15. Horus*3

61 10 4
                                        

"Maaf, maaf aku membuatmu sedih, maafkan aku, aku ingin menyampaikan pesan dari Lilith untukmu"

Mendengar itu Horus menatapku penuh harap dan bingung, aku harap ini bisa membantu

"Apa? Apa yang dikatakannya?"
Tanyanya padaku seraya mendekat kearahku dengan tatapan berharap, air matanya terus jatuh, dia mengusap air matanya itu dan mulai menungguku bicara padanya

"Kau tau, dia sangat sedih melihat ayahnya seperti ini, dia tidak bahagia disana, kau membuatnya tambah sakit dan terus membuatnya merasa bersalah dan tidak tenang, Lilith sangat merindukanmu, ia ingin kau kembali bersamanya, bukan menetap untuk membalaskan dendam yang hanya sia sia"

Ucapku padanya, tanpa sadar aku meneteskan air mataku, aku masih ikut terduduk ditanah bersamanya, aku juga merasakan apa yang dia rasakan, sangat sakit mendengar orang yang kita sayangi terluka karena ulah yang kita perbuat

Aku menepuk punggungnya pelan, membuatnya sedikit tenang, lalu melanjutkan kembali perkataanku
"Aku tau kau melakukan ini demi dia, kau tidak sanggup melihat anakmu meninggal secara tak adil, tapi Lilith tak menginginkannya, dia tidak ingin kau membalaskan dendam untuknya, bersama kembali denganmu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bahagia, dia sangat ingin bersamamu lagi, kumohon... bukan, Lilith memintamu untuk kembali bersamanya menjadi keluarga kecil yang bahagia"

Tangisnya semakin menjadi, air matanya tumpah membasahi pipnya, ia tidak bisa berkata apa apa lagi. Aku tahu dari ekspresi yang ditunjukkanya dia sangat merasa bersalah dan menyesali perbuatnnya yang sia sia dan malah semakin menyakiti hati putri kecilnya

"Maaf, maafkan ayah Lilith. Ayah sangat bodoh dan jahat sampai membuatu teeluka, maafkan ayah sayang..."
Dia memukul dadanya sendiri, memang benar apa yang dikatakan orang selama ini, penyesalan selalu datang terlambat

Aku melihat Jean yang masih terdiam ditempatnya berdiri, dia masih kebingungan dan merasa takut, dia masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi

Aku mengalihkan pandanganku lalu melihat kerah belakang Horus, cahaya putih yang sangat terang, membuatku meyipitkan mataku, menghalangi cahaya yang masuk lebih banyak kemataku, tanganku menghalangi wajahku dari cahaya yang datang  dari belakang Horus

Horus menoleh kebelakang melihatku yang menyipitkan mataku karena cahaya yang menyilaukan. Dia juga melakukan hal yang sama denganku setalah melihat cahaya yang sangat terang

Cahaya putih itu mulai redup dan memperlihatkan seorang gadis kecil keluar dari cahaya putih itu, gadis kecil itu berjalan mendekat kerah kami, lebih tepatnya kearah Horus, dia sangat cantik, wajahnya mengeluarkan cahaya putih membuatnya seperti malaikat

"Lilith!"
Horus terlihat sangat senang melihat putri kecilnya yang sangat dia ridukan, mereka berpelukan saling rindu satu sama lain, rindu antar anak dan orang tua.

Senyum bahagia terukir diwajah gadis kecil itu. Setelah beberapa lama, mereka melepas pekukan satu sama lain dan berdiri dihadapanku, dengan senyum lebar diwajah mereka. Apa itu??? Wajahnya berubah menjadi manusia normal, mempunyai hidung dan mulut, mulut dilehernya sudah tidak ada. Ini membuatku bingung

"Wajahmu??"
Tanyaku gugup, aku sangat terkejut melihat apa yang ada dihadapanku sekarang, tentu Jean tak kalah terkejutnya, Jean mendekat kearahku lalu membantuku untuk berdiri

"Ini wajah asliku, tidak buruk bukan?"
Dia tersenyum lebar kerahku, dia seperti bukan seorang monster tapi, hanya seperti seorang lelaki paruh baya yang memiliki fisik yang normal

My Girl, Gwen (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang