32. Misi dan Tabung Raksasa

51 6 0
                                    

Sorry banyak typo bosqu

"Sepertinya.. aku tau itu dimana"
Semua mata tertuju pada seseorang yang sedari tadi berada disampingku

"Kau tau Lay?"
Angguknya meyakinkan

*****

Scor POV

Waktu menunjukan tepat pukul 00.00, aku dan Lay segera menjalankan misi yang sudah kami rencanakan secara matang. Tepat pukul 12 tengah malam kami pergi ke alamat itu, ya.. sekarang kami tengah menjalankan rencana kami

Semua orang di Erudine tau, Jinoyat Street adalah daerah terlarang, daerah dimana kau bisa menemui mafia mafia kejam penguasa daerah, satu yang terlintas semua orang di Erudine saat mendengar kata Jinoyat Street, "LEMBAH KEMATIAN"

Tentu kami tau tentang hal itu, tapi.. itu satu satunya cara kami bisa menemukan titik terang tentang Gwen, sebelumnya kami telah memberitahu masalah ini pada Pak Rayn, dia bilang akan melaporkannya pada Polisi

Tapi kami tidak bodoh untuk mempercayainya, kami tau Polisi tidak lebih berkuasa dari pada para Mafia besar dan Kejam itu, Polisi bagaikan cumi kering yang siap untuk dimakan jika berhadapan dengan mafia itu

Oleh sebab itu aku dan Lay secara diam diam pergi kedaerah terlarang, walaupun kami tau, kami kesana bagaikan mengunjungi kematian kami sendiri

Aku dan Lay melewati lorong sempit yang panjang diterangi oleh sinar bulan, banyak hewan pengerat yang berlari melewati kami

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, dan kami baru saja berjalan memasuki daerah terlarang itu, aneh memang jalan menuju kota mafia itu melalui gang sempit dan kotor, seperti melalui saluran pembuangan

Kami tidak tau jalan lain, memasuki kota itu, ini jalan satu satunya yang kami tau. Keheningan menyelimuti kami rasa takut, cemas, dan merasa horor dengan tempat ini menjadi satu

"Hei Lay"
Bisikku, tapi Lay malah menyuruhku untuk diam, meletakkan telunjuknya didepan bibirnya

"Ssstt"
Lay menunjuk kearah depan kami, tapi aku tak melihat apa apa yang kulihat hanya.. gelap

"Ada apa?"
Tanyaku dengan suara sekecil mungkin

Tanpa membuka mulutnya sedikitpun, Lay kembali mebunjuk kearah cahaya kecil yang terus bergerak

"Apa itu?"
Aku mengerutkan keningku, saat melihat hal yang ditunjuk oleh Lay

"Ck, itu penjaga bodoh"
Ucapnya kesal padaku

Wajahku seketika berubah masam mendengar ucapan yang keluar dari mulut Lay, tadinya aku akan mengumpat tapi dihentikan oleh Lay

"Nanti saja mengumpatnya, kau diam dulu nanti ketahuan"

Aku mendengus pasrah. Sekitar 30 menit berlalu petugas yang diketahui pria itu masih saja mengedarkan pandanganya mengawasi, sepertinya itu adalah pintu masuk ke "LEMBAH KEMATIAN"

"Kapan orang itu akan pergi"
Keluhku kesal, aku terduduk di atas jalan setapak itu seraya terus menatap petugas,  kami dari tadi berdiri menyatu dengan dinding

Dan untungnya cahaya senter itu tak sampai ke tempat kami, jadi kami masih bisa sedikit tenang.

"Tak ada cara lain"
Ucap Lay tiba tiba lalu berjalan mendekat kearah penjaga itu, aku terlonjak kaget dengan apa yang dilakukan lay

My Girl, Gwen (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang