Memories 1

1.1K 119 2
                                    

"Maaf, Tuan. Aku tidak bekerja untuk melakukan hal ini. Aku hanya bernyanyi dan tidak lebih dari itu."

Gadis itu terlihat pucat, tapi dia tetap mempertahankan dirinya dengan menatap dingin pri paruh baya yang terlihat memandang rendah padanya.

"Sudahlah, tidak perlu terlalu jual mahal. Kau hanya penyanyi bar, itu berarti aku berhak memperlakukanmu sama seperti gadis lainnya. Bersenang-senanglah denganku, aku akan membayarmu lebih dari yang lain," kata sang pria hidung belang sambil menarik tangan sang gadis.

Gadis itu berontak dan menyiramkan air ke wajah si pria. Hal itu membuat seluruh orang yang ada disana begitu terkejut, tidak terkecuali si pria hidung belang yang langsung berteriak pada sang gadis dan siap melayangkan pukulan. Tapi...

"Kalau kau berani menyentuhnya, kau mati di tanganku," ancam laki-laki yang tiba-tiba muncul diantara mereka dan menahan tangan sang pria hidung belang.

Selama beberapa saat, si pria hidung belang terlihat geram, tapi sesaat kemudian wajahnya memucat.

"Tu-Tuan Muda Oh. Maafkan aku," kata si pria hidung belang.

Laki-laki muda yang ditakuti sang pria hidung belang itu langsung melepaskan genggaman tangannya. Ia menatap kesal ke arah pria hidung belang yang bergegas meninggalkannya.

"Kau baik-baik saja?" tanya sang laki-laki muda itu lembut.

Gadis itu hanya diam. Beberapa jam kemudian mereka berdua sudah berada di sebuah ruang kerja dengan rak-rak buku yang berjejer rapi. Terdengar gemercik air dari dalam aquarium yang terpajang di sudut ruangan.

Gadis itu terlihat lebih tenang dari sebelumnya. Dia meminum segelas cokelat hangat yang disediakan oleh laki-laki yang tadi menyelamatkannya.

"Aku Oh Sehun, pemilik Cafe DropTea sekaligus Bar JeeMee. Aku minta maaf tentang kejadian di bar tadi. Aku jarang mengecek ke bar itu setelah kakakku, Xi Luhan, mengambil alih kepemimpinan di sana. Luhan juga tidak tahu kalau kau diperlakukan seperti itu. Jadi,dia juga memohon maaf untuk hal itu. Dia menyesal tidak memberikanmu perlakuan khusus," jelas Sehun.

"Aku Kim Taeyeon," kata gadis tang tak lain adalah Taeyeon itu dengan nada suara datar.

Sehun terlihat heran mendapati Taeyeon yang hanya menyebutkan namanya tanpa mengatakan apapun lagi.

"Kau berasal dari mana?" tanya Sehun.

"Busan." Taeyeon kembali menjawab datar tanpa memandang Sehun.

"Berapa umurmu?"

"22 tahun."

Sehun diam dan terlihat semakin bingung. Dia tidak tahu harus berlaku seperti apa dihadapan gadis itu.

Dia kelihatan seperti gadis yang cerewet. Tapi, kenapa hanya menjawab apa yang aku tanyakan. Apa dia...

"Aku harus pergi."

Sehun tersentak dari lamunannya ketika Taeyeon tiba-tiba berjalan meninggalkan ruangannya dengan membawa tas gitar berwarna kuning.

"Tunggu!" seru Sehun yang langsung bergegas menyusul langkah Taeyeon.

Sebelum Taeyeon keluar dari Cafe DropTea, Sehun menggenggam tangan Taeyeon yang akan mendorong pintu utama Cafe DropTea. Taeyeon diam menatap tangan Sehun yang masih menggenggam tangannya dan wajah Sehun yang terlilat memerah karena lelah mengejarnya. Sesaat kemudian Sehun tersenyum riang menatap Taeyeon.

"Besok datanglah kesini. Aku akan memberimu pekerjaan sebagai bentuk permintaan maafku dan kakakku. Jangan lagi bekerja di bar. Aku yakin kakakku juga khawatir kau akan lepas dari pengawasannya lagi."

Taeyeon hanya diam dan kembali menatap tangan Sehun yang masih menggenggam erat pergelangan tangannya. Sehun yang baru tersadar akan hal itu langsung melepaskan genggamannya.

"Ma-maafkan aku. Kembalilah ke sini besok."

Sehun terlihat salah tingkah namun dia berusaha untuk tetap tenang dan membungkukkan badannya beberapa saat. Taeyeon menatapnya datar, kemudian pergi meninggalkan Sehun tanpa mengatakan sepatah kata pun.

***

Ok,ini part menceritakan masa lalu nya yaa. Semoga suka^^ jangan lupa vote sama comment nya:) typo bertebaran:v

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang