Ini surat ketigaku, kau pasti sudah mengurungkan niatmu untuk menjadi temanku setelah kau membaca surat keduaku. Kau membaca surat ketiga hanya karena penasaran. Aku yakin tentang hal itu.
Di surat ini, aku akan bercerita tentang kebohonganku yang lain. Aku berbohong pada semua temanku dikampus tentang kegiatanku mengikuti sebuah kontes dan pelatihan sebagai model juga artis. Aku juga melakukan kebohongan ini pada sahabat terbaik yang sudah kuanggap sebagai adik sendiri, Tiffany Hwang.
Aku tidak tahu sejak kapan aku memulainya, yang jelas hari ini juga telah menghancurkan hidupku. Aku selalu dihantui rasa bersalah, seperti saat aku menjalin hubungan dengan Ji Yong. Aku tidak bisa bergerak bebas.
Dalam kebohongan yang kulakukan, aku mengatakan pada semua orang kalau aku telah melakukan perjalanan keluar negeri dan berteman dengan beberapa calon artis. Aku menggunakan foto seorang artis bernama Yeoreum, salah satu anggota girlband ternama, sebagai fotoku. Kau pasti mengenalnya. Aku mengakui foto Yeoreum adalah foto ketika aku dirias.
Beberapa orang tidak percaya dengan hal itu. Ketika itu terjadi, aku akan marah dan membencinya. Tapi, Tiffany yang begitu percaya padaku, terus-menerus ku bohongi. Aku berlagak seperti orang lain saat membalas pesan darinya.
Aku merasa direndahkan karena bermimpi sebagai seorang artis terkenal. Hal itu membuatku merasa harus membalas orang-orang yang merendahkan mimpiku. Aku ingin dianggap hebat. Aku ingin disanjung. Aku ingin mereka mengakui kalau aku bisa mendapatkan mimpiku. Aku ingin mereka tunduk padaku.
Aku berbohong pada orang-orang yang begitu percaya padaku. Aku berkata kalau aku telah menjalin hubungan dengan salah satu anggota UnderDogg, Young Ha Ra. Aku juga berkata kalau aku tengah mengandung anak Ha Ra. Padahal kenyataannya, aku tidak memiliki siapapun. Aku sendirian. Aku hanya berada dirumah, tidak pergi ke mana pun dan hanya sibuk melakukan kebohongan lewat jejaring sosial di ponselku.
Seiring berjalannya waktu, aku merasa sudah sangat keterlaluan. Aku memanfaatkan kepercayaan orang-orang yang menyanyangiku. Sebagian dari orang yang kubenci pun perlahan mulai tahu kalau aku mengakui foto Yeoreum sebagai fotoku
Aku diam selama beberapa bulan hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri semua kebohongan ini. Aku tidak lagi bermain jejaring sosial. Aku mengatakan pada Tiffany kalau hubunganku dan Ha Ra sudah berakhir setelah aku keguguran.
Kebohongan yang kulakukan sangat beresiko untuk hidupku. Aku takut itu benar-benar terjadi saat aku menemukan takdirku yang sebenarnya. Aku kembali diliputi rasa takut.
Empat tahun yang lalu, aku memutuskan untuk pergi ke seoul tanpa menceritakan yang sebenarnya pada Tiffany. Aku hanya mengatakan padanya kalau aku tidak lagi mengikuti pelatihan. Dia pun hanya mengetahui kebenaran yang kukatakan.
Tiba di seoul, aku memutuskan untuj memulai hidup baruku. Aku tahu tuhan akan menghukumku karena perbuatan yang telah kulakukan. Beberapa bulan setelah tiba di seoul, aku mendapat paket dari salah satu teman yang selalu mengejek mimpiku. Dia mengirim foto Yeoreum padaku. Setiap kali paket darinya datang, aku selalu merasa tertekan dan takut. Tapi, aku ingin hidup yang lebih baik dan aku harus menanggung semuanya. Aku harus mempertanggung jawabkan semua yang telah kulakukan.
Baekhyun menghela napas pelan setelah membaca surat ketiga dari Taeyeon. Dia memandang kearah sungai han yang terbentang luas dari dalam mobilnya. Perlahan Baekhyun menyandarkan kepala disandaran mobilnya dan dia memejamkan kedua matanya. Baekhyun lagi-lagi menghela napas. Bayangan tentang Taeyeon yang terus bersikap datar dan menghindarinya perlahan terlihat jelas dalam ingatannya.
Aku takut...
Kalimat itu terekam sempurna di otak Baekhyun. Taeyeon yang begitu ketakutan dengan apa yang telah dia lakukan. Dia harus berdiri seorang diri menghadapi segala hal yang telah merusak hidupnya. Sebulir air mata dari kedua mata Baekhyun yang tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Flower (END)✔
Fanfiction"Hidupku sempurna apakah aku mencintainya?" -baekyeon