27. Ulang Tahun

1.2K 227 22
                                    

Meski telah berulang kali mengecek ponselnya, Changbin tak kunjung jera. Tersisa lima menit lagi sebelum pukul dua belas malam, dan ia masih setia menunggu ucapan pertama kali dari gadisnya.

namun, pesan terakhirnya bahkan belum terbalas. Mungkin Chaeyoung lelah karena Changbin tau, sejak pagi tadi gadis itu sudah membantu mama membuat kue ulang tahun spesial untuk party besok.

Jam dua belas lewat satu menit Changbin mulai mendapatkan banyak ucapan Happy birthday dari orang-orang terdekatnya, termasuk mantan dan para degemnya.

Disaat ia sibuk membalas satu persatu
pesan yang masuk, notifikasi dari Chaeyoung muncul, mata Changbin langsung berbinar senang. Dan tentu saja ia mengutamakan membalas pesan dari mba pacar.

Chaeyoung: bin ke sini cepet

Changbin: kemana?

Chaeyoung: kosan gue, buruan

Changbin: kalo gue gamau?

Chaeyoung: banyak bacot. buruan kesini atau gue diemin sebulan?

Changbin: siap meluncur ratu

++++



Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit menit untuk Changbin sampai ke tempat kos Chaeyoung. Dan ternyata tempat itu masih ramai meski di jam tengah malam.

Kemudian Changbin ketemu salah satu temen cowoknya yang emang ngekos disini lagi gitaran sama temen-temennya. Namanya Subin.

"Oi bro."
"Changbin. Tumben lo kesini tengah malem?"
"Iya nih ada urusan."
"Urusan ehem ehem?"
"Ye kotor otak lo!"

Setelah terlibat dalam obrolan singkat itu Changbin buru-buru menaiki tangga lantai dua, menuju kamar Chaeyoung.

Changbin mengetuk pintu dua kali, lalu terbukalah pintu bercat putih tersebut memunculkan Chaeyoung yang mengenakan topi ulang tahun, sedang memegang kue ulang tahun berukuran sedang. "HAPPY BIRTHDAY!"

Changbin terharu. Kamar kos Chaeyoung benar-benar didekorasi khusus untuk hari ulang tahunnya. Banyak lampu tumblr dan hiasan balon yang tampak mewah.

"Tiup lilinnya." Perintah Chaeyoung begitu selesai menyalakan lilin diatas kue buatannya.

Changbin mengangguk, lantas memejamkan mata untuk make a wish. "Semoga semua kebahagiaan ini akan selalu menyertaiku."

"Gih potong kuenya! ini kue spesial buatan gue yang bikinnya baru selesai beberapa menit yang lalu."

Changbin makin terharu, Chaeyoung bahkan masih sempat membuat kue ulang tahun spesial untuknya malam ini, setelah seharian sibuk membantu mamanya.

Setelah acara suap-suapan kue, Chaeyoung sudah menyiapkan acara begadang berdua bersama Changbin dengan karaoke, main game, dan menonton film.

Tepat jam setengah empat dini hari, setelah selesai menonton film horror, Chaeyoung baru memberikan kadonya. Padahal bagi Changbin semua kejutan ini sudah cukup menjadi kado terindah untuknya.

"Ini kado. Tapi dibukanya pas kamu abis wisuda aja ya, tiga tahun lagi."
"Loh kenapa?"
"Pokonya harus begitu! kalo nggak mau yaudah nggak jadi."
"Iya deh iya."

Changbin akhirnya menurut dan segera menerima kotak persegi panjang tipis, namun lebar berwarna coklat polos itu. "Makasih Sayang."

"Inget loh, tiga tahun lagi. Janji kan?" Chaeyoung mengajukan kelingkingnya, memaksa Changbin melakukan pinky promise.

"Janji."

+++++





Acara ulang tahun Changbin dimulai pukul delapan malam. Sebenarnya Changbin rada malu juga karena ulang tahun ke duapuluhnya masih di rayain.

Ya maksudnya kan nggak perlu ada acara begini. Dipikir dia anak Sd apa ya? Tapi karena ini kemauan orang tua, dia nggak bisa nolak. kata mamanya sih, "Ulang tahun ke dua puluh itu penting sayang, jadi harus bersejarah."

Tapi seenggaknya tahun depan nggak ada acara begini lagi karena orang tuanya sudah berjanji bahwa ini perayaan ulang tahun terakhir yang diselenggarakan mereka.

Sekarang Changbin sedang menunggu Chaeyoung siap-siap, di teras tempat kos gadis itu.

Sebenarnya nggak perlu nunggu lama sih, karena cewek itu beneran sederhana dalam hal make-up, itu salah satu yang Changbin sukai dari Chaeyoung. Dia cantik natural dan apa adanya.

"Maaf lama bin," Chaeyoung muncul dengan penampilannya yang lagi-lagi selalu membuat Changbin terpana dengan kecantikan gadis itu. (liat di mulmed)

Chaeyoung tanpa make-up dengan setelan panjang dan celana jeans saja sudah bisa membuat Changbin masih sering terpesona, apalagi saat gadis itu memakai riasan dengan dress yang cantik. Benar-benar menawan.

Sejak menaiki mobil hingga sampai di gedung tempat acaranya, Changbin memperlakukan Chaeyoung bak tuan puteri. Chaeyoung kerap kali mengomel dengan alasan, "Apasih, yang ulang tahun kamu kali bukan aku."

Tepat pukul delapan lebih lima belas menit acara tiup lilin dimulai, disusul potong kue. Tentu saja potongan pertama dan kedua Changbin serahkan kepada kedua orang tuanya.

Chaeyoung mendapat potongan ketiga yang artinya dialah satu-satunya perempuan spesial untuk Changbin setelah mamanya.

Setelah suapan romantis keduanya dihadiahi riuh tepuk tangan dari para tamu, Chaeyoung mengundang perhatian karena permintaannya yang tiba-tiba. "Bin, berhubung aku juga udah ngasih kado, sekarang aku boleh minta sesuatu?"

Tanpa ragu Changbin langsung saja mengangguk. "Ya boleh dong, kamu mau apa sayang?"

"aku mau putus."

Fall Apart ;Chaeyoung + Changbin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang