Ini surat keduaku. Aku yakin kau tidak akan mau menemuiku lagi setelah ini. Permintaan teman yang kau ajukan akan kau batalkan dalam sekejap. Aku sudah melakukan ciuman pertamaku ketika duduk dibangku SMP tingkat tiga. Aku melakukannya dengan pacar pertamaku. Dia sudah menikah dan memiliki anak sekarang, namun aku tidak peduli.
Memasuki umur 16 tahun, aku bertemu Ji Yong. Aku yakin kau ingat dia dengan baik. Aku sudah menuliskan tentangnya di suratku yang pertama.
Aku begitu yakin padanya, begitu yakin akan berjodoh dengannya. Dialah takdirku. Sampai aku sadari, seharusnya aku tidak lalai saat menjalani hubungan dengannya. Dia berhasil membuatku terikat dengannya tanpa terkecuali. Untuk pertama kalinya, aku melakukan hubungan layaknya suami istri.
Disanalah ketakutanku dimulai. Saat aku merasa ingin lepas darinya, aku merasa tak mampu karena dia yang sudah menggenggam seluruh hidupku. Aku tidak bisa bergerak dengan bebas. Karena hal itu, aku sempat menduakannya dengan Joon Myeon.
Setelah aku menduakannya dengan Joon Myeon, hubungan kami selalu mendapat masalah. Masalah itu selalu datang dariku yang ingin lepas darinya, tapi aku tidak bisa karena aku merasa dia harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dia lakukan.
Selama dua tahun, kami selalu melakukan hal yang seharusnya tidak kami lakukan. Sampai di tahun ketiga, aku mulai menolak berhubungan dengannya. Dia marah! Hal itu membuatku takut. Aku takut dia meninggalkanku. Aku pun terpaksa melakukannya. Setiap kali hal itu terjadi, aku hanya bisa menangis. Aku merasa sangat bersalah pada kedua orang tuaku yang tidak mengetahui apa pun, baik tentang hubunganku dengan Ji Yong yang masih berlanjut dan hubungan pra nikah yang kami lakukan.
Sampai akhirnya, di tahun keempat, diakhir semester kedua perkuliahan, aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengannya. Untuk pertama kalinya aku berani melepasnya. Aku melakukan hal itu agar aku tidak lagi bertemu dengannya dan memenuhi segala nafsunya. Aku ingin menjaga kedua orang tuaku, meski sudah sangat terlambat untuk memperbaiki semuanya.
Aku menangis? Tentu. Hatiku sakit saat memutuskan hubungan dengannya. Tapi bukan karena aku masih menyayanginya, egoku hanya ingin dia tidak menikah dengan siapa pun. Aku ingin dia hidup sendiri sama seperti apa yang telah aku putuskan. Aku tidak ingin menikah dengannya karena rasaku padanya telah pudar. Aku juga tidak ingin dia menikah dengan siapa pun karena dia seharusnya malu sudah menghancurkan masa depanku.
Memasuki tahun kelima, aku dan Ji Yong sempat kembali menjalani hubungan selama lima bulan. Ji Yong mengajakku kembali berhubungan. Dia mengajakku menikah. Tapi, hatiku ragu, karena teringat kata-kata kasar yang pernah dia lontarkan padaku sewaktu hubungan kami dilanda masalah. Dia mengatakan kalau aku dan dia akan menikah, tapi aku tidak akan mendapat kasih sayangnya. Kesalahan yang datang padaku, sepenuhnya salahku, dan dia tetaplah laki-laki suci.
Sampai akhirnya, hanya karena aku memotong pendek rambutku yang panjang, dia memutuskan hubungan denganku. Dia tidak lagi menghubungiku dan aku tidak peduli. Aku merasa harus benar-benar melepasnya. Tidak ada air mata yang jatuh karena aku sudah bosan dengan hubungan yang menambah dosaku tiap kali kami bertemu.
Tepat saat itu, aku dikenalkan pada seorang laki-laki yang terlihat sangat dewasa bernama Lee Donghae oleh seniorku. Aku pikir Donghae akan serius menikahiku. Yah, secara kasat mata, dia sempurna. Aku jatuh dalam perangkapnya.
Hati ketiga mengenalnya, dia ingin bertemu dengan orang tuaku. Aku mengiyakan keinginannya. Di hari yang sama, dia mengatakan perasaannya padaku. Proses yang sangat cepat untuk sebuah hubungan.
Di bulan pertama, hubungan kami baik bahkan sangat baik. Tapi di minggu ketiga, dia mulai menunjukkan sifat aslinya. Aku rasa dia sama saja dengan Ji Yong. Dia memaksaku melakukan hubungan pra nikah. Aku sempat menolak, tapi dia menjebakku dengan berbagai pertanyaan tentang berapa lama hubunganku dengan Ji Yong. Aku pun akhirnya mengakui tentang hubungan pra nikah yang sebelumnya sudah pernah aku lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Flower (END)✔
Fanfiction"Hidupku sempurna apakah aku mencintainya?" -baekyeon