~ Gue mohon sama lo, perlihatin senyum lo itu demi gue. Kalau lo enggak mau demi gue, yaudah demi Dinda ~
-Dhesa Seviana Lestari
---
2 hari kemudian...
Matahari mulai muncul dari ufuk timur. Dan hari ini adalah hari Minggu. Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang.
Hari dimana semua orang berkumpul bersama keluarga. Olahraga pagi bersama, ataupun sekedar bersantai di rumah.
"Pah, Mah. Ratu mau pergi ke taman ya?" Ratu mengerjap-ngerjapkan matanya imut.
"Enggak boleh!" tegas Frans.
Ratu memanyunkan bibirnya, "kok enggak boleh sih?"
"Ratu kamu itu gadis perawan. Enggak baik gadis perawan jalan sendiri, " ucap Farah lembut.
"Tapi, Mah. Ratu mau pergi," Ratu mulai terlihat kesal.
"Ratu..." Farah berusaha membujuk Ratu.
"Enggak mau Mah. Pokoknya Ratu mau pergi," Ratu tetap bersikukuh ingin pergi.
Frans menghembuskan nafas, "yaudah, kamu boleh pergi," mata Ratu bersinar mendengar Frans yang membolehkannya.
"Tapi, kamu harus pergi dengan Mujahid," Ratu membuka mulutnya sedikit.
"Papa, kan tau. Kalau si robot ini, enggak bakal mau temanin aku," Ratu memprotes pada Frans.
Frans menghendikkan bahunya, "kalau Mujahid enggak pergi, yaudah kamu juga enggak boleh pergi."
Mendengar penuturan Papanya, Ratu kembali memanyunkan bibirnya.
Ratu menghadapkan wajahnya ke arah Mujahid lalu memasang wajah imutnya dengan sedemikian rupa.
"Mujahid boleh ya," Ratu mengerjap-ngerjapkan matanya sambil tersenyum.
Mujahid berdiri, mengambil piringnya, menaruh di bak cuci lalu naik ke lantai atas.
Senyum Ratu pun mulai memudar. Dia tau kalau Mujahid pasti menolak.
Beberapa menit kemudian ia telah selesai makan lalu menaruh piringnya di bak cuci.
'Mujahid jahat!' ucap Ratu dalam batinnya.
Ia mensentak-sentakkan kakinya kesal.Baru saja dia ingin menaiki tanggayang terdengar suara langkah kaki. Ratu mendongakkan kepalanya ke atas. Ia melihat Mujahid turun dengan pakaian seperti ingin pergi.
Ratu mengerutkan dahinya, "mau ke mana?"
Mujahid mendengus, "katanya lo mau pergi."
"Jadi lo mau pergi?!" tanya Ratu memastikan. Mujahid hanya mengangguk singkat.
"Yeay!" Ratu sangat girang karena Mujahid menyetujui untuk ikut.
Ratu segera mengambil tas selempangnya lalu menghampiri Mujahid.
"Yuk!" Mujahid mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Подростковая литература(Sequel dari Mysterious Girl) Cover by : svegetables Kepergiannya membuka luka, dan membawa sebuah perubahan pada seseorang. Hari-hari serasa sunyi tanpa suaranya. Duka itu masih tersimpan dalam hati banyak orang. Dan datanglah seseorang, seseorang...