Don't Forget Me 2

676 89 6
                                    

"Perjalanan ini cukup menyenangkan. Setibanya di seoul malam ini, kau harus datang ke acara penghargaan" kata Heechul sambil menyerahkan sebuah undangan pada Baekhyun.

Mohon kenakan sabuk pengaman anda. Dalam 15 menit pesawat akan melakukan pendaratan.

Informasi dari pramugari terdengar di seantero pesawat. Baekhyun, Heechul, dan para staff yang mengawal Baekhyun langsung melaksanakan perintah sang pramugari. Baekhyun menyerahkan kembali undangan yang ia lihat sekilas pada Heechul, lalu ia melihat jam tangannya dan memandang ke luar jendela.

"Taeyeon, apakah dia baik-baik saja?" tanya Baekhyun tanpa mengalihkan pandangannya.

Heechul tertegun mendengar pertanyaan Baekhyun.

"Ka, kau masih mengingat gadis itu?" tanya Heechul gugup, "aku rasa kau tidak perlu mengingatnya terlalu dalam. Sudah lewat satu tahun sejak kejadian itu, dia juga sudah melupakanmu. Kau harus fokus pada pekerjaanmu. Kalian juga tidak memiliki hubungan khusus. Jangan menyusahkan dirimu dengan memikirkan hal yang tidak penting" omel Heechul.

Baekhyun hanya diam mendengar omelan Heechul.

Taeyeon, sekarang tanggal 3 Maret. Hari ini ulang tahun ibuku dan juga dua tahun hubungan persahabatan kita. Apa kau mengingatnya?

Sementara itu, sebuah rumah di salah satu komplek perumahan elite di Busan tampak sepi. Meski terlihat sederhana dari luar, namun berbagai perabotan mewah yang ada didalamnya menjadi simbol kemewahan yang tak bisa disembunyikan.

Di dalam sebuah kamar minimalis di rumah itu, seorang gadis manis berambut panjang berwarna pirang pink baru saja bangun.

"Taeyeon, kau harus segera bangun. Sekarang sudah pukul 9. Mau sampai kapan kau berada di tempat tidurmu?" teriak suara seorang wanita dari lantai satu.

"Arraseo, eomma" sahut gadis bernama Taeyeon itu dengan suara serak.

Iya. Dia Kim Taeyeon. Gadis bergitar yang lima tahun lalu menetap di seoul itu kini telah kembali ke rumahnya, di Busan. Sekilas dia tampak sama walaupun warna rambutnya berbeda.

"Kak, cepatlah turun. Kau harus pergi ke tempat les" kata seorang anak laki-laki yang tiba-tiba membuka pintu kamar Taeyeon.

Taeyeon langsung terduduk dengan kondisi setengah sadar. Anak laki-laki yang tak lain adalah adik laki-lakinya itu bergegas masuk dan duduk di hadapannya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Taeyeon sambil mendorong kepala Taehyung dengan jari telunjuknya.

Taehyung hanya diam dan tidak melawan seperti yang biasa dia lakukan. Dia terus memerhatikan setiap sudut wajah kakak perempuannya tersebut, lalu pandangannya beralih pada rambut Taeyeon yang tetap teratur walaupun saat bangun tidur. Dia menyentuh dan memerhatikan helaian rambut Taeyeon yang ia jatuhkan perlahan.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Taeyeon sambil menepis tangan Taehyung yang memegang rambutnya.

"Kau mewarnai rambutmu lagi?" tanya Taehyung dengan ekspresi terkejut.

"Bukan urusanmu" sahut Taeyeon sambil menendang Taehyung, "minggir, aku mau mandi" omelnya setelah berhasil menyingkirkan Taehyung yang menghalangi kakaknya untuk keluar dari selimut.

"Ibu akan marah kalau tahu kau mewarnai rambutmu lagi" teriak Taehyung setelah Taeyeon memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

Taeyeon tidak menghiraukan teriakan Taehyung dan langsung menutup pintu kamar mandi dengan keras. Taehyung langsung berlari keluar dari kamar Taeyeon dan menghampiri seorang wanita paruh baya cantik yang berada di lantai satu. Wanita paruh baya itu adalah ibu Taeyeon dan Taehyung. Ia sedang berada di dapur, sibuk mempersiapkan sarapan untuk satu orang, ketika Taehyung menepuk pundaknya.

"Ya! Kim Taehyung!" teriaknya kesal.

Taehyung hanya cengengesan mendengar teriakan ibunya.

"Maafkan aku. Hehe..."

"Dasar anak nakal" omel ibunya sambil menepuk lengan anak laki-lakinya tersebut.

Alih-alih menepis pukulan ibunya, Taehyung malah berbicara sambil mengikuti langkah ibunya yang bolak-balik mempersiapkan sarapan untuk satu orang tersebut.

"Ibu, kak Taeyeon mewarnai rambutnya lagi" kata Taehyung dengan raut wajah panik.

"Lalu, ada apa dengan hal itu?" tanya Ny.Kim santai.

Taehyung tampak tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Spontan dia terpaku di tempatnya.

"I, ibu tidak marah. Ibu marah saat dia mewarnai rambutnya ketika akan berangkat ke seoul" kata Taehyung heran.

Ny.Kim, yang sudah selesai menyiapkan sarapan untuk satu orang itu, langsung menatap Taehyung dengan senyum penuh kasih sayang.

"Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan. Dia sudah banyak melewati masa sulit dalam hidupnya selama ini. Ibu juga akan memberikan kebebasan padamu, selama itu tidak merugikan dirimu. Kau juga harus fokus pada pendidikanmu. Kau sudah di perguruan tinggi sekarang" jelas Ny.Kim sambil memeluk Taehyung sesaat.

Taehyung tersenyum mendengar penjelasan ibunya.

"Jaga kakakmu dengan baik. Dia belum sepenuhnya sembuh" pinta Ny.Kim. Nada suaranya mulai terdengar serak.

"I, ibu jangan menangis. Ayah bilang kita harus bersabar. Pelan-pelan saja" kata Taehyung mencoba menenangkan ibunya yang mulai menitikkan air mata.

Ny.Kim mengangguk-anggukan kepalanya. Ia langsung menghapus air matanya dan mengusap lembut kepala Taehyung.

"Siapkanlah mobil dan antar kakakmu ke tempat lesnya setelah dia sarapan" perintah Ny.Kim. Taehyung mengangguk dan bergegas melaksanakan perintah ibunya.

Setelah Taehyung pergi, Ny.Kim terduduk lemas di salah satu kursi meja makan. Dia tampak kepayahan.

Benturan di kepalanya sangat kuat. Dia juga mengalami depresi berkepanjangan dan trauma... Dia hanya akan mengingat orang yang dia ingat terakhir kali sebelum terjadinya benturan. Selain itu, dia tidak bisa mengingat apapun.

Ny.Kim menitikkan air matanya lagi setelah mengingat perkataan dokter tentang kondisi Taeyeon.

Aku Byun Baekhyun, maafkan aku karena tidak bisa menjaganya dengan baik... Bibi, kak Baekhyun ini yang menemani Taeyeon selama di seoul... Aku Kai teman Kyungsoo... Laki-laki yang melakukan hal itu adalah mantan kekasih Taeyeon... Seseorang sudah memfitnah Taeyeon sehingga hubungan mereka berakhir seperti ini... Luhan kakak dari Sehun sudah menyerahkannya ke pihak yang berwajib... Sehun sangat menyayangi Taeyeon sehingga dia berencana membunuh Taeyeon di apartemennya, sebelum dia membunuh dirinya sendiri... Seseorang mengatakan kalau Taeyeon pernah tidur bersama kekasihnya yang dulu. Hal itulah yang memicu kekesalan Sehun...

Ny.Kim kembali terisak. Ia teringat semua penjelasan Baekhyun, Kyungsoo, dan Kai setahun yang lalu.

***

Tbc...

Hai guys, akhirnya up lagi tapi maaf ya ga panjang:( author janji nanti di part selanjutnya bakal dipanjangin. Jadi terus ikutin cerita ini ya:) jangan lupa vote sama comment nya:) dan maafkan jika banyak typo')

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang