"Yakin disini yer?""Tadi gue liat snapgramnya sih lagi disini."
Yeri menjawab pertanyaan Chaeyoung sambil matanya awas menatap sekitar Cafe di dalam mall itu, mencari sosok cowok.
"Nah, itu dia."
Chaeyoung langsung mengikuti arah telunjuk Yeri dan nampaklah sesosok pemuda berkulit putih yang cukup tampan, dan berdagu tajam tengah duduk di pojok cafe bersama seorang gadis.
"Itu gue rasa bukan sohye deh."
"Emang bukan, udah ganti cewek lagi dia." Wajah Yeri tiba-tiba sendu, mungkin dia masih sakit hati.
"Terus sekarang gue harus apa?" tanya Chaeyoung, bingung karena sama sekali tak punya ide apa-apa untuk menjalankan misi yang dijanjikannya kepada Yeri tempo hari.
"hmm lo pura-pura nabrak dia aja." Saran Yeri yang langsung dibalas oleh gelak tawa Chaeyoung.
"Sinetron banget anjir, ogah."
"Ce, kayanya cuma itu satu-satunya cara biar lo narik perhatian dia."
"Kaga mau gue kalo gitu caranya anjir."
"Ce kali ini aja dengerin gue napasi?"
"Iya dah iya." Akhirnya Chaeyoung menurut, tak ada pilihan lain. Yeri benar, untuk menarik perhatian pada kesan pertama pertemuan emang harus cari ribut dulu.
+++++
Changbin mengaduh pelan ketika mengecek panggilan masuk di ponselnya.
Cutie arin is calling....
"Telfon dari siapa bin?"
'mampus' Changbin nyengir melihat cewek dihadapannya yang menatapnya penuh tanya. "dari mama nih"
"kok gak diangkat?" Tanya Tzuyu sambil menyeruput vanila latte nya yang tinggal setengah.
"Ah paling cuma nanya lagi dimana dan kapan pulang." Bohong Changbin sambil mematikan panggilan yang terus berulang-ulang itu.
"Tapi kan bin..."
"yang minuman aku abis." Bohong Changbin lagi, untuk mengalihkan perhatian karena ia males mendengar ceramah Tzuyu.
"Masih haus? yaudah sana pesen lagi."
"Oke,"
Changbin langsung mematikan ponselnya, setelah itu dia berjalan menuju meja panjang untuk memesan minuman.
"Makasih mbak," Setelah menyelesaikan pembayaran di kasir, Changbin berjalan kembali ke kursinya sembari membuka minuman kalengnya.
"Shit."
"Woy!" Changbin mengumpat karena minuman ditangannya kini tumpah ke jaket dan sepatunya.
Lalu mata Changbin mengarah cewek didepannya yang memasang tampang sinis. "Liat nih, gara-gara lo jaket gue kesiram."
"Biasa dong gak usah nyolot!" Balas cewek itu yang tak kalah emosi.
"Siapa yang nyolot sih?"
"Ya elo lah."
"Lo yang nabrak gue, lo yang nyolot duluan." Cewek itu bener-bener emosi, masalahnya ini beneran kejadian tabrakan dan bukan rekayasa yang sempat direncanakannya bersama Yeri.
"Apaan kok gue?"
"Lo yang jelas-jelas nabrak gue ya mas, gak usah ngeles."
"Heh apaan nuduh tanpa bukti! Lo yang nabrak gue kali buktinya ini gue yang jadi korban." Changbin melirik jaket dan sepatu putihnya yang kini terdapat noda cokelat karena colanya yang tumpah.
"Yeu salah lo sendiri minum sambil jalan, mana mata lo jelalatan, pasti nyari cewek kan lo?"
"Cewek?" Changbin menarik ujung bibirnya.
"Siapa yang nyari cewek njir, udahlah gue gak mau tau lo yang salah."
"Enak aja, lo yang salah kalo gak percaya tanya gih sama orang secafe ini," Chaeyoung gak mau kalah, dia teriak dan sekarang mereka berdua beneran jadi pusat perhatian.
"Heh! lo... dasar ya lo emang!" Changbin kesel tapi dia beneran kehilangan kata-kata soalnya malu juga diliatin orang satu cafe.
"Apa? mau nyalahin gue lagi? gak gentle banget si jadi cowok? masa nyalahin cewek."
"Siapa yang mau nyalahin? lo tuh emang ya... tanggung jawab jaket gue,"
"Kok jadi gue yang tanggung jawab? kan elo yang salah,"
"udah ah capek gue debat sama cowok freak otak setengah kayak lo!"
"Gue juga ogah kali debat ama cewek galak keturunan mak lampir kaya lo!"
"Kok lo ngatain gue?"
"Udah udah. Yang kok kamu malah ribut sih? sama cewek pula, jangan bikin malu aku dong."
Tiba-tiba seorang cewek cantik yang anggun nan lemah lembut nyamperin Changbin, dan menggandeng tangan cowok itu.
"Mbak, cantik-cantik kok mau sih pacaran sama cowok kayak dia?" Sindir Chaeyoung sambil menunjuk Changbin.
Changbin yang masih emosi pun melotot pengen bales, tapi di tahan sama Tzuyu.
"Udah yang, astaghfirullah."
Chaeyoung akhirnya melangkahkan kakinya darisana, niatnya untuk pesan minuman pun batal dan malah keluar dari cafe itu menghampiri Yeri.
"Yeri ah asli nyebelin banget si mantan lo, gak sudi gue mau ngelanjutin misi-misi gak jelas lo." Sungut Chaeyoung saat berhadapan dengan Yeri, setelahnya cewek itu nyelonong pergi.
Tersisalah Yeri yang tengah meringis pasrah karena rencananya berantakan.
Namun bukan Yeri namanya kalo gampang nyerah, dia menggelengkan kepalanya kuat untuk menolak pikiran-pikiran buruk.
Yeri pun melirik kearah Changbin yang sedang berjalan beriringan dengan cewek, sorot mata Yeri berubah tajam.
"Awas aja lo, dasar krokodail!"
beneran dendam kesumat nih cewek.
"CHAENG TUNGGUIN GUEEE!"
+++++
Jangan lupa vote okayy?
gemes banget sama kapalku ini, aku tau baru dikit banget yang berlayar makanya finally aku publish cerita yang udah bulukan di draft ini:)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart ;Chaeyoung + Changbin ✔
Fiksi Penggemar❝Ini hati, bukan hotel yang bisa lo tinggal pergi kapan aja.❞ + lowercase, harsh word inside bbuingchan, 2018