pt. 7

15K 1.8K 20
                                    

"Hye, rooftop."
Jimin bisikin Hyeji pelan banget waktu ketemu dia di kantin kampus.

Hyeji cuma bisa diem dan natap Jimin bingung.

"Udah kesana aja, nggak usah banyak tanya, gue bukan customer servise." Jimin terus berlalu pergi buat nyusulin Namjoon sama Hoseok yang lagi makan di meja favorit mereka.

"Hah!" Hyeji hanya bisa menghela napasnya letih. Dia tahu alasannya nih. Pasti Yoongi lagi nungguin dia disana.

Kebetulan hari ini adalah ulang tahun Hyeji yang ke 20 tahun. Hyeji langsung berpikir bahwa Yoongi akan ngasih kado boneka yang kemarin habis dia beli itu. Itu loh waktu Hyeji malah ditinggal pergi. Gila, sampai sekarang Hyeji masih kesel sendiri kalau keinget kejadian 2 hari lalu.

🍃🍃🍃

Angin sepoi-sepoi langsung menerpa kulit wajah Hyeji yang baru aja sampai di rooftop kampusnya. Langit biru diatas sana terlihat begitu cerah dengan awan berwarna putih kelabu sedikit menutupi matahari yang sangat terik pada siang itu.

Hyeji lalu menoleh sekitar dan langsung menemukan Yoongi yang lagi berdiri di pinggir pagar penghalang dengan kedua tangan yang dia simpan disaku celana jeansnya. Entah apa yang Yoongi sedang lihat itu—Hyeji benar-benar nggak mau peduli.

Hyeji kemudian berjalan pelan buat duduk di kursi kayu panjang yang ada rooftop tanpa sedikitpun berniat buat nyapa Yoongi terlebih dahulu.

"Ekhm—" Yoongi berdehem, ternyata dia sadar kalau Hyeji udah ada disitu.

"Kirain nggak mau kesini" ucap Yoongi begitu datar, yang langsung membalikan badannya dan berjalan mendekati Hyeji.

Hyeji memilih diam tanpa mau mengucapkan sepatah katapun. Dia malah asik menyenderkan badannya di punggung kursi dan menengadahkan wajahnya ke atas dengan mata yang tertutup. Menikmati gimana wajahnya tersengat oleh panasnya cahaya matahari dengan angin semilir yang semakin mempernyaman keadaan.

"Sorry buat yang waktu itu—"
Yoongi ngomong gitu lirih banget, sedangkan telapak tangannya secara refleks lagi sibuk nutupin wajah Hyeji dari cahaya matahari. Bukan soal perhatian, dia takut aja kalau kulit Hyeji semakin tidak cantik sama sekali.

"Kakak diem aja dan cepet minggirin tangannya dari situ!" ucap Hyeji pelan namun terdengar ketus— masih dengan mata yang tertutup.

Yoongi jadi salting sendiri dibuatnya,"E-eh oke!" dia lalu mundur sedikit dan garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Ta-tapi malem itu, lo gapa—"

"Stop kak. Anggep aja semuanya selesai!" Hyeji langsung memotong omongan Yoongi tentang malem itu. Hyeji cuma nggak mau aja dia jadi terlihat begitu menyedihkan lagi di mata Yoongi.

"Oke oke— sorry... " Yoongi pun ikut duduk disebelahnya Hyeji dengan jarak yang agak jauhan. Nyenderin tubuhnya ke punggung sofa dan ikut menikmati langit biru cerah siang itu.

"Aisss sialan, kenapa panas banget sih!" desis Yoongi sedetik kemudian. Sumpah, ternyata memang panas dan terik banget.

Mendengar itu semua, Hyeji pengen banget buat ketawa— tapi sayangnya nggak bisa, dia masih gengsi dan takut kalau ngelihat wajah lucu Yoongi waktu kesel gitu bikin dia luluh lagi.

Yoongi terus berdiri di depannya Hyeji yang masih mejamin mata dengan kepala yang menengadah ke atas.

"Jangan tidur disini, bodoh!" Yoongi menyentil jidat Hyeji pelan.

"Isss! Kenapa sih kakak tuh sewot banget! Udah sana pergi aja kalau nggak ada yang penting!" maki Hyeji sambil menghentak-hentakan kakinya.

Yoongi malah bingung sendiri melihatnya. Ini tadi dia yang nyuruh Jimin buat ngasih tahu Hyeji buat nyamperin dia di rooftop, tapi kenapa sekarang malah dia yang diusir?!

"Ck!" dercak Yoongi sambil ngacakin rambutnya sendiri.

"Gue nyuruh elo buat kesini tuh karena—" sialan Yoongi jadi geli sendiri ngelihat ekspresi Hyeji dengan mata yang berbinar gitu. Tadi aja sok-sokkan ngambek, nah sekarang malah kayak anak anjing minta makan.

Lucu banget sih sebenarnya. Tapi Yoongi tetap aja geli.

"karena mau ngasih aku kado ya kak?!" saut Hyeji dengan senyum lebar dan mata yang sengaja dia genit-genitin.

Yoongi sedikit kaget. Keningnya udah mengerut banyak.

"Ha? Emang siapa yang ulang tahun?" tanyanya bingung.

Hyeji dengan bangga bilang, "ah kakak jangan pura-pura lupa gitu dong, kan aku yang ulang tahun hari ini!"

Kerongkongan Yoongi langsung terasa kering sekarang, kepalanya gatal semua.

Hyeji minta kado? Mana ada! Yoongi aja nggak tahu kapan ulang tahun Hyeji kok udah di todong di mintain kado.

"O-oh tapi bukan itu yang mau gue omongin—"

"Hmm pasti kadonya nanti kakak anterin ke flat aku kan? Oke, aku tunggu ya kak!" lagi-lagi Hyeji nggak dengerin omongannya Yoongi, dia cuma terkekeh kecil dan kini udah berdiri di hadapannya Yoongi,

"Udah ya kak, aku habis ini masih ada kelas. Byee kak Yoyon, sampai ketemu nanti malam!" Hyeji mulai jalan mundur dan melambaikan tangannya ke Yoongi yang masih berdiri mematung tak berdaya.

Sialan memang. Hal penting jadi nggak bisa Yoongi omongin hari ini karena takut bakalan ngerusak moment bahagia bocilnya itu.

[]

✔️ Tsundere Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang