[9]

194 20 13
                                    

Ini hari pertama dan pengalaman pertama untuk Yerin dan Mingyu berbagi kamar dengan lawan jenis. Bukan sepenuhnya pertama karena mereka sudah pernah tidak sengaja 1 kamar. Namun kali ini berbeda. Mereka sama - sama menyadari keberadaan masing - masing dan mengakuinya.

Mingyu baru saja selesai mandi dan siap untuk berangkat kuliah. Tapi tertahan karena melihat gadis di ruang tengahnya masih terbaring nyenyak. Aigoo.. Mana ada laki - laki yang siap terlebih dahulu dari perempuan.

Dia pun menghampiri gadis itu untuk memberikan kunci kamarnya pada Yerin. Mingyu yakin Yerin akan pulang terlebuh dahulu darinya, maka dari itu dia ingin memberikan kunci ini.

"Yerin-ah.. irona !" Guncang Mingyu. Tapi gadis itu tidak bangun. Aish.. Tukang tidur sekali gadis ini.

"Yerin-ahh !! IRONA !!!" Kata Mingyu sedikit berteriak. Namun Yerin tidak bangun juga.

Mingyu berusaha berpikir. Terakhir kali dia membangunkan gadis itu saat dia ingin mengambil kunci. Apa dengan mengambil barang yang ada di gadis itu bisa membangunkannya ?

Lalu Mingyu mencari benda yang menempel dengan Yerin. Hanya bantal dan selimut. Mingyu tidak sekejam itu ingin menarik bantal yang digunakan Yerin, walau dia sempat memiliki pemikiran itu. Dia pun beralih meraih selimut yang menyelimuti gadis itu, mengibas dan menariknya kuat agar terlepas dari gadis itu.

Setelah selimut itu terpisah dengan tubuh Yerin. Mingyu tertegun. Dia tidak menyadari cara berpakaian gadis itu. Baju tidur tanpa lengan dan celana hotpants yang mengekspos paha kurusnya. Mingyu menyesal telah menarik selimut itu, sekarang dia merasa malu dan seperti telah melakukan pelecahan.

"Jam berapa ini ?" Gumam Yerin terbangun sambil mengucek mata.

"Jam 6." Jawab Mingyu.

"Masih pagi ternyata. Kenapa kau membangunkanku ?" Kata Yerin dengan suara khas bangun tidur.

"Aku ada pekerjaan dan harus minta izin keluar untuk kuliah pada ownerku." Jawab Mingyu tidak melihat ke arah Yerin. Dia masih laki - laki normal. Tapi karena normal, dia tidak ingin melihat penampilan Yerin. Dia takut salah fokus.

"Lalu kenapa kau membangunkanku ?" Tanya Yerin lagi.

"Kau ini wanita. Bagaimana bisa wanita bangun lebih sering dari seorang pria ?" Mingyu yang kesal langsung mengalihkan wajah melihat Yerin.

Namun dia kembali menyesalinya. Matanya langsung menatap hal lain. Kenapa kancing bajunya harus terbuka di atas ???!!! Rutuk Mingyu.

"Kenapa wajahmu merah ?" Tanya Yerin polos. Mingyu tidak sanggup bicara. Dia hanya menunjuk ke arah pandangannya tadi.

Yerin melihat arah telunjuk Mingyu. Lalu.. "Kau melihatnya !!!" Yerin mencengkram baju atasnya dengan kancing terbuka 1 dan memperlihatkan dadanya dengan jelas karena jarang kancing bajunya memang cukup jauh. Terbiasa tidur sendiri, dia tidak sadar jika pakaiannya terbuka. Biasanya dia akan mengabaikannya.

"A-ani. Aniya." Sangkal Mingyu. Sebenarnya dia memang melihatnya. Maafkan saya. Sesal Mingyu.

"Ini... Pegang ini.. Kau bisa membawanya." Mingyu memberikan kunci kamarnya pada Yerin.

"Lalu kau ?"

"Aku sudah hafal passwordnya. Lagipula kau pasti pulang lebih dulu dariku. Tapi jika aku salah juga, aku akan meneleponmu. Berikan nomor telponmu !" Ucap Mingyu sambil memberikan ponselnya.

Yerin meraihnya dan hendak mengetikkan nomornya. "Jangan dilepas !!" Cegah Mingyu saat Yerin ingin menggunakan kedua tangannya untuk mengetik.

"Ohh.. Ne.. Aku lupa." Yerin pun menggunakan tangan kirinya untuk mengetik.

Crazy Love [Mingyu & Wonwoo Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang