The Beginning 3

1.3K 131 2
                                    

"Kim Si Pita Suara Bernyanyi?" kata Baekhyun dengan pandangan anehnya.

"Iya, Kim Si Pita Bernyanyi. Aneh memang, tapi sejak awal seluruh karyawan café memberikan gelar itu padanya," sahut Sehun lalu menyereput kopinya.

Baekhyun membetulkan posisi duduknya. Wajahnya menyiratkan rasa penasaran yang sangat.

"Apa benar dia seperti itu? Maksudku, dia hanya menggunakan suaranya saat bernyanyi. Lalu bagaimana dia berkomunikasi dengan kalian? Bagaimana awal mula dia melamar pekerjaan di café kalian?"

"Dia jarang bahkan bisa dibilang tidak pernah berkomunikasi dengan karyawan di café. Dia hanya akan bicara kalau hal itu penting untuk dijawab olehnya. Selama bekerja sebagai penyanyi di café, dia tidak terlalu banyak bicara. Bahkan bisa dibilang, belum tentu satu hari itu dia akan bicara. Awal mula dia melamar pekerjaan, aku kurang tahu. Tapi yang aku dengar dari beberapa karyawan, dia ditawari pekerjaan oleh pemilik Café DropTea. Awalnya dia bekerja di bar," jelas Sehun.

Baekhyun meneguk ludahnya setelah mendengar penjelasan Sehun. Dari wajahnya dia tampak tidak percaya dengan apa yang didengarnya tentang "gadis bergitar" yang ia temui di bus seminggu yang lalu.

"Kau yakin dia gadis seperti itu? Bagaimana denganmu? Aku lihat, waktu itu, usai wawancara eksklusif di café, kau tampak berbincang dengannya." Baekhyun kembali mengajukan pertanyaan yang penuh rasa penasaran.

Sehun tersenyum geli.

"Aku hanya mengatakan kalau dia bisa langsung mengambil gajinya pada manajermu."

"Dia menjawabmu, kan?"

"Yah, dia menjawabku, 'kau lakukan seperti biasa. Terima kasih'. Dia hanya mengatakan itu," jelas Sehun sambil tersenyum geli.

"Hanya itu dan dia pergi begitu saja?" kata Baekhyun yang tampak sangat syok mendengar penjelasan Sehun.

"Hahaha, awalnya aku juga tidak yakin dia gadis seperti itu. Dia terlihat gadis yang cerewet di banding gadis pendiam. Tapi setelah dua tahun mengenalnya, aku baru yakin sikap dan sifatnya memang seperti itu," kata Sehun diiringi tawa geli.

"Kau dekat dengannya lebih dari karyawan yang lain?"

"Tidak juga. Tapi dia bukan tipe gadis yang suka berhubungan dengan artis. Jika ada artis yang dating ke café, dia selalu menjadi bintangnya. Tapi saat disuruh mengambil gajinya langsung pada mereka, dia akan menyuruhku untk mengambilnya."

Baekhyun terdiam mendengar penjelasan Sehun.

"Yang aku tahu, dia berasal dari Busan. Aku tidak terlalu ingat, tapi kalau tidak salah dia tinggal di salah satu apartemen di komplek gangnam nomor 282-47 gedung Hwe Mi. Ulang tahunnya 9 Maret. Dia suka warna merah terang, kuning, dan putih. Dia suka mawar kuning. Dia suka lagu hiphop dan Rn'B. Hobinya bermain music dan bernyanyi lagu ballad."

Baekhyun mengerjapkan kedua matanya.

"Kau bilang dia tidak banyak bicara, tapi kenapa kau bisa tahu begitu banyak tentangnya?" tanya Baekhyun penasaran.

"Seseorang yang jarang bicara pun bisa menunjukkan ekspresi ketertarikan pada sesuatu walaupun dia tidak mengatakannya," jelas Sehun yang masih tetap tersenyum penuh arti.

"Tapi bagaimana kau tahu kalau dia menyukai bunga mawar kuning? Bagaimana kau tahu dia suka music hiphop dan Rn'B? Tapi, tunggu, kenapa dia bernyanyi..."

"Lagu ballad?"

Sehun meneruskan pertanyaan Baekhyun yang membuatnya langsung menatap Sehun dengan bola mata membesar. Sehun lagi-lagi tersenyum geli.

"Ternyata yang aku dengar bahwa kau tidak peka itu benar. Hahahaha," kata Sehun yang langsung tertawa mengejek Baekhyun.

Mendapati Sehun menertawakannya, Baekhyun melayangkan pukulan keras di kepala Sehun.

"Ya!" teriak Sehun keras sambil memegangi bagian belakang kepalanya.

"Kau dua tahun lebih muda dariku, jangan coba-coba menertawakanku. Cepat jelaskan yang tadi," bentak Baekhyun.

Sehun tampak kesal tapi dia tidak bisa apa-apa. Ia kembali berbicara dengan perasaan jengkel sembari mengusap kepalanya yang sakit.

"Aku tahu dia suka bunga mawar kuning saat aku melihat dia selalu memandangi bunga di dalam pot yang menghiasi lima meja khusus di café. Dia selalu duduk di salah satu meja itu kalau sedang tidak ada tamu yang datang. Atasan kami juga dengan sukarela memberikan meja itu khusus untuknya. Masalah dia suka lagu hiphop dan Rn'B, aku sering melihat dia menonton video lagu-lagu seperti itu di laptopnya. Dan lagu ballad, kalau aku terka, dia tidak bisa menyanyi lagu hiphop atau Rn'B. Bagian akhir itu hanya terkaanku. Kau puas?" tanya Sehun masih tampak kesal.

Baekhyun tidak menghiraukan kekesalan Sehun dan tampak berfikir.

"Tunggu," kata Baekhyun tanpa menatap Sehun.

"Apa?" tanya Sehun, masih dengan nada kesal.

"Seminggu yang lalu aku sempat melihatnya menaiki bus yang tak jauh dari café kalian."

"Dia pulang dengan bus," sahut Sehun ketus.

"Bukan itu. Kalau dia memang tinggal di gedung apartemen Hwe Mi, seharusnya dia tidak turun di daerah perbelanjaan. Malam itu aku lihat dia menuju komplek bar, tapi aku kehilangan jejaknya," jelas Baekhyun yang tampak heran dan masih tidak menghiraukan Sehun.

Wajah Sehun berubah ketika mendengar kata-kata Baekhyun.

"Komplek bar? Maksudmu komplek bar di dekat Jalan Yong Sam?"

Baekhyun mengangguk penuh semangat dan kali ini dia menatap Sehun.

"Kau yakin itu Taeyeon?"

"Tentu saja. Aku mengingat dengan jelas wajahnya," sahut Baekhyun.

"Aku harus pergi. Nanti kita bicara lagi."

Tanpa memberikan Baekhyun kesempatan untuk berbicara, Sehun melesat keluar dari café. Sebelum Baekhyun sempat menahannya, Sehun sudah pergi dengan taksi yang dihentikannya.

Baekhyun hanya bisa pasrah melihat kepergian taksi yang membawa Sehun. Rasa penasaran menyelimuti hati dan pikiran Baekhyun saat itu. Dengan penasaran tidak menentu, Baekhyun memutuskan untuk pergi dengan mobilnya.

***
Haii,balik lagi sama author. Jangan lupa vote sama comment nya ya kawan 😊😊 maafkan typo yang bertebaran 😁😁😁

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang