09. Teror

84 14 0
                                    

"Jean"
Panggilku, reflek Jean langsung melihat kearahku

"Itu seperti orang yang datang ke Bumi waktu itu, jubah yang dipakainya sama"

"Siapa?"
Tanyanya penasaran

"Scor"
Ucapku padanya

Jean sedikit terkejut mendengar ucapanku barusan
"Benarkah? Jadi maksudmu, dia yang mengetuk jendela?"
Tanyanya tidak percaya

Aku mengendikkan bahuku
"Aku tidak tau, kita jangan menuduh orang terlebih dahulu"

Dia hanya mengangguk pelan padaku
"Sudahlah kita tidur saja"
Ucapku padanya

***

Aku dan Jean berjalan menuju kekelas serelah sarapan tadi, aku mulai memikirkan kejadian tadi malam, apa benar Scor yang melakukannya? aku harus mencari tau siapa yang melakukan itu, jika benar itu adalah Scor, akan kubalas perbuatannya

Hari ini Jean tampak lebih pendiam, apa dia sakit?
"Jean"
Panggilku, dia mengalihkan padangannya dari buku

"Hmmm"
Dia hanya berdeham pelan

"Kau sakit?"

Jean mengembuskan nafasnya pelan, dia tampak gelisah
"Tidak. Aku hanya memikirkan kejadian semalam, setelah dipikir pikir itu menakutkan"

Aku berusaha tersenyum padanya, padahal aku juga masih terus memikirkan kejadian itu, aku tidak mau dia semakin gelisah dan khawatir memikirkan kejadian itu.

"Aku tau kau pasti gelisah, aku juga seperti itu, tapi kita anggap saja kejadian itu hanya mimpi, mimpi yang tidak akan kembali"

Aku mengelus pelan punggungnya.
Wajahnya masih sanggat cemas, tangannya sedikit meremas ujung roknya
"Bagaiman kalau itu akan terus berlanjut?"

Aku mengerutkan keningku sambil terus menatapnya
"Maksudmu?"
Tanyaku memastikan

"Ya, bagaimana jika itu adalah teror yang berkelanjutan"

Oh, aku mengerti maksudnya sekarang
"Itu tidak mungkin, bukankah kau yang bilang keamanan di sekolah ini sangat ketat?"

Wajahnya tampak kecewa
"Maaf, aku berbohong padamu, mereka jarang sekali berpatroli malam hari, paling mereka hanya menjaga pintu gerbang utama dan belakang. Aku melakukan itu untuk membuatmu tenang, tapi malah aku yang ketakutan"

Aku menghela nafasku pelan, lalu mengusap keningku
"Tidak apa apa, aku paham maksudmu. Jadi, kita bisa simpulkan yang melakukan itu bukan orang asing melainkan orang yang berada disekolah ini. Tapi, bukankah disekolah ini ada cctv?"

Dia membulatkan matanya dan menutup mulutnya yang sedikit terbuka menggunakan tangannya
"Ah... kau pintar Gwen, aku saja tidak kepikiran sampai situ. Bagimana kalau saat istirahat nanti kita ke ruang keamanan. Kita cek cctvnya"

Sekarang aku bisa melihat senyumnya
"Baik"

Jadi, kesimpulan pertama yang kudapat adalah orang itu bukan orang asing, melainkan orang berada disekolah ini. Tapi, orang itu kenapa melakukan hal yang menggangu orang lain sih, apa dia punya kelainan?

***

Seperti yang telah kami rencanakan tadi, kami akan menuju ke ruang keamanan untuk mengecek cctv, semoga orang itu ketangkap, bikin rusuh saja

Belum sampai kami ke ruang keamanan, aku dan Jean sudah dihadang oleh orang gila ini, kenapa dia selalu datang disaat yang tidak tepat sih. Menyebalkan

"Kau mau apa lagi? Minggir.."
Ucapku kesal padanya

Dia masih saja berdiri didepanku dengan gayanya yang angkuh itu, uh.. menyebalkan sekali

My Girl, Gwen (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang