beberapa hari ini sikap chaeyoung kepada changbin memang berubah drastis, ia berusaha menghilangkan sifat galaknya dan lebih menunjukkan bahwa dia ingin memberi lampu hijau kepada changbin.jadi pada tahap ini, ia mencoba akur layaknya gebetan kepada changbin, dan tetap akur layaknya teman untuk jihoon.
setelah penat dengan tugas-tugas kuliah dan aktifitas harian yang membosankan, weekend ini chaeyoung ingin menghabiskan waktunya seorang diri, berhubung gadis itu menyukai kesendirian.
menurutnya saat sendiri itu memang paling enak untuk refreshing, karena dirinya tak perlu repot-repot mencocokkan keinginannya dengan orang lain. singkatnya, ia bisa melakukan apapun sesuka hatinnya.
setelah puas hampir dua jam berdiam diri di toko buku, chaeyoung kini melangkahkan kakinya ke foodcourt untuk membunuh rasa laparnya dan berniat melanjutkan aktifitas membaca.
namun sebelum gadis itu benar-benar mencapai lift, dia mendapati sesosok pria berpakaian berandal tengah berlari kencang, diikuti rombongan manusia yang berteriak, "COPET, COPET!"
kontan chayeoung ikut berlari menembus masa dan mengejar pria bertubuh cungkring itu dengan cekatan, beruntung gadis itu memiliki kemampuan berlari yang baik, hingga ia dapat merebut dompet itu dari pencopat secara kilat.
"heh kalo mau duit tuh ya kerja jangan malah jadi sampah masyarakat dengan nyopet!" teriak chaeyoung sembari mematikan gerakan si pencopet dengan jurus-jurus karate yang sempat dikuasainya saat smp.
beberapa detik kemudian, rombongan itu menghampirinya. sebagian mengucap syukur, dan salah seorang dari mereka menelepon polisi.
chaeyoung masih pada posisinya mencekal kuat lengan pencuri, sampai seorang wanita cantik menghampirinya penuh haru, lalu berucap. "terimakasih ya,"
chaeyoung menyunggingkan senyum manisnya, lalu polisi datang mengambil alih pria cungkring berekspresi menyesal itu dengan memborgol lengannya.
chaeyoung akhirnya menyerahkan dompet bermerek itu pada sang empunya. "ini kak, lain kali hati-hati ya di mall gini juga copet masih berkeliaran."
wanita cantik itu terkekeh. "kak?"
chaeyoung mengangguk, "iya, kak."
"saya terlalu tua untuk dipanggil kak, sepertinya saya lebih cocok dipanggil tante." ujar wanita itu membuat chaeyoung kebingungan. pasalnya wanita dihadapannya ini memang terlihat muda, bahkan chaeyoung sempat berpikir mereka berada di umur yang sama.
"nggak usah bingung, tante memang awet muda." candanya lalu lanjut bertanya, "nama kamu siapa? kamu pasti mahasiswi kan?"
"iya tante, saya chaeyoung mahasiswi itb." chaeyoung menunduk sebagai tanda hormat.
"wow, anak saya juga kuliah disana." respon wanita itu antusias, kemudian menjabat tangan chaeyoung. "nama saya suzy, panggil tante zy aja. senang bertemu denganmu."
"iya tante," chaeyoung tersenyum lebar, berusaha menghilangkan rasa canggungnya. salah satu kelemahannya memang kurang handal dalam interaksi dengan orang baru.
"chaeyoung bisa kamu ikut sama tante?" suzy tersenyum dengan maksud memohon.
chaeyoung menaikan alisnya, "i-ikut kemana tante?"
"ke rumah tante. tante mau ngajak kamu makan siang bareng sebagai tanda terima kasih."
"ah nggak usah tante, saya ikhlas nolongnya. lagian masa saya tega ngeliat copet lari didepan saya lalu saya anggurin gitu aja hehe." chaeyoung tersenyum sungkan, dan suzy segera membalas cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart ;Chaeyoung + Changbin ✔
Fanfic❝Ini hati, bukan hotel yang bisa lo tinggal pergi kapan aja.❞ + lowercase, harsh word inside bbuingchan, 2018