"Kau tidak akan mendapat lompatan batu yang banyak dengan posisi tangan seperti itu"
Taeyeon mengurungkan niatnya untuk melemparkan batu kerikil ke arah sungai han. Ia menoleh ke belakang dan memandang ke atas. Baekhyun sedang berdiri dengan kedua tangan di saku jerseynya. Taeyeon terdiam, memerhatikan Baekhyun yang menuruni anak tangga menghampirinya. Baekhyun tersenyum, lalu mengambil sebuah batu kerikil dan melemparkannya dengan posisi tangan yang lurus.
"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh" Baekhyun tersenyum lebar setelah batunya tenggelam di lompatan ke delapan.
Taeyeon mengerjapkan mata. Ekspresinya menunjukkan kalau dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Kau tidak percaya aku mendapatkan tujuh lompatan batu?" tanya Baekhyun yang tersenyum geli melihat reaksi Taeyeon.
Taeyeon menatap Baekhyun yang tersenyum padanya.
"Bagaimana bisa kau melakukan hal itu?"
Tanpa sadar, Taeyeon bertanya dengan ekspresi takjub. Baekhyun tersenyum dan kembali melemparkan batu kerikil ke arah sungai han. Dia berhasil mendapat delapan lompatan.
Taeyeon, yang begitu tegang, tanpa sadar melompat girang sambil bertepuk tangan. Wajahnya begitu ceria. Baekhyun tersenyum riang melihat reaksi Taeyeon. Alih-alih menegurnya, Baekhyun justru membiarkan Taeyeon terlihat gembira.
"Kau ingin mencoba melakukannya?" tanya Baekhyun.
Taeyeon mengangguk dengan begitu bersemangat. Baekhyun langsung mengambil sebuah batu kerikil.
"Kau ikut gerakanku. Saat aku bilang lempar, kau harus melemparkannya" perintah Baekhyun yang langsung disambut anggukan Taeyeon.
"Satu, dua, tiga. Lempar" teriak Baekhyun.
Taeyeon mengikuti perintah Baekhyun. Dia tampak fokus memerhatikan lompatan batu yang telah dilemparkannya. Baekhyun memerhatikan Taeyeon yang tampak antusias menghitung lompatan batunya tanpa suara.
"Mwoya?!" teriak Taeyeon kesal.
Baekhyun melihat kearah sungai han.
"Kau tidak lihat? Aku sudah melempar sesuai perintahmu, tapi hanya mendapat empat lompatan. Bagaimana bisa kau mendapatkan enam lompatan" omel Taeyeon.
"Kau harus lebih banyak berlatih untuk mengalahkanku" kata Baekhyun dengan senyum mengejek.
Taeyeon memandang Baekhyun dengan kesal dan kembali memungut beberapa batu kerikil. Baekhyun tersenyum dan membiarkan Taeyeon terus melemparkan batu kerikilnya. Ia kemudian duduk diatas rumput dan merebahkan badannya. Ia membiarkan matahari musim semi yang hangat menyinari wajahnya. Untuk beberapa saat Baekhyun memejamkan kedua matanya, sementara telinganya mendengarkan bunyi batu kerikil yang melompat-lompat di atas air sungai han.
"Haaaaah..."
Taeyeon menghela napas dengan keras setelah ikut berbaring di samping Baekhyun yang masih terpejam.
"Musim semi, anginnya hangat" kata Taeyeon pada dirinya sendiri.
Taeyeon menoleh ke sebelah kiri dan menatap Baekhyun yang tertidur di sampingnya. Taeyeon beranjak dari tempatnya dan duduk di samping Baekhyun yang tertidur pulas. Dia menatap matahari yang langsung menyinari wajah Baekhyun. Taeyeon melepaskan topinya dan memayungi wajah Baekhyun dari sinar matahari.
Taeyeon terdiam. Dia terpesona dengan sosok laki-laki yang berada di depannya. Namun, ekspresi datarnya muncul kembali ketika memandangi wajah Baekhyun yang tidak memiliki bekas guratan. Wajah itu tampak bersih dan mulus layaknya bayi yang baru dilahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Flower (END)✔
Fanfiction"Hidupku sempurna apakah aku mencintainya?" -baekyeon