bagian 26

4.3K 399 24
                                    

NORMAL POV

Matahari bersinar dengan terik, terlihat Naruto, Kiba, dan Gaara tengah memetik tomat disalah satu ladang, Hinata, Tenten, dan Sakura sedang menyirami sayuran kubis, sedang Sasuke dan Shikamaru sedang memetik cabai hijau. Inilah kegiatan pertama mereka sebagai pekerja sukarelawan.

"Ini cukup menyenangkan,bukan?"

Naruto tersenyum pada kedua temanya, membuat Kiba dan Gaara juga ikut tersenyum.

"Ya, kita belajar banyak hal."

Kiba terlihat memetik beberapa tomat dan menaruhnya ke keranjang bambu.

"Tapi hari ini cukup panas, padahal ini ditempat yang penuh dengan pepohonan."

Ucap Gaara sambil mengusap dahinya yang sedikit berkeringat.

Naruto dan Kiba mengangguk, disini disini memang cukup panas, pikir Naruto.

Ditempat lain, Hinata dan Tenten menyirami sayuran kubis dengan selang air.
Air mengalir deras, Hinata dan Tenten menyiram dengan teliti, memastikan semua kubis tersiram dengan baik.
Sedang Sakura? Gadis itu hanya duduk santai dibawah pohon yang rindang, membuat Tenten sedikit kesal.

"Hei kau! Bantu kami menyiram kubis-kubis ini!" Teriak Tenten pada Sakura.
Hinata hanya tersenyum maklum pada Tenten yang marah-marah.

Sakura mendengus kesal, jika bukan karena Sasuke dia tak akan ikut melakukan pekerjaan yang menyebalkan baginya.

"Baik! Baik!"

Sakura pun mengambil salah satu selang air dan mulai menyiram kubis-kubis dengan raut wajah kesal.

Sasuke dan Shikamaru memetik cabai hijau bersama, keduanya tampak memilih cabai yang sudah siap untuk dipetik atau belum, tak ada pembicaraan antara keduanya, Sasuke memang orang yang pendiam, sedang Shikamaru, pemuda itu mungkin terlalu malas bicara dengan Sasuke, otaknya sudah bisa menebak jawaban yang akan Sasuke berikan jika ia memulai pembicaraan, mungkin jawaban pendek atau gumaman tak jelas dari pemuda raven itu.

Mei Terumi memperhatikan murid-muridnya yang sedang melakukan pekerjaan mereka masing-masing, dengan tanganya dia mencabut bawang merah, disampingnya ada Kurotsuchi, gadis itu juga membantu mencabuti bawang-bawang merah itu.

"Sepertinya mereka belum terbiasa dengan pekerjaan ini."

Gumam guru muda itu, Kurotsuchi yang mendengarnya jadi tersenyum.

"Anak-anak kota sulit untuk beradaptasi bukan?"

Mendengar ucapan Kurotsuchi, membuat Mei menghela nafas.

"Ya, tapi dengan begini mereka akan mandiri, sebagai remaja mereka sudah harus mandiri."

Ucap Mei Terumi dengan bijak.

"Aku kagum padamu yang selalu membantu kakekmu."

Mei melanjutkan perkataanya sambil menatap Kurotsuchi.

"Tidak, aku juga kadang mengeluh, tapi jika melihat kakeku bekerja keras membuatku merasa ingin membantu kakeku. Orang tuaku sudah meninggal, jadi aku yakin bahwa kakek memiliki harapan yang besar padaku."

Mei memandang gadis disampingnya dengan tatapan senang.

"Kau gadis yang baik."

********************

Matahari masih bersinar terang, sesekali awan menutupinya dan membawa angin sejuk.

Naruto, Kiba, dan Gaara masih memetik tomat bersama, Naruto dan Gaara sesekali asyik mengobrol, sedang Kiba lebih tertarik untuk melihat sesuatu yang menarik perhatianya. Tatapan Kiba terus tertuju pada Shikamaru yang tengah memetik cabai, Kiba melihat wajah Shikamaru dengan pandangan penuh arti.

menyakitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang