NORMAL POV
Saat ini gaara dan naruto tengah berjalan di koridor sekolah untuk menuju ruang kepala sekolah,koridor sekolah tampak sepi dikarenakan bel sekolah telah berbunyi beberapa saat lalu.
Tampak keduanya berjalan beriringan,nampak naruto berjalan dengan menundukan kepalanya,sedang gaara berjalan dengan santai.
Gaara yang melihat naruto menundukan kepalanya merasa aneh dan bertanya.
"Hei,ada apa?" Tanya gaara pelan.
Naruto yang ditanya langsung menjadi gugup.
"Anu...tidak ada apa-apa kok." Jawab naruto canggung.
"Lalu kenapa kau menundukan kepalamu? Apa karena aku membuatmu takut?"
Perasaan naruto jadi tidak enak,dia menjadi merasa bersalah.
"Maaf tadi membuatmu panik."
"Tentu saja aku panik,kau menabraku dan menangis,semua murid tadi memerhatikan."
"Aku tahu aku salah,aku murid baru disini dan aku menabrak orang yang tak dikenal,tentu saja aku takut."
"Takut? Apa yang kau takutkan dariku?" Tanya gaara pelan.
Naruto melihat wajah gaara sejenak,setelah di perhatikan gaara tidak menakutkan sama sekali.
'Mungkin aku berlebihan tadi.' Batin naruto.
"Emm....mungkin aku yang berlebihan."
"Hn? Kau ini aneh."
Beberapa saat kemudian mereka berdua sampai di depan ruang kepala sekolah.**********
Sementara itu di kediaman uchiha tampak mikoto sedang memasak didapur kadang-kadang mikoto akan memasak sendiri jika dirinya tidak sedang sibuk dengan butiknya seperti sekarang ini,sedang fugaku tengah bersiap-siap di kamarnya begitu juga dengan itachi.
Beberapa saat kemudian mikoto selesai memasak dan tak lama kemudian fugaku dan itachi datang untuk sarapan.
"Anata apa kau akan lembur hari ini?" Tanya mikoto pada fugaku.
"Mungkin iya." Jawab fugaku datar.
"Dan kau itachi? Apa kau ada tugas kuliah hari ini?" Sambung mikoto.
"Ada beberapa bu,aku akan mengerjakanya dengan temanku di rumahnya,memangnya ada apa ibu?"
"Ibu akan pergi ke villa tempat sasuke saat ini,dia lupa membawa barang ini." Jawab mikoto sambil menunjukan syal berwarna biru dengan inisial 'US'.
"Dia baru pergi kemarin malam mikoto,dan kau ingin mengunjunginya hari ini?" Tanya fugaku.
"Aku hanya ingin memberikan syal ini pada sasuke."
"Baiklah." Balas fugaku datar.
"Apa itu ibu yang membuat syal itu?"
"Tidak,ibu tidak pernah membuatkan syal ini untuk sasuke,ibu sering melihat syal ini di pakai sasuke."
Alis itachi saling bertaut,jika bukan ibunya yang membuatnya,maka siapa? Tidak mungkin sasuke membelinya karena ada inisial namanya,jadi siapa? Pikir itachi.
"Aku juga ibu,syal itu juga terlihat usang,siapa yang membuatkanya?" Tanya itachi.
Mata mikoto membulat,dia teringat dengan orang yang bernama naruto.
"Mungkin orang yang bernama naruto yang membuatnya untuk sasuke dulu." Lirih mikoto.
"Itu mungkin sangat penting jika sasuke benar-benar masih mencintai pria itu,tapi dia masih harus merenungkan semua kesalahanya."Ucap fugaku.
Mikoto hanya mengangguk sebagai sahutan.
"Itachi,ibu mohon temukan orang yang bernama naruto itu,kita telah bersalah padanya." Pinta mikoto pada itachi.
"Aku akan menemukanya ibu,tenanglah. Baiklah bu kami berangkat."
Fugaku dan itachi bangkit dari duduknya dan berjalan keluar rumah,sedang mikoto masih memikirkan perkataanya pada naruto,mikoto menjadi merasa bersalah ketika mengingat semua tuduhan dan kata-kata kasarnya pada naruto.
Kemudian mikoto segera bersiap untuk menuju villa dimana sasuke di asingkan,tak lupa ia membawa syal itu.***************
Kini naruto dan gaara tengah berada di ruang kepala sekolah,tampak kepala sekolah itu tengah duduk sambil melihat beberapa dokumen.
"Permisi sensei,ada murid baru yang ingin bertemu denganmu." Ucap gaara.
Kepala sekolah itu kemudian menatap gaara.
"Dimana murid baru itu?"
"Itu saya sensei."
"Baguslah kau telah sampai ku harap kau menikmati perjalananmu dari konoha ke suna." Ucap kepala sekolah itu ramah.
"Suna?" Beo naruto.
"Naruto,jangan katakan kau tidak tahu nama kota dan sekolah ini." Ucap gaara terkejut.
"Hehehe.....habisnya aku tidak sempat melihat-lihat kota ini dan menanyakan nama kota ini dan juga sekolah ini." Sahut naruto sambil tersenyum bodoh.
"Tidak apa-apa,nama sekolah ini adalah Suna Senior High School,semoga kau nyaman disekolah ini." Ujar sang kepala sekolah.
"Arigatou sensei,lalu dimana kelas saya?"
"Mengenai hal itu kau akan satu kelas dengan gaara agar kau lebih mudah beradaptasi,aku akan bicara dengan wali kelas nanti."
"Sekali lagi arigatou sensei,kami permisi." Pamit naruto.
Mereka berdua telah meninggalkan ruang kepala sekolah dan kini mereka berjalan menuju kelas mereka.
"Hei naru" Panggil gaara.
"Apa?"
"Tadi kau benar-benar tidak tahu nama kota dan sekolah ini?" Tanya gaara.
"Iya,soalnya saat di villa inuzuka aku tidak sempat bertanya tentang itu."
"Villa inuzuka? Kau tinggal disana?"
"Begitulah"
"Memang kenapa kau tinggal disana? Dan kenapa kau diizinkan tinggal disana?"
"Aku hanya tidak punya tempat tinggal di kota ini,dan temanku yang anak keluarga inuzuka menawariku untuk tinggal disana."
"Apa orang itu bernama kiba?"
"Eh? Kau kenal denganya?"
"Dia adalah teman kecilku sebelum dia pindah ke konoha."
"Begitu"
Sampailah mereka di kelas yang bertuliskan XI-E
Gaara langsung membuka pintu kelas itu sedang naruto dibelakangbya,seisi kelas langsung mereka berdua,termasuk guru yang tengah mengajar.
"Mengapa kau terlambat gaara?" Tanya guru itu.
"Maaf sensei,tadi saya mengantarkan murid baru keruang kepala sekolah dan dia masuk ke kelas ini."
"Lantas dimana murid baru itu?"
Gaara langsung berpindah satu langkah kesamping agar naruto segera memperkenalkan diri.
"Baguslah,sekarang kenalkan dirimu." Perintah sang sensei ramah.
"Perkenalkan namaku uzumaki naruto,aku pindahan dari konoha senior high school,mohon bantuanya."
Untuk sesaat kelas menjadi hening,naruto semakin gugup karenanya,hingga....
"Kyaaaaa! Manisnyaaa!"
"Kyaaaaa! Imutnyaaa!"
terdengar teriakan para siswi kelas itu,sedang para siswa memandang naruto penuh minat.
"DIAMM!!"
Akhirnya semua siswi terdiam mendapat teriakan dari guru mereka.
"Sekarang kalian boleh duduk gaara dan naruto."
Untuk sesaat naruto memandang penjuru kelas untuk mencari bangku kosong dan melihat ada sebuah bangku kosong dengan disebelahnya diduduki oleh gaara.
Dengan senang hati naruto berjalan dan duduk di bangkunya.
Gaara kemudian tersenyum pada naruto sedang naruto membalas senyuman gaara,dan pelajaranpun berlanjut.

KAMU SEDANG MEMBACA
menyakitkan
Fanfictionnaruto,si pirang yang ceria bertemu lagi dengan seorang pemuda yang telah menghancurkan hidupnya