Memories 2

1.1K 111 4
                                    

"Sebenarnya dimana kau mengenal gadis itu? Dia tampak aneh," kata Sehun pada laki-laki yang sedang duduk dihadapannya. Ia terlihat sangat kesal.

"Kau benar-benar ingin tahu?" tanya laki-laki sambil tersenyum mengejek.

"Ya! Luhan hyung..." bentak Sehun pada laki-laki yang tak lain adalah kakaknya itu.

"Hahahaha...baiklah. Dia pengajar yang sudah bekerja selama setahun di Studio Brave Media. Aku tertarik saat pertama kali melihatnya mengajar mudik di sana. Kebetulan pemilik studio itu Junior SMA-ku, Park Chanyeol. Aku menyesal saat tahu kejadian semalam. Aku merasa bersalah karena meminta izin pada Park Chanyeol untuk memperkerjakannya di bar kita. Dia baru satu bulan bekerja di sana, tapi sudah diperlakukan tidak sopan," jelas Luhan dengan wajah memelas.

"Kau seharusnya memperlakukan senimn sepertinya dengan khusus. Kau tidak lhat ekspresi wajahnya yang ketakutan saat Jin Chang Hak akan memukulnya. Pria hidung belang itu sudah aku adukan pada Ayah. Ayah setuju untuk menurunkan jabatannya. Setelah tahu apa yang dia lakukan," kata Sehun penuh kekesalan.

"Oh, tapi apa dia menerima tawaran darimu untuk bekerja disini?"

"Entahlah, aku tidak yakin dia mau setelah dia tahu kau kakakku," omel Sehun.

"Hei, apa maksudmu mengata..."

TOK! TOK! TOK!

Pintu ruangan Sehun diketuk perlahan. Seorang pria paruh baya muncul dari balik pintu. Di lehernya tergantung tanda pengenal, Kim Min Seok.

"Oh, Manajer Kim. Ada apa?"

"Maaf, Tuan. Ada seorang gadis ingin bertemu denganmu," kata Min Seok sambil membungkukkan badannya untuk beberapa saat. Ia kemudian mempersilahkan seseorang untuk masuk ke dalam ruangan Sehun.

Taeyeon. Ia tampak berdiri di ambang pintu. Luhan tampak terkejut. Ia spontan menoleh pada Sehun yang terlihat tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."

"Oh, baiklah Manajer Kim, terima kasih. Kau boleh keluar. Tolong katakan pada Yeri untuk membawakan secangkir teh lemon," perintah Sehun.

"Baik, Tuan."

Sesaat kemudian, Taeyeon sudah duduk di antara kakak beradik Oh.

"Ini kontrakmu, kau bisa bawa dan baca lebih dulu. Aku berikan waktu tiga hari untukmu mengambil keputusan," kata Sehun sambil menyerahkan sebuah amplop cokelat berkuran besar pada Taeyeon.

Taeyeon membuka amplop itu dan mulai membaca setiap lembar kertas kontrak yang diserahkan padanya. Luhan tampak memperhatikan Taeyeon secara seksama.

"Noona, choseongeyo," kata Luhan tiba-tiba.

Taeyeon menghentikan kegiatannya dan menatap Luhan dengan pandangan datarnya. Sehun, yang ketika itu juga memperhatikan dua orang yang duduk di hadapannya, tampak heran.

"Aku meminta maaf atas kejadian di bar semalam. Aku berjanji pada Chanyeol akan memperlakukanmu dengan sangat baik karena kau karyawan terbaik yang dia miliki. Tapi, karena kelalaianku, kau malah diperlakukan tidak sopan. Maafkan aku," jelas Luhan dengan penuh rasa penyesalan, "aku harap kau mau bekerja di sini. Cafe ini lebih baik dan tenang jadi cocok untuk gadis manis sepertimu," tambah Luhan sambil memamerkan senyum manisnya.

Taeyeon hanya menatap Luhan datar, lalu kembali membaca lembar kontrak tanpa menghiraukan Luhan yang tercengang dengan reaksinya. Sehun juga tampak heran tapi dia tidak bisa menahan senyum gelinya. Dia tersenyum mengejek kakak laki-lakinya yang terlihat kesal dengan sikap Taeyeon.

Keterkejutan kakak beradik itu tidak hanya sampai di situ. Mereka dibuat tak percaya dengan kesediaan Taeyeon untuk bekerja di Cafe Sehun. Taeyeon langsung mendatangani surat kontrak tersebut tanpa mengatakan apa pun lagi.

"Ka-kau yakin sudah membacanya dengan benar? Kau yakin mau bekerja disini? Kau harus melewati tiga minggu masa percobaan sebelum bekerja di sini," tanya Sehun yang masih sangat syok.

"Setidaknya ketika kau memecatku, kau masih berbaik hati memberikan tunjangan," kata Taeyeon datar.

Sehun sesaat melirik Luhan yang mengisyaratkan sesuatu padanya.

"Baiklah. Kau sepakat dengan kontrak ini. Tapi, satu hal yang harus kau tahu.Setiap hari aku datang kesini dan seluruh pengunjung menganggap Manajer Kim Min Seok, laki-laki yang mengantarkanmu tadi, adalah pemilik dari cafe ini. Aku selalu berlaku sebagai pelayan setiap kali aku kesini dan semua karyawan tahu hal itu. Ini salah satu caraku untuk mengetahui tanggapan pengunjung tentang pelayanan di cafe ini. Aku harap kau bisa memaklumi dan membantuku," jelas Sehun tegas tapi tetap dengan tersenyum ramah.

Taeyeon hanya mengerjapkan mata satu kali dengan pandangan datar. Sehun menghela napas mendapati reaksi Taeyeon.

"Aku anggap itu pernyataan setuju. Dtanglah besok, kau bekerja mulai pukul 10 pagi dan selesai pukul 7 malam. Tapi, kalau kau ada kegiatan mengajar di studio, kau bisa pergi dan kembali lagi ke sini setelahnya, selama jam kerjamu masih ada," jelas Sehun yang tampak begitu pasrah dengan reaksi apa pun yang ditujukan padanya.

Luhan menatap dengan wajah penasaran karena ingin mengetahui reaksi Taeyeon.

"Terima kasih," kata Taeyeon datar.

Ia segera beranjak dari kursi dan keluar dari ruangan Sehun. Sehun menghela napas keras, membuat Luhan menatapnya heran.
"Setidaknya dia mengucapkan terima kasih. Lain kali, hyung cari gadis yang lebih waras dengan senyuman manis yang ceria juga mata yang ramah," omel Sehun.

"Tapi, dia ceria. Kau tidak lihat ekspresi wajahnya saat menghadapi anak-anak di studio," sahut Luhan dengan wajah polos.

Sehun membelalakkan kedua matanya pada Luhan, mencoba menahan kekesalannya.

"Kalau anak-anak diperlakukan seperti dia memperlakukanku, aku yakin anak-anak itu lebih memilih bermain di taman daripada harus berhadapan dengan gadis suram tanpa ekspresi sepertinya, pabo!" omel Sehun sambil berjalan pergi meninggalkan ruangannya.

Luhan terpaku di tempatnya.

"Ta-tapi dia gadis yang manis," kata Luhan pelan, seolah dia berbicara pada Sehun.

***
Author backk, jangan lupa vote and comment nya ya guys. Maafkan typo yang bertebaran😁😂

Ice Flower (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang