permanen. Aku benci perasaan ini." Isak Yerin.
Mingyu terus mengusap rambut Yerin. "Itu karena kau sudah memberikan perasaanmu seutuhnya pada pria itu. Itu menandakan bahwa perasaanmu itu tulus mencintai pria itu."
"Sayangnya kau salah menaruh hati." Ucap Mingyu ikut sedih.
"Lalu bagaimana aku bisa meghilangkannya ?"
"Lupakan. Relakan. Dan lepaskan !"
"Bagaimana caranya ?"
"..."
"Tidak apa jika kau tidak tau. Aku mengerti. Kau pasti tidak pernah merasakannya."
Karena aku pernah merasakannya dan aku tidak tau bagaimana caranya. Jadi aku tidak bisa menjawabnya. Ucap Mingyu dalam hati.
"Mingyu-ya.."
"Hmm.."
"Boleh aku memelukmu sampai aku tertidur ?"
"..."
"Tidak.."
"Boleh."
"Gomawoyo. Aku menyukai pelukanmu. Hangat seperti pelukan eomma. Walau aku tidak ingat rasanya."
Pilu. Itulah yang dirasakan Mingyu saat mendengar perkataan Yerin.
"Detak jantungmu juga menenangkan walau terdengar terlalu cepat."
Deg
"Sekarang berhenti." Gumam Mingyu.
°•♡•°
"Wonwoo-ya.." Panggil Jihae.
"Hmm ?"
"Aku menemukan ini. Sepertinya Mingyu lupa membawanya." Jihae memberikan ponsel itu pada kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [Mingyu & Wonwoo Fanfiction]
FanfictionApa kau tau ?? Kau itu benar - benar gila. Semua yang kau lakukan terlihat gila di mataku. Tapi apa kau juga tau ?? Jika kegilaanmu membawa perubahan dalam hidupku. Kamu memperlihatkan bahwa hidup tidak hanya sebagian kecil dari kesedihan ataupun ke...