kota busan malam ini dingin, menyebabkan beberapa manusia yang lalu lalang dijalanan kota itu memakai jaket tebal.
cafe di ujung jalan daerah pinggiran kota ini lumayan ramai pengunjung, salah satu dari mereka memesan americano panas, sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya.
pemuda bernama jihoon itu tampak tenang dengan aktifitasnya sebelum seorang gadis bertubuh tinggi menghampirinya.
doyeon menepuk bahu jihoon pelan, "hey sendirian aja lo."
"ya terus harus sama siapa?" jihoon memutar bola matanya.
doyeon nyengir kuda lalu terkekeh, "makanya cepet cari pacar!"
"yang udah ada pacar mah beda, gimana lucas?" jihoon bertanya namun masih fokus pada laptopnya dan sesekali melirik doyeon yang duduk di sisi lain meja dihadapannya.
"ya nggak gimana-gimana, dia lucu sih tapi kebanyakan begonya."
jihoon tertawa mendengar jawaban doyeon, memang terkadang menjalani hubungan pacaran ala-ala teman yang saling meledek itu seru.
"lo sama chaeyoung gimana?" doyeon menyeruput latte yang baru saja diantar ke mejanya.
terdengar helaan napas jihoon, sebelum lelaki itu berbicara. "kita sebenarnya makin deket, tapi gue punya saingan jadi rada susah."
"kemaren gue abis berantem malah, lo nggak liat muka gue biru-biru?" jihoon menunjuk ke seluruh bagian mukanya.
"astaga gue kok baru nyadar!" pekik doyeon lalu berdiri dan mengecek wajah jihoon yang agak memprihatinkan itu.
"oon sih lo, kebanyakan main sama lucas." celetuk jihoon, membuat doyeon berdecak.
"btw hoon, lo udah lumayan lama kan deket sama chaeyoung?" doyeon sudah dalam posisi duduknya lagi.
"baru dua minggu." jawab jihoon singkat, masih sibuk mengetik sesuatu.
"lo langsung nyatain aja, ya seenggaknya kalo lo nyatain duluan terus kalian pacaran kan changbin otomatis mundur. gimana?" doyeon menaik turunkan alisnya.
sementara jihoon di tempatnya tampak ragu dengan saran doyeon. "gimana kalo gue malah di tolak? dua minggu itu sebentar, yeon."
"daripada lo keduluan changbin? ayolah apa salahnya pedekate sebentar kalo udah sama-sama nyaman?"
"masalahnya gue nggak tahu gimana chaeyoung ke gue,"
doyeon memutar bola matanya, memang sahabatnya satu ini sangat buta tentang cinta. pacaran aja nggak pernah.
"kalian sering jalan bareng?" doyeon melontarkan pertanyaan, selanjutnya jihoon mengangguk.
"chaeyoung pernah nolak nggak waktu lo ajak jalan?" kali ini jihoon menggeleng.
"dia keliatan seneng nggak setiap jalan sama lo?"
"hngg, iya."
"kalian sering chatting?" doyeon mengankat ponselnya. jihoon mengangguk.
"ngucapin good night dan selamat pagi?" jihoon mengangguk lagi, kemudian terdengar pekikan heboh dari doyeon yang menepuk tangannya sekali.
"fix, dia juga nyaman sama lo. besok lo harus confess ke dia, gue yakin dia mana bisa nolak cowok baek-baek modelan lo." tegas doyeon.
"tapi...," jihoon masih tak yakin.
"udah nggak usah banyak tapi, ikutin saran gue. nanti gue bantuin pilihin tempat yang cocok buat confess pertama dari cowok yang belum pernah pacaran." doyeon menarik sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart ;Chaeyoung + Changbin ✔
Fanfic❝Ini hati, bukan hotel yang bisa lo tinggal pergi kapan aja.❞ + lowercase, harsh word inside bbuingchan, 2018