pt. 6

15.4K 1.7K 74
                                    

05.00 AM KST

"Hyeji, buka pintunya, gue tahu lo di dalem!" teriak Yoongi yang kini lagi mengetuk-etuk pintu flat milik gadis yang semalam dia tinggalin sembarangan.

Jadi, semalem Yoongi balik lagi ke pusat perbelanjaan yang sialnya udah tutup. Lari-larian buat nyari keberadaan Hyeji, sempat nanya-nanya juga ke orang yang ada disekitar sana. Tapi zonk, Yoongi sama sekali nggak nemuin bocah kecilnya.

Makanya pagi-pagi sekali, Yoongi tanpa mandi dan sarapan dulu, langsung tancap gas ke flat Hyeji buat mastiin kalo anak itu udah pulang dengan selamat.

"Cil, buka pintunya atau gue dobrak aja nih?!" teriak Yoongi lagi nggak sabaran.

Dan tetap nggak ada jawaban.

Sampai beberapa menit kemudian Yoongi nyerah, bukan nyerah terus balik ke rumahnya lagi, tapi nyerah dan milih duduk dikursi depan flatnya Hyeji sambil mejamin mata segarisnya dengan tangan yang udah dilipat di depan dada.

Lalu, dari jarak yang nggak jauh-jauh amat itu, ada sepasang manusia yang lagi jalan ke arah Yoongi yang udah tertidur pulas dikursi— masih duduk dengan kepala menunduk.

"Siapa?"

"Ck, gatau. Gapenting!"

Itu Hyeji. Lagi bareng sama cowok. Ceritanya mereka habis lari pagi dan nyari sarapan buat dibawa pulang.

"Mau masuk dulu nggak, Kook?" tawarnya ke Jungkook— si pahlawan kemalamannya Hyeji.

"Oh boleh— tapi itu gimana?" tanya Jungkook nunjuk Yoongi. Dia merasa bingung aja, kalau Hyeji nggak kenal, kenapa cowok itu sampai berani tertidur di kursi depan kamar flatnya Hyeji? Padahal kursi-kursi yang lain masih banyak, ditambah flatnya Hyeji juga khusus untuk cewek aja.

"Udah biarin aja, orang nggak jelas gitu nggak usah diurusin." sindir Hyeji sambil nyuruh Jungkook buat masuk ke flatnya.

Mendengar suara yang nggak asing lagi ditelinganya, Yoongi langsung membuka matanya, dia lalu terburu-buru berdiri ketika akhirnya bisa lihat Hyeji ada di depan matanya dengan keadaan baik-baik aja.

"Oh, untung masih hidup."
Yoongi bilang gitu ke Hyeji, bikin Jungkook sama Hyeji kaget dan melongo sebentar karena melihat keadaan Yoongi yang udah kayak mayat hidup.

Kemudian Yoongi balik badan, melangkahkan kakinya buat pulang ke rumah. Tapi pas jalan keluar dari gedung flatnya Hyeji, Yoongi udah senyum dalam diam, "syukurlah" batinnya lega.

***

"Ekhm—"
Jungkook berdehem. Dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Hyeji yang dari tadi melamun.

"Eh apaan, Kook?" Hyeji tersadar dari lamunannya.

"Itu buburnya dimakan, keburu dingin kan nggak enak." Jungkook ngomong gitu sambil senyum penuh perhatian.

"Kenapa sejak orang putih itu dateng kesini, lo jadi murung?"

Hyeji lalu menghela napasnya panjang, "Eum— gapapa, Kook."

Jungkook mengeryit, "jangan dipendem sendirian lah, nanti jadi penyakit. Obatnya susah loh."

Pun membuat Hyeji ketawa kecil, dia nggak nyangka aja ternyata tetangga sebelah gedung itu aslinya adalah tukang ceramah.

"G-gapapa Kook, ya cuma— hiks hikss—"
Hyeji nangis tanpa sadar karena keinget gimana ngenesnya dia tadi malem yang hujan-hujanan sendirian karena ditinggalin bagai butiran debu sama Yoongi. Tambah sebel lagi ketika tanpa ada rasa bersalah sedikitpun Yoongi dateng pagi-pagi gini cuma mau ngomong; "oh, untung masih hidup—" Gila. Rasanya Hyeji mau mengumpati Yoongi habis-habisan.

"Loh kok malah nangis sih? Hei, kenapa?"
Jungkook panik, dia terus ngambil posisi duduk di sampingnya Hyeji.

"C-cowok ta-tadi itu yang semalem ninggalin gue di mall, Jung."

"Ya lalu? Kenapa lo nggak— nampar dia aja gitu misalnya?" Jungkook bilang gitu sambil terkekeh kecil, niatnya bercanda, tapi ternyata malah tambah bikin baper anak orang.

"hueeeee... Dia— hiks pipinya terlalu mulus Jungkook, kasian nanti pipinya ada bekas tangan gue."
Hyeji nangisnya makin kenceng.

Jungkook tambah tertawa terbahak dibuatnya, sampai air matanya pun ikut keluar sedikit.

Ah— apa ini ya yang dinamakan bahagia diatas penderitaan orang lain? Kalau iya memang jahat banget sih ternyata.

"Isssh! Gemes banget sih!" Jungkook lalu mengacaki rambut milik Hyeji. Membuat si empunya tambah nangis kejer.

Ya gitu. Dua bocah itu kebiasaannya selalu gemes-gemesan. Hyeji pun senang aja karena Jungkook memang udah dia anggap sebagai pahlawannya. Seperti semalem, waktu dia udah putus asa buat pulang dan berniat untuk tiduran di emperan toko dulu sampai menunggu keajaibannya datang, yaitu; Yoongi menjemputnya kembali.

Tapi semua itu kacau, hanya ada dalam angannya aja. Ternyata yang datang malah pangeran kelinci tanpa kuda poninya. Padahal jelas-jelas semalem Jungkook lagi jalan sama gebetannya. Tapi dia malah lebih milih untuk nolongin Hyeji dan bayarin gebetannya pulang naik taksi.

Jungkook ya jelas khawatir sama Hyeji. Keadaan dia semalem memang super kacau balau karena udah kehujanan, kedingin dan kelontang-kelantung sambil nangis sendirian.

Gebetan Jungkook yang semalam pasti sekarang lagi marah dan benci banget sama Hyeji.

Namun Hyeji bodo amat, sepenuhnya dia mau egois dulu buat semalam itu demi kelangsungan hidupnya juga. Sebenarnya dia ingin punya satu sandaran saat dia lagi dalam ambang mau berhenti aja buat suka sama cowok kurang ajar itu, tapi selalu aja nggak bisa, Hyeji takut jika hidupnya jadi nggak ada tantangannya kalau ngejauh dari Yoongi. Makanya, sekuat tenaga dia ingin terus bertahan, meskipun Hyeji juga tahu apa yang akan dia dapatkan.

Ting!

Kak Yoyon

Sorry buat yang semalem.

Read.

Read

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

✔️ Tsundere Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang