04. Masuk Sekolah

113 12 0
                                    

"Hah? Kau bercanda dia tidak terlihat pintar"

Hey! Itu kasar sekali! Pekikku dalam hati, aku tidak percaya mereka sama saja seperti manusia, menilai orang dari luarnya saja, dan apa itu? Aku tidak sebodoh yang kau kira, walaupun aku tidak pintar banget gitu. Dan sepertiya aku sudah tidak disukai, di hari pertamaku

Aku mulai berjalan dengan langkah cepat, berusaha menghindari tatapan tatapan itu. Aku menepuk jidatku pelan, aku lupa, aku tidak tau kamarku dimana.

Aku seperti orang bodoh sekarang, kebingungan. Aku menoleh kekana kiri, mencari seseorang yang bisa membantuku.

"Hei"
Suara itu mengejutkanku, aku menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang itu

"Butuh bantuan?" Tanyanya dengan senyum ramah, aku mengangguk pelan padanya, hanya dia orang yang mau membantuku saat semua orang melihatku dengan tatapan aneh. Dia cantik, matanya besar dan tingginya sama denganku, hanya saja tubuhnya lebih kecil dariku

"Ayo"
Dia menarik tanganku untuk mengikutinya. Aku berjalan disampingnya tangannya sudah dilepasnya dari tadi

"Kau manusia itukan?"
Tanyanya padaku, masih dengan senyum lebar diwajahnya
"Iya"aku membalas senyumnya

"Namaku Jean, Jean Brukht, namamu?"

"Namaku Gwen, Gwen Orlando"

"Oh ya, kau sekamar denganku, aku tadi diberi tahu oleh ketua asrama perempuan disini. Disini kita satu kamar berdua"
Aku hanya mengguk mendengarnya bicara, sepertinya aku salah, dia berbeda dia sangat ramah dan baik

"Bisa kita berteman?"
Tanyanya pada ku tiba tiba dengan senyum yang mengembang
"Tentu"
Kataku, senyumnya semakin lebar dia terlihat sangat senang. Baiklah hari ini tidak terlalu buruk, aku setidaknya sudah mendapat teman sekarang

***

Aku masuk kedalam kamar kami, pintunya terukir bunga tulip putih disana, pas sekali itu bunga kesukaanku, aku memperhatikan setiap pintu kamar selama perjalanan ke kamarku dan Jean, setiap kamar memiliki ukiran bunga dan warna yang berbeda beda

Didepan pintu kamarku tertulis jelas sekali namaku dan Jean, tidak lupa juga no kamarnya, kamarku no 321, kira kira disini ada berapa banyak kamarya?

Aku melihat seisi kamarku, rapi, bersih, dengan nuansa taman bunga tulip putih yang sangat indah di dindingnya

"Kasurmu sebelah sana"
Jean menunjuk ke kasur pojok sebelah kanan dekat dengan jendela, sedangkan dia di sebelah kiri

"Terima kasih"
Dia hanya tersenyum padaku, dia mengambil sebuah buku yang sedikit tebal dengan sampul yang menarik, dari sebuah rak buku besar.

Aku mengemas barang barangku dan menyimpannya di lemari yang sudah disiapkan, masing masing kamai punya satu lemari, meja belajar dan laptop yang sudah disiapkan sekolah, jadi tidak perlu repot repot membeli

"Kenapa kau bisa berada disini?"
Pertanyaannya membuatku terkejut, aku duduk di kasurku dan berusaha menjawab pertanyaannya

"Kau ingin tau?"
Dia mengguk padaku, dan mata besarnya mengatakan dia sangat penasaran sekarang

Aku menepuk kasurku, menyuruhnya duduk disebelahku. Aku tersenyum lebar saat melihatnya bangun dari duduknya dan mendekatiku, dia duduk disampingku sekarang. Menantiku menceritakan padanya

Aku menceritakan semuanya pada Jean, dengan sangat detail, dari awal hingga akhir, aku juga tidak lupa menceritakan orang yang bertatapan pada ku malam itu dan tentu saja aku menceritakan tentang Lena, dia sangat baik padaku

Jean hanya mengguk mendengar penjelasanku
"Begituya?"
Aku hanya mengguk mendengarnya
"Apa kau tidak sedih? Kau sekarang tidak berada di Bumi, kau sekarang sangat jauh dari keluargamau"

My Girl, Gwen (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang