08//MASKULINABLE

2.2K 248 11
                                    

Semenjak terakhir kali Ali keluar kamar, belum ada tanda-tanda kepulangan penghuni lama kamar tersebut. Sepertinya mereka masih bermain sepak bola dihari yang mulai gelap ini. Dikesempatan inilah Oliv memanfaatkannya untuk membersihkan ruang jahanam itu. Kini tidak ada debu sedikit pun yang menempel di setiap permukaan dinding, lantai, maupun barang-barang. Seluruh barang ia tata rapi hingga mau tidak mau Oliver harus melemparkan pakaian kotor ke dalam keranjang dengan menggunakan tongkat yang panjangnya kurang lebih dua meter.

Keterlaluan! Berani-beraninya kingkong-kingkong itu bikin gue yang konglomerat ini keringetan!

Tidak peduli mereka akan bicara apa. Yang jelas kotor adalah kotor dan kebersihan tidak bisa diganggu gugat. Oliver bukan penderita OCD, yaitu seseorang yang ketakutan hebat terhadap lingkungan kotor, namun dia hanya tidak suka melihat lingkungannya kotor. Kotornya kamar tersebut melampaui batas hingga akal logika dan naluri hati Oliver bersatu, saling bekerja sama untuk berperang menghadapi rasa malas. Beberapa kali Oliv merasa mual dan hampir muntah saat membersihkan ruangan di bagian tertentu yang menurutnya sangat menjijikan.

Apa semua cowok kayak begini? Keterlaluan! Kenapa harus ada yang namanya kawin? Apa gue besok juga harus kawin sama cowok? Awas aja kalau gue dapet suami jorok, langsung gue tendyang bokongnya!--itulah salah satu bentuk omelan versi Oliver Diartaga yang terus berteriak dalam batin dan pikirannya selama proses sterilisasi kamar.

Oliver menghempaskan tubuhnya ke ranjang kosong tempat tidurnya. Saat ini tidak ada yang tinggal dalam kamar kecuali dirinya sendiri. Dilonggarkannya kain putih yang mengikat bagian dada agar rasa sesak yang sedari tadi ia tahan pun berkurang. Jam dinding menunjukkan pukul 16.37 WIB saat Oliver mulai resah karena rasa kantuk luar biasa yang menyerang tiba-tiba. Ditepuk pipi dan diusap matanya beberapa kali berharap rasa kantuk itu hilang.

Merasa bahwa cara itu tidak berhasil, Oliver memutuskan untuk berdiri dan berjalan mengitari kamar. "Astaga...gue ngantuk banget. Udah nggak kuat melek. Jangan-jangan KLS gue kambuh lagi," katanya, mengira sindrom putri tidur yang ia idap sejak kecil itu kembali menyerang. Memang gejala-gejala sindrom ini sudah Oliver rasakan sejak dua hari lalu hanya karena ia tidak sengaja memakan puding buah-buahan yang didalamnya terdapat sepotong kecil apel.

Oliver memang alergi apel. Sedikit saja ia memakannya, maka alerginya itu langsung muncul dan akan sembuh dalam waktu yang lama. Oliver berjalan sempoyongan dan terjatuh begitu saja di ranjangnya. Seharusnya Oliver lebih berhati-hati karena ia belum tahu pasti apa yang akan terjadi padanya bila dirinya tertidur saat penghuni lama kamar tersebut masuk.

***

Jeremy adalah orang yang pertama kali memasuki basecamp para iblis, atau tepatnya kamar 07. Sosok manusia berpakaian tertutup menyambutnya dengan dengkuran yang amat sangat nyeyak. Posisi tidur Oliver terlihat elite seperti bangsawan. Tubuhnya lurus terlentang dengan kedua tangan mengait di atas perut.

Jeremy berjalan perlahan mendekatinya, kemudian berjongkok di samping ranjang. Diamatinya lekuk wajah Oliv dari samping, membuat cowok itu tersenyum gemas.

"Lo ngapain, sih, aneh-aneh gini?" desisnya sembari tertawa kecil, "Yah, mau gimana lagi? Masak gue biarin kelinci tinggal di kandang singa?" lanjutnya sambil menyembunyikan helai rambut asli Oliver di balik wig-nya.

Suara decitan pintu yang menandakan kedatangan seseorang membuat Jeremy tersentak dan segera beranjak. Dia berjalan menuju kasurnya tanpa menghiraukan keenam penghuni kamar tersebut.

"Wah, mau makan terus bobo enak, nih," kata Kenan, lupa bila ada mahkluk asing di kamarnya.

"Mandi dulu, Nyet. Lo kira keringet lo bau parfum?" Tristan menarik kerah belakang temannya tersebut hingga Kenan terjerembab.

Maskulinable (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang