PART 2

748 15 4
                                    

Part 2 (TheOvertunes FanFiction)

Tuesday, in Music Class. Sunny day Suasana kelas Musik seperti biasanya, tenang namun ada obrolan-obrolan kecil yang terdengar di sudut-sudut ruangan. Dan hari ini aku duduk di bangku favorit ku di kelas musik; nomor dua dari depan, bareng sama Jane.

Kelas Music belum dimulai, dan semua kursi sudah nyaris penuh, hanya tersisa satu kursi di samping kiriku. Aku asik mengobrol dengan Jane, kebiasaan semua murid disini sebelum kelas dimulai. Dan nampaknya Jane sudah mulai melupakan fangirling moment nya kemaren. Syukur deh~

Pintu kelas terbuka, dan tiba-tiba kelas langsung hening. Aku yang asyik tertawa dengan Jane langsung berhenti, bingung kenapa tiba-tiba kelas sepi. Jane menyikut ku dengan sikunya berulang kali begitu matanya sudah terarah ke pintu kelas.

Aku lalu melihat ke pintu kelas dan ternyata... Mikha masuk sambil membawa tasnya. Ia berjalan pelan melewati panggung kecil yang ada di kelas ini, lalu belok di gang kecil antara meja kanan dan kiri. Mikha diam sebentar, melirik ke seisi kelas-pasti mencari bangku kosong. Lalu ia melihat bangku kosong di sebelahku dan berjalan kesana. Begitu Mikha berdiri tepat di sebelahku, entah kenapa tiba-tiba sinar matahari langsung menyinari seluruh tubuhnya, and he looks so sparkling. Oke, ini aneh. There's must be something wrong with me. Mikha kemudian duduk di bangkunya, dan suasana langsung kembali sedikit normal. And I believe it, they're talking bout him right now. Jane menyikut ku untuk yang keseratus kalinya, aku menoleh. "Apaan, sih, Jane? Sakit tau!"

Mata Jane kemudian melirik Mikha dan menunjuk Mikha dengan dagunya.

"Kamu itu lucky banget, ya." Lucky again? WHY? (ini suer gak nyadar banget Mona nya duduk sebelahan sama Mikha haha -_-)

"Lucky kenapa?"

"Kemaren kamu ngomong sama Mikha, sekarang Mikha duduk sebelahan sama kamu. Ini namanya lucky banget!" seru Jane, berapi-api. Jane bener-bener deh.................. Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan masuklah Ms. Kath sambil membawa mapnya.

"Good morning, class!" Semua langsung diam dan menatap Ms. Kath.

"Yeah, today we're not going to study full today, I just want to announce something important. So, listen... "Sebentar lagi, sekolah kita bakalan ngadain acara musik, kalian bisa main gitar, atau nyanyi, ngebentuk band, jadi solois, atau boyband juga boleh!" kata Ms. Kath. Semua murid langsung bergumam bersemangat. "Jadi, sebisa mungkin kalian harus ikut ya, nanti bakalan ada audisinya. I'll wait for you guys!"

Jane menatapku. "Mona, ikutan gak?"

"I don't know, I'm busy with my competition next week," kataku agak ragu. "Kamu?"

Jane mengangkat bahunya, "Nggak tau, deh. Tapi, kalo Mikha ikut, aku juga bakal ikut! Hahaha..."

Jane is always about Mikha. Maybe forever and always.

Kulirik Mikha sekilas dan ternyata dia juga lagi ngeliat ke arahku.

Oh NO.

But it's too late, Mikha sudah senyum duluan ke aku, dan mau gak mau aku balas senyum juga ke dia. Aku kemudian berbalik menghadap Jane secepat mungkin.

Jane menyadari perubahan wajaku, "Kamu kenapa? Kok mukanya merah gitu?"

"Hah? Really?" tanyaku panik. Masa gara-gara liat Mikha aja muka aku jadi merah?

Jane kemudian cuma geleng-geleng dan melanjutkan kegiatannya. Okaay, ini absurd banget. Lalu kulirik Mikha diam-diam untuk yang kedua kalinya, dan untungnya dia gak liat aku. Fiuh... Mikha hanya mencoret-coret buku tulisnya dan jiwanya entah melayang kemana. Mungkin ke lapangan bola.

"Kriinnggg..."

Semua murid langsung berteriak senang karena bel istirahat berbunyi. Mereka cepat-cepat berkemas dan pergi keluar dari ruangan.

"Mona, aku duluan ya. Aku ada urusan sama Ms. Andrean, yah you know lah nilai math aku bermasalah kemaren. Bye!"

Seperginya Jane, aku melihat Reuben di depan kelasku. Aku segera mengemasi barang-barangku dan pergi keluar.

"Hey, Reu!"

"Hey! Gimana kelas musiknya?" tanya Reuben, dan kami berdua berjalan beriringan sekarang menuju ruang Olimpiade.

Yes, I'll join the Sains Olympiade with Reuben as a team. Mungkin ini udah yang kelima kalinya atau lebih aku ikut olimpiade barengan sama Reuben.

"Well, as usual. Tapi tadi ada pengumuman acara musik. Kamu ikut, Reu?" tanyaku. Reuben diam sebentar.

"Hmm I don't know yet. Maybe I'll join it ahaha... How about you?"

"Aku gak tau, mau fokus dulu sama olimpiade..."

"Tapi kan itu acara itu masih lama, Mon..." kata Reuben lembut sambil tersenyum (dying of Reu's smile)

Di depan pintu ruang Olimpiade, kami berdua ketemu Mikha. Reuben langsung datangin Mikha, dan they're talking. Seems so seriously. Lalu Reuben dadahin Mikha and come back to me. Sebelum aku masuk ke ruang Olimpiade, Mikha lewat dan natap aku sambil senyum. Dan tiba-tiba, refleks, aku balas senyum Mikha. OH MY GOD.

"Mona? Are you okay? Ayo masuk, kita kerjain essay nya...."

Reuben memanggil ku dan tersenyum. Oke, senyum Mikha berhasil bikin aku melting. Sesaat. Cuma sesaat kok, iya. Oh my, I think I'm going crazy today.

Thank you for reading and wait for the next part :)

Music Is Our Way (The Overtunes Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang