19. Bimbang

1.7K 375 28
                                    

(partnya panjang bgt, kalian sudah ku peringatkan)

Setelah menghabiskan dua jamnya di studio, chaeyoung akhirnya bisa bernafas lega karena tugas yang membuatnya pusing seharian telah tuntas.

rencananya, selepas itu ia ingin bersantai seharian, sebab besok tanggal merah, namun kedatangan sosok jihoon dengan senyum menghangatkan itu seketika merubah rencana chaeyoung hari itu.

"bisa ngobrol sebentar?" tanya jihoon setelah berdiri dihadapan chaeyoung.

"ya boleh lah, lo kayak ke siapa aja."

"ngobrol disini aja nggak papa kan? gue lagi buru-buru soalnya." jihoon tersenyum menyesal.

"yaudah nggak papa, sini duduk." chaeyoung mengarahkan jihoon agar duduk di bangku panjang yang terletak didepan studio.

"nanti malem ada acara?" jihoon bertanya langsung pada intinya. chaeyoung segera menggeleng. "gue free, kenapa?"

"temuin gue di taman kota jam delapan. bisa?" dan pertanyaan jihoon langsung disanggupi oleh chaeyoung tanpa ragu. "oke,"

"janji?" jihoon mengulurkan kelingkingnya lantas chaeyoung segera menautkan kelingking miliknya dengan jihoon. "janji."

senyuman manis terpatri diwajah jihoon, sebelum akhirnya berpamitan untuk pergi mempersiapkan dengan baik hari yang dinantikannya sejak lama.

"heh!" suara berat itu mengalihkan perhatian chaeyoung yang tengah mengamati punggung jihoon menjauh dari tempatnya.

"hah heh hah heh, gue punya nama!" sungut chaeyoung tak terima.

"hehehe, makan bakso yuk gue lagi pengen yang pedes pedes." ajak changbin dan langsung dibalas chaeyoung anggukkan semangat, "ayok."

selanjutnya pemuda dan gadis itu meluncur menuju kedai bakso terpercaya. maksudnya terpercaya adalah, cita rasanya yang tidak mengecewakan.

memang sepertinya mustahil untuk seorang seo changbin mau memakan jajanan yang terbilang murah itu, tetapi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, semua itu berdasarkan paksaan chaeyoung tempo lalu.

"pokoknya yang menang boleh minta apa aja dari yang kalah. deal?" changbin meminta persetujuan saat bakso pesanan keduanya telah tersaji di sisi meja masing-masing dengan level pedas yang sama.

"deal, gue pasti menang!" sahut chaeyoung dengan kepercayaan dirinya.

"waktunya tiga menit, yang abis duluan menang." ujar changbin mulai mempersiapkan timer di ponselnya.

"3, 2, 1, mulai!"

keduanya mulai melahap bakso yang super pedas itu, dengan kecepatan penuh sesuai kadar kemampuan masing-masing yang terobsesi untuk menang, lumayan bisa minta apa aja.

waktu tiga menit itu terlewat tanpa terasa, dan mangkok yang hampir kosong adalah milik changbin, sementara chaeyoung masih tersisa setengah.

"shh, apa-apaan. waktunya. shh. kurang." kata chaeyoung dengan wajah merahnya akibat kepedasan.

"kurang gimana, tuh gue abis." ujar changbin santai, setelah meminum satu botol air mineralnya.

"jangan minta aneh-aneh lo. awas aja." peringat chaeyoung, lalu melanjutkan makan bakso dengan damai, setelah sebelumnya sempat meminum setengah botol air putih.

"engga, palingan minta lo jadi pacar."

"UHUK!" chaeyoung seketika tersedak kuah baksonya membuat dirinya uring-uringan karena saat ini saluran  telinga hidung tenggorokannya terasa sakit akibat kuahnya terlalu pedas.

Fall Apart ;Chaeyoung + Changbin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang