Wae...? 1

779 89 7
                                    

Malam itu, di sebuah taman bermain yang tak jauh dari pusat jajanan kaki lima, seorang laki-laki, dengan syal yang menutupi sebagian wajahnya dan topi hitam, tampak menghampiri Taeyeon. Kedua tangannya masing-masing memegangi sebungkus tteokbokki di tangan kiri dan segelas es kacang merah di tangan kanan.

"Pegang tteokbokki-nya" perintah laki-laki itu lalu duduk di salah satu ayunan di samping ayunan yang sedang diduduki Taeyeon.

"Aaaah, panasnya" laki-laki itu melonggarkan syal yang menutupi sebagian wajahnya.

Taeyeon tersenyum geli setelah memakan beberapa tteokbokki yang dibawakan Baekhyun tersebut.

"Kenapa kau mengajakku ke tempat seperti ini dan menyuruhku berkeliaran membeli makanan yang bisa kita dapatkan lewat layanan pesan antar?" omel Baekhyun sambil melirik kesal pada Taeyeon.

Taeyeon terus memakan tteokbokki-nya. Ia perlu beberapa menit untuk selesai mengunyah makanan yang masih berasap tersebut. Baekhyun memandang kesal padanya, sambil mengaduk es kacang merah di tangannya.

"Memesan makanan seperti ini lewat layanan pesan antar itu tidak akan terasa kenikmatannya" kata Taeyeon setelah menelan separuh makanan di mulutnya. "Lagipula kau sendiri yang tadi menanyakan aku ingin ke mana" omel Taeyeon balik.

Baekhyun berdecak kesal sambil menyuapkan es ke dalam mulutnya. Taeyeon hanya tersenyum geli lalu kembali menikmati tteokbokki-nya. Sesaat kemudian, Baekhyun memerhatikan Taeyeon yang sibuk mengipas-ngipas mulutnya saat mengunyah tteokbokki.

"Dasar gadis bodoh, musim panas seperti ini seharusnya kau menikmati es krim, bukannya menyiksa diri dengan memakan kue beras yang panas dan pedas" ejek Baekhyun sembari tersenyum geli.

Taeyeon hanya melirik kesal dan terus makan.

"Paboya" kata Baekhyun lagi sambil tersenyum manis.

Beberapa menit kemudian, Taeyeon selesai memakan tteokbokki-nya. Setelah membuang bungkus kue berasnya, Taeyeon kembali duduk di ayunan. Baekhyun mengulurkan tangan dan menyerahkan es kacang merahnya.

"Minum ini. Kau tampak mengenaskan dengan bibir seperti habis dipukul beruang itu" perintah Baekhyun sambil tersenyum mengejek.

Taeyeon, yang merasa mulutnya terbakar karena memakan kue beras yang pedas, tampak sangat sulit untuk berbicara. Bibirnya yang sangat merah membuatnya menyambut minuman yang diberikan Baekhyun dengan cepat. Setelah meminum habis es kacang merah milik Baekhyun, Taeyeon melemparkan gelas yang sudah kosong tersebut ke tempat sampah tanpa beranjak dari ayunan.

"Whoaaa!" seru Baekhyun dengan bola mata membesar karena takjub dengan apa yang dilihatnya.

Taeyeon menatapnya dengan senyum bangga.

"Aku sangat ahli melempar barang dengan posisi seperti ini"

Baekhyun tertawa geli mendengar kata-kata Taeyeon, sementara Taeyeon justru tertunduk malu dengan tingkahnya. Lima menit kemudian, mereka terdiam memandang langit malam sambil sesekali mendorong ayunan dengan kaki-kaki mereka.

"Kalau musim panas, bintangnya terlihat sangat jelas" kata Taeyeon pelan.

"Kau suka melihat bintang?" tanya Baekhyun tanpa menatap Taeyeon.

"Aku suka melihat bintang di musim semi, walaupun bintangnya belum terlihat dengan jelas. Saat aku sedang bosan, biasanya aku ke pantai haeundae untuk melihat bintang" sahut Taeyeon.

"Kau suka bunga?" tanya Baekhyun.

Taeyeon mengangguk pelan.

"Bunga apa yang paling kau suka?"

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang