pt. 18

14.5K 1.5K 100
                                    

"Tadi gimana? Seru?"

Hyeji lalu menghentikan aktifitasnya dari menggigiti paha ayam goreng, dan kemudian menatap Jungkook dengan mata berbinarnya, "Hua iya, Kook! Seru banget!" jawabnya yang kemudiah terkekeh.

"Yang seru bagian mananya?"

Raut wajah Hyeji langsung berubah lebih serius, otaknya berputar— berpikir. Sebenar nya dia malu banget kalau mau jelasin bagian mana dulu yang menurutnya paling seru dan mendebarkan.

"Hmm pas bagian pegangan tangan terus dibeliin ice cream. I-iya itu yang bikin aku deg-degan... " Hyeji tersenyum malu-malu, padahal jelas yang dimaksud Jungkook itu bukan itu, sama sekali bukan!

Kening Jungkook mulai berdenyut-denyut, dia menghela napasnya dan tersenyum kecut, "Oh jadi yang seru bukan filmnya ya? Tapi orang yang nemenin kamu nonton?"

"Loh bukannya tadi kamu nanyain seru apa nggak, Kook?" Hyeji kebingungan, orangnya memang suka ngeblank kalau lagi senang.

Jungkook jelas gemas, dia lalu menarik hidung gadis yang ada di depannya tersebut, "Hih, filmnya sayang. Bukan orang yang sama kamu. Duh, ngapain juga aku capek-capek nanyain si pangsit rebus itu!" 

Jungkook emang suka seenaknya manggil Hyeji pakai embel-embel sayang, padahal hubungan mereka jelas nggak ada apa-apa. Tapi Hyeji pun juga nggak ada masalah, dia kira panggilan sayang dari Jungkook itu cuma sebatas rasa sayang ke seorang temen doang.

Pun akhirnya bikin Hyeji merengut sebal, bibirnya mengerucut sambil gembungin pipinya. Rasanya malu banget, udah semangat-semangat cerita tapi ternyata salah sambung.

"Ck, Nonton aja sendiri! Biar tahu tuh seru apa enggaknya!" sarkas Hyeji yang kembali menggigiti paha ayam gorengnya dengan penuh emosi.

Ya habis itu bisa ditebak, Jungkook jadi diem aja. Nggak mau menanggapi Hyeji yang lagi ngambek— lebih memilih mainan ponselnya sambil sesekali mengambil foto Hyeji diam-diam. Ya biasa untuk stock di galerinya. Jaga-jaga kalau lagi kangen.

Semakin lama ini nyiksa Jungkook. Dia sebenarnya mau marah, mau ngelarang, mau lakuin apa aja biar Hyeji nggak deket lagi sama Yoongi— tapi, Jungkook bisa apa? Dia hanya seorang temen yang akhirnya terjebak dalam friendzone— bertepuk sebelah tangan.

Tembak aja sih, gitu aja repot!

Ya maunya Jungkook sih memang gitu, langsung dorr dan diterima. Lah kalau ditolak? Resiko sih sebenarnya, tapi juga berdampak nggak bisa lagi bebas dekat kayak sekarang. Karena well mereka bakalan canggung banget satu sama lain.

Dan berakhirlah mereka berdua di atas bukit yang hanya mereka penghuninya. Tempat paling asik untuk menenangkan pikiran karena saat mereka ada di atas bukit ini, mereka bisa melihat indahnya kelap kelip lampu kota yang ada di bawah sana.

"Ji, sini!" panggil Jungkook agar Hyeji mau mendekat.

Hyeji lalu menggeleng, tidak mau karena takut ketinggian. Dia lebih memilih duduk di kursi kayu yang udah disediain disitu.

Jungkook paham kalau Hyeji takut. Dia lalu ngangguk dan kembali menatap kelap-kelip lampu yang terlihat seperti bintang. Perasaan Jungkook jadi kembali menghangat— tenang sekali rasanya.

"Kalau aku hilang, gimana Ji?" tanya Jungkook tiba-tiba, masih dalam posisinya.

"Emang kamu mau kemana?"

"Ya kemana aja, nggak ada disamping kamu gini lagi."

"Ih Ikut! Pokoknya kalau kamu pergi aku wajib ikut, nggak mau tahu ya, Kook!"

✔️ Tsundere Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang