PART 5

148 4 0
                                    

“Krriiinnnngggg!”

Bel pelajaran Fisika berakhir, aku segera menyusun buku-buku ku, kemudian memasukkannya ke dalam tas. Dan di kelas Fisika ini, aku gak bareng-bareng sama Jane dan Mikha.

Actually, di kelas Biologi tadi aku pengen banget ngomong sama Jane tentang Mikha, tapi sayangnya Mikha gak ngasih kesempatan. Dia ngajak aku ngobrol terus sehabis pelajaran, dan sampai akhirnya bel bunyi, Jane langsung buru-buru pergi ke kelas Sejarahnya. Sedangkan Mikha langsung pergi ke lapangan bola buat latihan, setelah sebelumnya dia ngacak-ngacak rambutku (untuk yang kedua kalinya)

And now it’s time to break! Bakalan langsung nyari Jane dan cerita semuanya ke dia. Yap, HARUS!

Aku segera bangun dari bangku ku, kemudian berjalan ke depan kelas. Tapi, sesampainya di depan kelas, tau-tau ada Mikha berdiri pake baju bolanya.

“Mikha? What are you doing here?” tanyaku, kaget setengah mati. Gimana gak kaget coba, tiba-tiba ada cowok ganteng pake baju bola dan keringatan di depan mata?

Wait wait wait…. What did I say? Cowok ganteng?

Okay, there’s definitely something wrong with my brain.

Mikha terlihat buru-buru. “Mona, you should go with me. Ayok.”

Mikha langsung menarik tanganku dan membawaku berjalan di sampingnya. I’m shocked.

“Mik, aku mau ketemu Jane!” kataku sambil mengikuti langkah Mikha yang cepat.

Mikha menoleh, dan entah kenapa tangannya tidak berhenti memegang tanganku. “Sorry? Ini penting, Mona. Urusan Jane, aku bakal nemenin kamu ketemu dia nanti. All is well, now you just have to go with me.”

Aku terpaksa diam aja dan mengikuti Mikha. He still holding my hand.

Dan lagi-lagi, aku harus nerima tatapan-tatapan ‘aww mikha lewat’ dan ‘heyy, itu siapanya mikha’ dari orang-orang yang melihat kami berdua.

Aku dan Mikha melewati ruang kelas-kelas yang kebetulan mereka baru selesai belajar. Langsung saja, semua cewek yang ngeliat langsung, “AWMAYGAT, ITU MIKHA ANGELO! DIA CUTE BANGET DEH PAKE BAJU BOLA AWWWW!!!”

Tapi ada juga yang beberapa mempertanyakan aku siapa nya Mikha.

“Itu siapa, sih? Dari tadi pagi gue liatin dia bareng Mikha terus. Jangan-jangan….” kata cewek dengan rambut panjang ke teman-temannya. Well, act like you don’t hear it, Mona.

“Anyway, kamu udah makan belum?” tanya Mikha, disela-sela langkahnya.

Aku menggeleng.

“Well, maaf ya. But this is so important. Habis ini kita lunch bareng aja, okay?” tanya Mikha sambil tersenyum kepadaku.

Aku cuma bisa mengangguk.

Dan Mikha akhirnya berhenti di depan ruang musik yang bener-bener sepi. Mikha melepaskan pegangan tangannya and suddenly I don’t feel calm anymore. Oh no….

“Mik, emang kenapa kamu ngajak aku kesini?” tanyaku ke Mikha.

Mikha tersenyum. “Wait. I have mmm, a surprise for you.”

APA KATANYAAA? SURPRISE?

Mikha kemudian berdiri di depan pintu ruang musik yang ditutup. Aku kemudian ikut berdiri disana, kemudian menatap Mikha yang tersenyum kepadaku.

“Now, close your eyes, Mona,” bisik Mikha lembut.

Aku menurut saja, menutup mataku perlahan. Kemudian Mikha membawaku masuk ke dalam ruangan, dan….

Mikha kemudian berhenti, dan ia membisikkan sesuatu di telingaku, “Now, open your eyes.”

Aku membuka mataku dan…...

Music Is Our Way (The Overtunes Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang