25. Bimbang

75 3 0
                                    

Sudah hampir sebulan ini, Raisya habiskan waktu untuk memecahkan kasus yang ada dibali. Mau tidak mau Raisya tidak bisa terus menerus menikmati keindahan dibali. Tidak lupa pula Zafram terus menerus bertemu dirinya bahkan sampai-sampai Zafram bolak balik Jakarta - Bali.

Raisya sudah lelah melarang Zafram terus-terusan bolak balik Jakarta - Bali, namun pria tersebut selalu mengela 'buat bertemu kekasih, apasihhh yang egak'.

Ketika Zafram mengucapkan kata-kata itu seketika membuat pipi Raisya merah namun berasih Raisya tutupin. Seperti sekarang, Raisya bersama Zafram di sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor polisi.

Jam makan siang tidak di sia-sia kan oleh Zafram, menjadi jam modus buat pdkt lagi sama Raisya. Sikap Zafram membuat Raisya terheran-heran, namun mau gimana lagi itulah Zafram yang sekarang.

'seandainya kamu kayak gini, dulu. Pasti kita bakalan langgeng bahkan kita udah menikah kali ya' batib Raisya sambil menatap meja depanya yang berisi sepasang suami istri yang umurnya sepertinya sama dengan Raisya sedang bercanda bersama anak mereka.

"nanti kita juga kayak begitu, makanya kamu cepet-cepet kembali kepada ku..." kata Zafram, membuat Raisya sadar dari lamunannya.

Sadar omongan Zafram membuat pipinya memerah. "apasihhh Zafram, ngaco deh.... Udah habisin aja makanan mu..." jawab Raisya, mengalihkan pembicaraan Zafram.

Zafram yang menerima respon dari Raisya seperti itu 'apa yang kamu rasakan dulu seperti ini ya sya yang kamu rasakan dulu setiap aku berkata kata kasar.... Aku janji sekarang sampai selama-lamanya aku bakalan membuat kamu lupa dengan sakit yang kamu rasakan dulu, hanya kebahagiaan lahh yang kamu rasakan' batin Zafram, sambil menatap nanar Raisya yang sedang makan didepannya saat ini.

Waktu sudah berlalu, jam makan siang pun sudah selesai Zafram dan Raisya keluar restoran setelah membayar makanya dengan penuh debat yang dimana Zafram kekeh membayar semua jumlah tagihan makan tersebut namun Raisya menentang semua, karena Raisya ingin membayar makanan yang dia makan sendiri karena dia tidak mau merepotkan Zafram lagi ditambah Raisya mampu membayarnya pula.

"kamu kenapa sih, gak mau aku bayatin...." gerutu Zafram ketika mereka berjalan di trotoar menuju kantor polisi yang saat ini Raisya bekerja di sana.

"kan aku udah bilang, aku gak mau ngerepottin kamu lagi Zafram toh juga makanan itu yang aku makan sendiri...." jawab Raisya sambil menatap sekitarnya.

"tapikan, buat apa aku makan bareng sama kamu sekarang, kalau aku gak ada gunanya bagi kamu....." saut Zafram yang masih dipenuhi dengan grutuan.

"ingat Zafram, niat aku pergi dari kamu aku mau jadi perempuan yang mandiri gak manja sama kamu atau pun ngerepottin kamu terus dengan rengekkan aku dan ditambah lagi kita sekarang hanya sekedar teman saja....." jawab Raisya panjang lebar, namun tanpa sadar tidak secara langsung menampar Zafram dengan kata-katanya.






Tanpa disadari mereka berdua sudah sampai di depan kantor.
"kamu, habis ini mau kemana?" tanya Raisya ketika didepan ruangan.

"kalau tuan putri tidak ada keperluan lagi, aku langsung kekantor..." jawab Zafram sambil memberikan senyuman.

"kantor??" kata Raisya bingung. "kantor pusat alias Jakarta Pusat?" saut Raisya membeo setelah sadar maksudnya kata Zafram barusan.

"aku maunya sihhh pusatnya disini, tapi mau gimana lagi tuh kantor gak bisa dipindahin" gerutu Zafram membuat Raisya semakin memggrutu.

"lahh disangka lagi maen mono ponopoi yak.... Terbang Bali- Jakarta setiap harinya...." gerutu Raisya dan lagi-lagi bukan membuat Zafram kesal melainkan gemes sama Raisya 'rasanya kepengen dinikahi' batin Zafram.

"ya udah besok gak usah kesini lagi kalau begitu..... Toh aku bakalan balik minggu ini" jawab Raisya otomatis mendapatkan pelototan tanda Zafram tidak setuju.

Bagaimana bisa setuju gak ketemu Raisya sampai hari minggu....

'watt minggu ini aja baru senin' batin Zafram.

"kok gitu sihhh kamu mahhh...... Lama banget tau, ini aja baru senin" kata Zafram dengan mengeluh.

"lahh iya hari ini senin sapa bilang hari ini sabtu..." jawab Raisya meledek dan lagi-lagi membuat Zafram memanyunkan bibirnya seperti anak kecil.

"ya allah, Zafram.... Ini cuman 6 hari lohhj kamu gak ketemu aku." kata Raisya yang mencoba memberikan pengertian kepada Zafram. Namun, mendapatkan Jawaban dengan geleng kepala.

'keras kepala banget nihh orang, gak berubah dari dulu' batin Raisya.

"massa kamu kalah sama aku. Dulu aja, aku gak ketemu sama berbulan-bulan aja aku bisa massa kamu cuman 6 hari aja gak bisa" saut Raisya dengan muka memelas. Zafram yang mendengarpun, langsung memeluk Raisya karena merasa bersalah.

"maaf... Iya aku bakalan nungguin kamu dijakarta, tapi pas sampai dijakarta kita balikkan ehhh kalau bisa langsung nikah" jawab Zafram sambil memeluk Raisya. Merasa kejanggalan dari jawaban Zafram membuat Raisya melepas pelukan Zafram.

"kok dilepas? Kan aku belum puas meluk kamunya" keluh Zafram ketika pelukan dilepas sama Raisya.

PLTAK

jitakkan cukup keras mendarat mulus di jidat Zafram.

"dasar kamu ya ngambil kesempatan dalam kesempittan.... Enak aja ngomong, balikkan sama langsung nikah.... Emang kata kamu aku mau apa" jawab Raisya setelah menjitak kepala Zafram.

"ennnn harus mau lah, Kalau gak mau aku geret ke KUA hari itu juga hehehe. Kan hanya aku yang boleh nikah sama kamu gak ada yang lain..." kata Zafram pede setelah itu seenaknya mencium kening Raisya dengan lembut dan kabur begitu saja sebelum mendapatkan respon tidak terduga dari jiwa macan didalam diri Raisya.

-BERSAMBUNG-

yeyyyy akhirnya bisa ngelanjutin cerita ini lagi...
Semoga kalian suka...

Tolong komentar dan votenya ya.....
Ku tunggu..

Biar ku tau sehancur apakah cerita ku ini...

Cool love (Serial My Love Story 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang