The Guitar Girl 1

847 100 12
                                    

"Nona Kim Taeyeon"

Taeyeon tersentak dan menoleh ke arah suara yang memanggilnya ketika dia baru keluar dari cafe. Taeyeon mengernyitkan kening saat mendapati sosok yang di kenalnya, dia menatap datar ke arah laki-laki yang menghampirinya itu.

"Aku Byun Baekhyun" kata Baekhyun mengulurkan tangan kanannya.

Taeyeon tidak bereaksi dan tetap menatapnya datar. Baekhyun menghela napas lalu tersenyum.

"Kau tidak membalas uluran tangan ku?" tanya Baekhyun santai.

Taeyeon tetap diam dan tidak bereaksi, hanya pandangannya kosong yang di berikan pada Baekhyun. Lagi-lagi Baekhyun menghela napas, mencoba untuk menenangkan dirinya.

"Pernapasan mu sedang buruk, lebih baik kau pulang" kata Taeyeon datar, lalu pergi tanpa menghiraukan keterkejutan Baekhyun.

Baekhyun begitu syok dengan kata-kata yang di lontarkan oleh taeyeon padanya. Dengan cepat Baekhyun menangkap pergelangan tangan Taeyeon hingga langkah gadis itu terhenti.

Taeyeon berbalik dan menatap baekhyun kesal. Baekhyun yang menyandari kesalahannya langsung melepaskan tangan Taeyeon cepat.

"Ma, maafkan aku. Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu" ucap Baekhyun gugup.

Taeyeon menatap jam tangannya, lalu menatap Baekhyun.

"A...a..aku ingin membicarakan masalah penampilan mu di cafe ini. Aku mungkin ingin melakukan wawancara lagi di cafe ini dan aku ingin kau yang ..."

"Bicarakan ini pada bosku"

Taeyeon memutus kalimat Baekhyun, lalu dengan santai meninggalkanya yang terpaku di tempatnya. Baekhyun hanya diam memandangi taksi yang membawa taeyeon pergi.

"Baik, besok pukul 7 kita bertemu disana"

Taeyeon menutup teleponnya, matanya menatap kosong kearah kaca jendela taksi yang sedang di tumpanginya.

"Apa kau takdirku?"

Taeyeon menghela napas di sela-sela ucapan hatinya.

Ayah, Ibu, Taehyung, malam ini seoul sangat indah dengan lampunya yang gemerlap. Tapi, tidak ada bintang disini. Bagaimana dengan busan? Aku yakin bintang disana lebih banyak.

Taeyeon menyandarkan kepala dan memejamkan kedua matanya. Sekilas tampak bulir air mata membasahi kedua pipinya.

Eomma, appa, mianhaeyo. Taehyung~a, noona mianhae. Saranghanda.

***

"Maap aku mengganggu jam kerjamu" kata Sehun di sela-sela makan malamnya

"Tidak apa-apa. Aku sedang libur mengajar, besok lusa aku baru mengajar lagi" kata Taeyeon seenaknya.

"Kau libur? Tapi, kenapa gi ..."

"Gitar ini teman ku. Maaf kalau hal itu mengganggu mu" sahut Taeyeon datar.

Sehun jadi salah tingkah karena ucapan Taeyeon.

"Oh, tidak apa-apa. Aku hanya heran, aku yang seharusnya minta maaf" kata Sehun penuh penyesalan.

"Oh, apa kau tau kenapa alu mengajak mu makan malam?" tanya Sehun bersemangat.

Taeyeon menghentikan kegiatan makannya dan menatap Sehun,yang tersenyum manis padanya, dengan tatapan datar.

"Hari ini adalah 6 juni. Tepat 2 tahun kau bekerja bersamaku. Aku merayakannya karna aku sangat senang kau hadir dalam hidupku" kata Sehun riang.

Taeyeon mengerjapkan matanya.

"Haish, bisakah kau sedikit tersenyum. Aku tahu tahun kemarin aku tidak merayakannya. Tapi, sebagai penyambutan dan perayaan pertemuan kita, tersenyumlah sedikit. Kau tampak manis saat tersenyum" rayu Sehun dengan senyum manisnya.

Taeyeon mengerjapkan kedua matanya. Sehun kembali menghela napas mendapati reaksi Taeyeon.

"Ayolah, anggap aku sebagai murid les mu. Tersenyumlah padaku, maka aku akan memberi mu hadiah" kata Sehun dengan penuh semangat.

Taeyeon tetap diam, tidak memberikan reaksi apa-apa, sehingga Sehun lagi-lagi menghela napas.

"Haa... Baiklah, kau menang. Aku berikan hadiahnya sekarang" kata Sehun sambil menjentikkan jarinya.

Sesaat kemudian lampu di restoran itu menjadi redup. Dua orang pelayan. Laki-laki dan perempuan, datang menghampiri meja mereka.

Pelayan laki-laki mendorong sebuah meja troli dengan kue tart tiga tingkat berwarna putih dan berhias bunga merah di atasnya. Sementara itu pelayan perempuan membawa seikat bunga mawar kuning.

"Taeyeon, aku menyewa tempat ini khusus merayakan malam bersamamu" Sehun berkata sambil menyerahkan seikat bunga itu kepada Taeyeon.

Taeyeon memperhatikan bunga itu dengan wajah segan.

"Aku harap kau menyukai bunga mawar kuning ini" kata Sehun penuh kelembutan.

Setelah Sehun mengisyaratkan pada pelayan untuk pergi meninggalkan mereka berdua, dia kembali menatap Taeyeon dengan tatapan penuh kasih.

"Taeyeon, aku tidak tau harus melakukan apa. Aku hanya tau kalau kau ingin kau terus disisiku. Walaupun semua lagu yang kau nyanyikan di cafe bukan untukku. Walaupun kau hanya membalas semua kalimat ku dengan tatapan mu. Aku akan menerimanya. Taeyeon, aku ingin kau selalu berdiri di sisiku" kata Sehun tulus.

Taeyeon hanya diam mendengar semua kalimat yang terucap dari bibir Sehun. Dia tidak tau harus berbuat apa. Sesekali matanya melirik bunga mawar yang terletak di hadapannya.

Ia tidak suka mawar, sekalipun itu berwarna kuning - warna yang sama dengan bunga tulip kuning bertangkai ganda.

***
Haii siders 👋author balik lagi bawa ff yang entahlah mungkin seru😁 tolong minta vote and comment nya ya kawan. Maafkan untuk typo dan pendeknya ff ini. Selamat membaca 😙😊

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang