Hari yang ditunggu pun tiba.
"Akhirnya persiapan ulang tahun kampus bisa terselesaikan dengan baik." Pekik Yerin dan Eunha bersamaan.
"Tapi tugas kita belum selesai." Ucap Mingyu sukses membuat kedua perempuan itu cemberut.
"Kau tidak asik sekali." Balas Eunha.
"Maja." Setuju Yerin.
"Karena ini adalah puncaknya. Kita harus bersiap - siap untuk membagikan topeng - topeng ini pada orang - orang yang ikut perayaan kali ini." Lanjut Mingyu.
"Santai dulu. Lagipula acaranya nanti malam dan kita sudah menyelesaikan semua yang dibutuhkan. Bahkan dekorasinya sudah terpasang semua. Kita tinggal menunggu 1 jam sebelum orang - orang datang." Kata Minghao merangkul Mingyu.
"Aku hanya belum bisa tenang jika semuanya belum tersusun."
"Begitulah kau. Tidak bisa terlalu santai sedikit." Nyerah Minghao. Tapi Mingyu sedikit lebih santai kali ini karena semuanya sudah terlihat rapi.
"Yerin-ah, aku ingin bicara denganmu sebentar." Kata Minghao sambil mengajak Yerin agak menjauh.
Saat Yerin menjauh, Mingyu bertanya pada Eunha. "Di mana Jungkook ? Aku tidak melihatnya dari tadi."
"Dia sedang mempersiapkan diri untuk penampilannya nanti." Kata Eunha.
"Sepertinya penampilan ini untuk seseorang. Karena dia begitu serius berlatih." Tambah Eunha mendapat anggukan dari Mingyu.
Bukan dengan sengaja Mingyu menanyakan keberadaan Jungkook saat tidak ada Yerin. Dia hanya takut Yerin semakin berharap pada Jungkook. Apalagi saat mendengar ucapan Eunha ini.
Lalu saat Minghao merasa tidak ada orang yang bisa mendengarnya. Minghao kembali dengan tujuan awalnya membawa Yerin menjauh.
"Aku sudah mengatasi orang yang telah menyakitimu." Kata Minghao tidak dimengerti Yerin.
"Maksud oppa ?"
"Aku sudah memasukkan appa ke rumah sakit jiwa." Ucapan Minghao berhasil membuat Yerin terkejut.
"Kenapa oppa tega memasukkan itu pada appa ?!" Yerin tidak terima. Dia hampir saja berteriak jika dia tidak ingat ada di mana.
"Kenapa kau masih membela orang seperti dia !? Dia sudah menyakitimu. Aku tidak mungkin membiarkan orang seperti itu masih berkeliaran dan dengan kemungkinan bisa kau temui."
"Tapi dia appa kita, oppa." Yerin terisak dalam diam.
"Dia sudah tidak waras dan aku bisa membuktikan itu. Karena saat aku mengajukan surat untk memasukannya appa ke sana. Ada beberapa tes psikolog dan appa memenuh hampir semua kategori itu. Apa kau masih bisa membiarkan orang gila berkeliaran ?" Yerin diam. Dia tidak bisa menjawab karena ucapan Minghao ada benarnya.
"Uljima. Kita masih ada eomma. Eomma dengan senang hati pasti menerimamu di Cina."
"Cina ?" Ucap Yerin tidak yakin. "Tapi aku tidak ingin ke sana. Aku sudah nyaman di sini."
"Tidak apa. Oppa dan eomma tidak akan memaksamu. Tapi jika kau berubah pikiran, oppa akan kembali ke sana akhir bulan depan hanya untuk menemui eomma."
"Baik oppa." Senyum Yerin. Air matanya sudah bisa berhenti.
°•♡•°
Malam hari kali ini berjalan lebih cepat. Yerin dan beberapa anggota sedang sibuk memberikan topeng pada mahasiswa yang hendak masuk ke dalam. Tak lupa mereka juga meminta amplop putih pada mahasiswa dan mahasiswi yang membawanya. Sedangkan anggota lain sedang mempersiapkan acara panggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [Mingyu & Wonwoo Fanfiction]
FanfictionApa kau tau ?? Kau itu benar - benar gila. Semua yang kau lakukan terlihat gila di mataku. Tapi apa kau juga tau ?? Jika kegilaanmu membawa perubahan dalam hidupku. Kamu memperlihatkan bahwa hidup tidak hanya sebagian kecil dari kesedihan ataupun ke...