"Jangan bilang lo beneran naksir sama Changbin?" Yeri menatap curiga kepada Chaeyoung yang spontan menolak. "Ya enggak lah."
"Terus kenapa lo nggak mau nerima saran gue?"
"Ya lo pikir aja, masa gue bilang itu didepan semua orang, termasuk orang tuanya?""Apa salahnya? semua orang berhak kok mau putus dengan cara apapun." Yeri mengangkat kedua tangannya cuek.
"Chaey kebetulan gue diundang juga, jadi gue harap yang terbaik dari lo." Yeri mengusap kedua bahu sahabatnya itu, tersenyum penuh pengharapan.
Kemudian Chaeyoung tersadar kembali dari lamunannya tentang Yeri. Kenyataan kini kembali menyadarkan kalau dia memang harus melakukan itu.
Maka berdirilah ia sekarang disini, disamping Changbin ditengah acara perayaan ulang tahun pemuda itu. Setelah memikirkan cara yang tepat, akhirnya tiga kata itu lolos keluar dari mulutnya. "Aku mau putus."
Beberapa detik, senyum Changbin tampak memudar. Pemuda itu menatapnya tak mengerti, sorot matanya meminta penjelasan gamblang, namun yang bisa dilakukan Chaeyoung hanya berlari menjauh.
Menjauh dari perhatian orang-orang yang terasa mengintimidasinya, karena mungkin Chaeyoung dinilai telah merusak suasana.
[Mulmednya tolong diputer biar lebih kerasa afeelnya hehe]
"Chaeyoung." Changbin menarik tangan Chaeyoung setelah keduanya berada satu langkah di depan pintu masuk. "Kenapa?"
Chaeyoung berbalik, menatap tajam. Lalu berucap keras. "Gue temennya Yeri."
"Yeri..." Changbin hanya menaikkan alis, masih tak mengerti.
"Mantan lo yang lo putusin gitu aja tanpa alasan." Chaeyoung menghela napas,"Gue dibayar sama dia."
"Dibayar?" Ulang Changbin tak kunjung menemukan titik terang.
"Kok lo masih nggak ngerti? lo harusnya sadar dong lo udah nyakitin dia dan cewe-cewe lainnya. Lo cuma mainin perasaan mereka yang udah beneran sayang sama lo pake hati!"
Changbin terdiam, masih menunggu Chaeyoung mengatakan semuanya.
"Dan ini karma buat lo!" Chaeyoung berucap pelan namun dengan penekanan disetiap kata. "Gue, Son Chaeyoung. Cuma ngebantuin temen gue, Yeri, buat bales dendam sama lo atas nama Yeri dan semua cewek yang pernah lo sakitin dengan cara..." Chaeyoung menghela nafasnya yang terasa sesak.
"Dengan cara deketin gue, bikin gue cinta, terus pacaran. dan lo putusin pas lagi sayang-sayangnya." Sambung Changbin dengan nada suara tajam dan tatapan dingin.
"Nggak lucu." Changbin tertawa getir, "Ini hati Chaey, bukan hotel yang bisa ditinggal pergi kapan aja."
"Tanpa lo sadar, sesuatu yang lo lakuin demi 'uang' itu udah bikin hati orang berantakan." Changbin tersenyum tipis.
"Dan apa lo nggak takut bakalan kena karma, persis kayak gue sekarang?"
"Gue tau kok." Chaeyoung memalingkan wajahnya, "Gue udah tau resiko yang bakal gue dapet setelah gue ngelakuin semua ini."
"Gue paham, awalnya gue ngelakuin ini tanpa mikir panjang. Tapi sekarang gue udah siap sama apa yang terjadi kedepannya."
"Gue nggak mau minta maaf, karena gue nggak ngerasa salah. Terimakasih buat kenangannya, bin." Chaeyoung tersenyum paksa lalu menepuk pundak Changbin pelan.
"Oh iya, dalam hidup gue, uang juga penting. Jadi lo boleh bilang kalo gue ini matre." Setelah mengatakan itu, Chaeyoung langsung berjalan menjauh tanpa menunggu apa yang Changbin katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart ;Chaeyoung + Changbin ✔
Fanfic❝Ini hati, bukan hotel yang bisa lo tinggal pergi kapan aja.❞ + lowercase, harsh word inside bbuingchan, 2018