"Babu cantik ngepel lantai...,"
"Lantainya kamar jahanam...,"
"Kamar kotor para setan...,"
"Ganteng gini dibilang waria...,"
"Padahal emang wanita...,"
"Dasar para lelaki muda...,"
"Cepet-cepet mati sana...,"
"Ouwohhh... ."
Dengan ujung gagang pel lantai sebagai mic, Oliver bernyanyi penuh khidmat. Suara memang cantik, tapi lirik penuh duka. Pinggulnya bergoyang ala penyanyi dangdut. Mulai dari goyang itik sampai gergaji. Kanan-kiri, depan-belakang, atas-bawah sembari menggesekkan kain pelnya ke lantai. Mumpung ia sedang di kamar sendiri--ditinggal basket mereka--, berseksi-seksi ria boleh, kan?
Apa gue udah mirip Halilintar Steinfeld?
Tapi Nana bilang gue lebih mirip Arya Wigunanya Eyang Subur 'Demi Tuhan'.
"DEMI TUHAAAANNN!" serunya meniru gerak dan pelototan Arya Wiguna.
Jadi kesel!
Tanpa ada angin lalu gadis itu memberengut. Dijatuhkannya pel tersebut kemudian duduk di atas bed milik Reon. Terdiam di sana cukup lama memikirkan udara. Istilah lainnya, bengong.
Sayangnya, melamun di atas benda empuk itu malah membuatnya hilang kesabaran. Apalagi bila kilas tawa jahat mereka berdengung di telinganya. Demi apapun, Oliver butuh pelampiasan!
Gue buakar lo, Yoooonnnn!!
Segala kejorokan pun ia kerahkan untuk menodai kasur empuk itu. Menggigit, meloncat-loncat di atasnya, menggesekkan wig-nya yang belum pernah dicuci, membokongi, menginjak bantalnya, menyikuti, mengeteki, mengentuti, dan mengupili.
Kurang ajar lo, dasar keong racuuunnn!! Taik! Sontoloyo! Kampreeett! Bangsul lu jenggot monyieeettt! Mati aja sanaaaaa...
Huh...huh...huh...
Begitu Oliver merasa lelah, dia kembali duduk kalem di pinggiran kasur. Menormalkan nafas dan denyut jantungnya. Setelah itu dibenarkanlah wig dan merapikan kembali kasur tersebut dengan sikap yang benar-benar anggun.
Kok hari ini gue sensi amat ya? Apa mau mens?
Masa bodo ah!
Andai gue presiden udah gue suruh para lelaki di negara ini transgender! batin Oliv kesal mengingat penampilan mereka yang benar-benar-tipikal-cowok-sekali saat mereka tertidur. Lagi-lagi hanya Jeremy dan Ali yang tampak kalem bahkan saat mereka menggeliat--tenang seperti mayat. Tristan lah yang mendengkur paling keras, Alan kerap mengigau, Kenzo tidur dengan mata terbuka, Reon jumpalitan, serta Kenan ileran.
Benar-benar tipikal cow-,
Tung terek tung tung tung!
Hmm, chat masuk dari Nana?
N4n4 Ch4y4nk Q4MoE Chel4Loe PHolePel : MaZz Ol1PeR c4yAnG
Olip : Hm
N4n4 Ch4y4nk Q4MoE Chel4Loe PHolePel : K3tEmuWaN YuKz
Olip : Hm
N4n4 Ch4y4nk Q4MoE Chel4Loe PHolePel : Dy K4fE dEwkEt SmA V3NusA Y4cH
Olip : Hm
N4n4 Ch4y4nk Q4MoE Chel4Loe PHolePel : IiicHhh...C3bElzZz -_-
Olip : Hm
KAMU SEDANG MEMBACA
Maskulinable (TAMAT)
RomanceVERSI LENGKAP DI KARYAKARSA You are the most beautiful boy I have ever seen -- He(s) Demi mencari kakaknya, Sabina harus menyamar menjadi laki-laki dan hidup di kandang singa. Tentu bukan hal mudah baginya, menutupi sisi feminim yang sebelumnya berg...